Makassar, Inspirasimakassar.com:

Sejumlah guru besar yang tergabung dalam komunitas Profesor PEDE melaunching kopi kemasan merek Karaengta, di ruang utama Rektorat Universitas Cokroaminoto, Kamis (29/10/2020).

Kopi Karaengta yang merupakan produk kemasan siap saji ini memiliki aroma khas dan bercita rasa tinggi. Proses produksinya sendiri melalui tahapan yang terintegrasi dalam satu sistem operasional, dari pemilihan lahan di ketinggian tertentu, pemilihan bibit, petik, pengeringan hingga pengolahan menjadi bubuk kopi yang memiliki karakter kuat sebagai minuman yang berkelas namun tetap terjangkau harganya bagi setiap penggemar kopi.

Pada saat dilaunching yang turut dihadiri Prof. Dr. H. Basri Hasanuddin dan Prof. Dr. Muh Asdar, Kopi Karaengta dikemas dalam kemasan 500 gram dan 1000 gram yang terbagi dalam dua pilihan, yaitu kopi yang sudah diracik dengan gula areng murni dan tanpa gula.

Konsultan produksi Awaluddin saat mempresentasikan di hadapan para undangan sebelum launching mengatakan, kopi produknya itu diproses di daerah dataran tinggi sekitar 40 kilometer dari Makassar arah Pattalasang Kabupaten Gowa yang masih dalam kawasan Gunung Bawakaraeng. Petaninya sudah terdidik dan diberi pengetahuan tentang pemilihan bibit, cara petik dan proses pengeringan hingga ke soal tata cara menyangra dengan suhu tertentu.

“Kopi ini sebetulnya berada di wilayah kampung kopi Sulsel. Produk ini sebetulnya dikemas khusus untuk disajikan di Warkop dengan menggunakan nama sama, Karaengta. Selanjutnya, konsumen yang ingin menikmati bersama keluarga di rumah maka sengaja kita buat dalam dua kemasan dengan dua pilihan ukuran,” ungkap Awaluddin.

Menurut Awaluddin, lokasi Warkop Karaengta sudah dipersiapkan dan tengah dalam tahap perampungan desain. Lokasinya di kawasan pertokoan pintu 2 Kawasan Industri Makassar (KIMA).

Prof. Dr. Muh Asdar, SE,M.Si. dalam sambutannya mengatakan, komunitas yang sengaja diberi nama PEDE merupakan singkatan dari profesor, enterpreneurship, dedicated.

“Kita memiliki profesor yang kaya ilmu dan mereka memiliki uang, potensi ini kita kolaborasi maka lahirlah salah satu produk kopi Karaengta yang nantinya ikut menggeliatkan bisnis UMKM di daerah ini di tengah lesunya ekonomi sebagai dampak Pandemi Covid-19,” kata pakar koperasi yang kini Rektor UCM Makassar.

Menurut Prof Asdar, sebelum dilaunching sebetulnya sudah banyak tawaran untuk mendistribusikan kopi Karaengta dengan membuka Warkop sehingga betul betul dapat menggeliatkan aktifitas usaha masyarakat yang sebetulnya komoditi kopi juga merupakan produk ekspor.

“Sehingga pasca Covid-19 pun nantinya produk ini diharapkan berkembang menjadi produk ekspor. Dan inilah wujud dari dedikasi kami sebagai guru besar interpreneurship,” uangkapnya. (H. Jurlan).

BAGIKAN
Berita sebelumyaPatuhi Protkes Covid-19, UCM Gelar Maulid di Masjid Salman Al-Farizi
Berita berikutnyaSDIT Ma’arif Launching Aplikasi Antisipasi Era New Normal
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here