
Makassar, Inspirasimakassar.com :
Manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupannya. Bermacam interaksi dapat terjadi, mulai dari perseorangan, hingga melibatkan banyak orang atau kelompok. Bentuk interaksi yang pertama dan utama adalah, keluarga. Keluarga di sini memegang peranan penting, karena berjangka panjang.

Anak adalah asset orang tua, sehingga harus diperlakukan dan dipersiapkan masa depannya sebaik mungkin, tentunya melalui sang ibu.
Selain kasih sayang sang, ibu juga selalu mendoakan anaknya agar meraih kesuksesan dunia akhirat. Termasuk, doa agar si anak sehat jasmani, dan rohani, sukses dalam usaha, sukses mendapatkan rezeki, sukses menghadapi ujian, sukses menuntut ilmu, dan masih banyak kesuskesan lainnya.

Apalagi, sang pencipta, Allah SWT, tidak pernah membatasi doa dan harapan orang tua terhadap anaknya. Makanya, kasih sayang orang tua terhadap putra-putrinya tidak bisa dinilai dengan apapun. Mereka merawat anak-anaknya dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.
Dengan menunjukkan dukungan terbaik sebagai orang tua, anak akan terdorong motivasinya untuk terus berprestasi, sehingga, proses pembelajarannya menjadi positif.
Secara mandiri, anak dapat mengembangkan cara belajar yang efektif, sehingga nantinya bertumbuh menjadi pribadi yang adaptif dalam menyikapi tantangan persaingan sumber daya manusia yang semakin ketat.

Demikian Muhammat Marasabessy,ST,M.Tech pada malam syukuran, usai diwisuda sebagai Doktor Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas), di Restoran Labuana, Jalan Urif Sumoharjo, Makassar, Rabu, 17 Desember 2019, malam.
Pada malam syukuran itu juga dihadiri Kakanwil Departemen Agama Maluku (Fesal Musaad), keluarga, dan sejumlah alumni SMA Negeri 2 Ambon angkatan 1986.
Fesal Musaad dalam sambutannya mengakui, Muhammat Marasabessy memiliki potensi diri yang begitu baik. Ia kemudian mengisahkan berbagai ayat yang berhubungan doa ibu kepada kesuksesan anak.

Sementara Doktor Muhammad Marasabessy mengakui, kesuksesan dirinya tidak terlepas dari doa ibunya.
“Apa yang saya raih saat ini, tidak terlepas dari doa ibu,” ujarnya terbata-bata, seraya menambahkan, sebelum diwisuda, dirinya mempertahankan disertasi berjudul “Pengembangan Model Sistem Peramalan dan Peringatan Dini Banjir di Sungai Way-Ruhu Ambon (Development of Flood Forecasting Model and Warning Systems at River of Way-Ruhu Ambon), September 2019.
Rumusan masalah yang diangkat Mat Marasabessy–sapaan akrab pria kelahiran Ambon, 4 November 1967 dari pasangan Salim Marasabessy (Alm) dan Halima Marasabessy, lantaran Ambon sering dilanda banjir. Berbagai upaya telah dilakukan para pemangku kepentingan, guna menekan kerugian yang diakibatkan, maupun mencegah datangnya banjir.

Mat mengakui, belum ada cara yang paling mudah, cepat, dan efektif dalam penyampaian informasi banjir pada masyarakat. Karena itu, ia meyakini, tujuan penelitian yang dilakukan menganalisi tinggi banjir dan waktu terjadinya, dan lamanya genangan banjir di DAS Way Ruhu diaplikasikan dengan sistem andorid.
Tujuan lainnya, adalah menganalisis ambang batas hujan di DAS Way Ruhu yang mengakibatkan banjir di Batumerah, Hatiwe Kecil dan Galala. Serta merumuskan cara masyarakat mengevakuasi diri lebih awal, karena informasi dapat diterima lebih cepat, sekaligus pemerintah dapat menyiapkan program mitigasi lebih dini.

Berdasarkan hasil penelitian, demikian Mat, besarnya hujan di berbagai periode ulang menunjukan besarnya kondisi banjir setinggi 0,2-2,86m di Batumerah, 0,44-4,17m di Hative Kecil, dan 1,03-3,12m di Galala.Waktu surut 2-4,3 jam di Batumerah, 2-13 jam di Hative Kecil dan 4-13 jam di Galala.
Besarnya hujan rata-rata DAS yang melebihi 150 mm (ambang batas hujan yang diperoleh dari simulasi) akan mengakibatkan banjir yang terjadi di Batumerah, Hative Kecil, dan Galala sehingga peringatan dini (EWS) perlun dilakukan di semua lokasi. Peringatan dini kepada masyarakat dengan sistem aplikasi android EWS dilakukan, sehingga masyarakat yang berada di bagian hilir sungai agar segera melakukan evakuasi.

Diakhir disertasinya, Mat mengemukakan, hasil penelitian yang dilakukan dapat dijadikan dasar dan masukan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan banjir non-struktural di wilayah rawan banjir dengan karakteristik serupa, secara spesifik disampaikan dalam penelitian ini adalah aplikasi Early Warning System (EWS). (din pattisahusiwa— Naskah ini juga dapat di baca di Majalah Inspirasi edisi Desember 2019 )
Data diri :
Nama : Dr.Muhamat Marasabessy,ST, M.Tech
Lahir : Ambon 4 November 1967
Pekerjaan : PNS Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU dan Perumahan Rakyat
Orang Tua : Salim Marasabessy (Alm) dan Halima Marsabessy
Istri : Bella Fajrah Musrifah Abbas
Anak : Melati Erlina D.S Marasabessy, Pudjiharto LH Marasabessy, Tri R.W. Marasabessy, Danesh Slavina Marasabessy, Ananditha Z Marasabessy, dan Khald Amrullah Marasabessy.
Riwayat Pendidikan : SD Islam Al Khairiya Maluku Tengah (1979), SMPN 6 Ambon (1982), SMAN 2 Ambon (1986), S1 Pertanian/Agronomi Universitas Pattimura Ambon (1986), S1 Teknik Sipil Universitas Iqra Buru (2003), S2 Teknik Sipil/Irrigation Water Management, India Institute of Technology Roorke, India (2000),S3 Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (2014).
Riwayat Pekerjaan : Staff Proyek Irigasi Maluku (1993-2002) Dinas PU, Asisten Pembina Pelaksanaan Proyek PBPP Maluku (2002-2003) Dinas PU, Kepala Seksi Irigasi Dinas PU Maluku (2003-2006), Pimpinan Bagian Proyek/Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi Provinsi Maluku (2006-2009) BWS Maluku, Kepala Satuan Kerja BWS Maluku (2010-2012), Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku ((2012-2016), Kepala Subdirektorat Pemeliharaan Sungai dan Pantai (2016-2019) Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Dan, Plt Dinas PUPR Provinsi Maluku (3 September 2019-sekarang).