Mamuju, Inspirasimakassar.com:ibu

Berbicara tentang Hari Ibu , eloklah kiranya jika kita sejenak menengok kebelakang, di momen sejarah 90 tahun silam. Dimana diera itu awal lahirnya gagasan perjuangan kesetaraan kaum perempuan yang ketika itu seluruh aspek kehidupan nyaris dimonopoli oleh kaum adam.

Tepatnya tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta, para kaum Ibu, pejuang wanita Indonesia, perintis kesamaan hak, kesetaraan gendre berkumpul mengadakan kongres Perempuan pertama. Sejumlah kaum perempuan yang hebat ini berasal dari berbagai latar belakang dengan misi yang sama, yakni bagaimana peran perempuan dalam memperjuangkan kedaulatan Bangsa.

Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu setelah Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Adalah sosok seorang Ibu, seorang kaum perempuan yang terbilang sukses pun cukup mapan serta memiliki segudang pengalaman di dunia Pemerintahan. Ibu Darma, demikian sapaan akrabnya. Pemilik nama lengkap Dra. Darmawati, MM ini berbagai jabatan sudah pernah diembannya, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Barat. Ibu Darma punya argumen sendiri tentang bagamana seharusnya memaknai peringatan Hari Ibu.

” Bicara soal peringatan Hari Ibu, tentunya kita berharap prospek kaum perempuan ke depan dapat lebih maju setara dengan kaum lelaki dalam berbagai aspek, baik sektor sosial, ekonomi, hukum pendidikan, dunia politik dan pelbagai hal lagi. Namun tentunya tanpa mengesampingkan tugas pokok dan peran kita selaku Ibu rumah tangga yang taat terhadap suami, menjadi ibu yang bijak buat anak-anaknya serta tidak menyimpang dari kodratnya selaku kaum hawa”. Ungkap Ibu Darma saat wartawan media ini menyambangi di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Ibu Darma, pantaslah kiranya jika kita selaku kaum Ibu berterimakasih dan bersyukur serta memberikan apresiasi sebesar – besarnya terhadap para pejuang kaum Ibu yang dengan segenap jiwa raganya, dengan segala pengorbanan yang begitu besar sehingga perempuan di Repoblik ini bisa seperti sekarang ini. Ungkap Ibu Darma dengan gaya khas dan bersahaja serta senantiasa tampil ceria dibarengi senyum indahnya yang tak pernah lepas menghiasi setiap tampilannya.

Ketika ditanya bagamana menanggapi maraknya belakangan pemberitaan perlakuan kaum perempuan atau ibu yang dengan tega menelantarkan bahkan sengaja membuang bayinya. Ibu Darma pun dgn santai namun cukup tegas, bahawa ketika kita membaca atau menonton di Tv kasus tersebut, sangatlah tidak pantas jika langsung memfonis bahwa perlakuan ibu tersebut sangat bejat. Itu tidak fear, sangat tidak bijaksana, karena sebenarnya apa yang telah dilakukan ibu itu sungguh bertentangan dengan sanubarinya, nuraninya memberontak. Namun mungkin, karena sangat terpaksa, karena dengan berbagai faktor serta beragam alasan. Mungkin oleh desakan ekonomi, ataupun tak mampu menahan malu sebab perlakuan laki-laki yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (muh.sabaruddin/mamuju)

BAGIKAN
Berita sebelumyaLegislator Demokrat Inisiasi Pembersihan Danau di Biringkanaya
Berita berikutnyaIKA IPA9-10 Smansa 82 “Baksos Natal” di Panti Werdha Theodora
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here