Inspirasimakassar.com:
Eskar T Denatara (kiri) sebagai Komentator Olahraga, foto sebelah kanan Eskar (paling kanan) dan Juli Candra (paling kiri) berpose bersama Deputi IV Kemenpora Prof. Mulyana dan Tommy (Venue Manager)–(foto: wahyu).
Sedikitnya, empat orang Dosen Pendidikan Pelatihan Olahraga (PKO) Universitas Bhayangkara Jayaraya (Ubhara) Jakarta yang menjadi panitia pelaksanaan Asian Games 2018. Dua orang di Cabang Olahraga (Cabor) Kabaddi dan 2 orang di Cabor Handball. Sementara satu orang lainnya menjadi Volunteer. Demikian, Eskar Denatara kepada awak media beberapa waktu lalu, di arena Asian Games XVIII di Jakarta, belum lama ini.
Eskar Denatara mengemukakan, kepanitiaan yang mereka jalani menjadi suatu kebanggaan. Pasalnya, sebagai insan olahraga, hal inilah salah satu cara untuk mengabdi bagi ibu pertiwi.
“Untuk ikut di ajang olahraga multievent terbesar di dunia setelah Olimpiade ini, belum tentu dalam 50 tahun mendatang ajang ini kembali menyambangi Indonesia. Kami juga ingin mengsosialisasikan bahwa, di Ubhara Jaya kini telah dibuka Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, dan bahkan saat ini telah menerima lima mahasiswa asal Korea dengan background atlet Judo,”ungkapnya.
Eskar Denatara bersama salah satu dosen PKO Ubhara Jaya lainnya, Juli Candra, bertugas mengawal ITO (International Technical Official) yaitu Umpire dan Referee asal mancanegara dari mulai pemberangkatan hotel ke venue dan sebaliknya, hingga mendampingi ITO sekadar berjalan-jalan atau berbelanja mengelilingi Jakarta.
Asian Games 2018 adalah pentas olahraga multievent terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade. Pesta olahraga negara-negara di Asia ke-18 ini berlangsung di Jakarta dan Palembang pada tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018. Terdapat 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, terdiri dari 462 nomor pertandingan yang melibatkan lebih dari 10.000 atlet dari 45 negara partisipan.
Eskar Denatara saat berpose di Studio Fox Sports Singapura
“Ini adalah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah, setalah sebelumnya menjadi host pada Asian Games ke-4 tahun 1962 di Jakarta. Selama perhelatan Asian Games berlangsung, diperkirakan ada 150.000 wisatawan asing yang hadir untuk menyaksikan para atlet bertanding, menjadikan ajang ini sebagai sarana strategis untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia,” tutur Eskar.
Eskar Tri Denatara adalah seorang dosen yang sekaligus komentator olahraga di salah satu Channel Olahraga Internasional yang berbasis di Singapura. Denatara akhirnya bergabung menjadi panitia pelaksana Cabor Kabaddi di Asian Games 2018.
“Ini sebetulnya adalah panggilan jiwa, meski background olahraga saya adalah Bulutangkis, dan sempat ditawari pula sebagai panpel cabor Bulutangkis karena memang sejak 2016 Alhamdulillah senantiasa dipercaya sebagai Panpel untuk ajang Indonesia Open, namun dikarenakan jadwal pertandingan olahraga ‘teplok bulu’ itu bersamaan dengan jadwal siaran, sehingga saya memilih mundur. Namun tidak lama kemudian datang tawaran untuk membantu pelaksanaan Cabor Kabaddi yang kebetulan tidak berbenturan dengan jadwal siaran,” pungkas Denatara. (Wahyudin).