
“Mengembangkan Kearifan Lokal dan Pengelolaan Potensi untuk Meningkatkan Daya Tarik Daerah, Mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan”
Deretan kata diatas merupakan tema yang diusung dalam rangkaian momentum peringatan Hari Jadi Mamuju yang ke-479 tahun ini.

Mamuju yang juga disebut Manakarra, dalam memperingati hari jadinya yang ke-479 tahun, diawali dengan beberapa rangkaian kegiatan seperti ; jalan sehat, senam massal, pemeriksaan kesehatan gratis, pawai pembangunan, makarra fair yang menyajikan berbagai kulihat daerah sebagai ajang promosi salah satu potensi daerah. Manakarra fair ini diikuti seluruh kabupaten se-Sulbar bahkan ada beberapa dari kabupaten tetangga Sulawesi Selatan.

Di puncak peringatan HUT Mamuju ke-479 ini tanggal 17 Juli 2019, dihelat di Gedung baru DPRD Mamuju yang terbilang cukup megah dan mewah sekaligus peresmian gedung tersebut dan dibangun di tengah-tengah kota Mamuju.
Perhelatan kemegahan puncak hari jadi manakarra kali ini ditandai dengan Sidang Paripurna DPRD Mamuju yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Mamuju Hj. Siti Suraidah Suhardi dan dihadir hampir seluruh anggota DPRD Mamuju.

Nampak hadir pada gelaran rapat Paripurna istimewa ini, Wakil Gubernur Sulawesi Barat Hj. Enny Angraeni, Kapolda Sulbar Brigjen pol Baharuddin Djafar, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Danrem 142 Tatag Mamuju, para Bupati se-sulbar, Sekretaris Provinsi Sulbar, Mardika (Raja) Mamuju, para Pemangku adat, Para pejabat yang ada dijajaran Pemkab Mamuju dan tokoh Agama. Acara ini diliput puluhan Wartawan baik cetak, elektronik maupun online.

Bupati Mamuju dalam sambutannya mengucapkan “Dirgayu Mamuju yang ke 479” Dan selamat untuk Rakyat Mamuju di manapun berada.
Berangkat dari tema yang diusung di peringatan hari jadi Mamuju ini, ucap Habsi, ada muatan keinginan kita agar kearifan lokal dan seluruh potensi daerah yang ada kita kelola dengan baik dan lebih fokus agar manfaatnya lebih mengena serta diharapkan dapat menjadi sebuah daya tarik daerah sehingga Mamuju menjadi salah satu referensi kunjungan wisata di Republik ini.
Lebih lanjut Habsi, sektor pariwisata perdagangan dan jasa kita harus dorong dan memberikan ruang yang cukup untuk pengembangannya. Tahun ini kita akan membangun manakarra tower setinggi 70 meter yang lokasinya di kantor DPRD lama sebagai sarana wisata kota.
Habsi pun berkenan memberikan piagam penghargaan kesemua anggota DPRD Mamuju sebagai ungkapan rasa terimakasih atas dedikasi dan perannya dalam membangun serta memajukan daerah ini.

“Di tahun 2020 pemerintah kabupaten Mamuju akan memfokuskan 5 point prioritas pembangunan, yakni ; Peningkatan infrastruktur, mendorong sektor pariwisata dan pertanian. Kedua, peningkatan layanan pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis. Ketiga, peningkatan ekonomi pertanian, ekonomi kreatif dan infestasi. kempat, Pengembangan tata kelola pemerintahan. Dan kelima, peningkatan kesejahteraan, pengurangan angka kemiskinan” ucap Habsi.
Sementara itu, ketua DPRD Mamuju Hj. Siti Suraidah Suhardi selaku pimpinan rapat, sebelum menutup sidang istimewa paripurna DPRD dengan linangan air mata dan nada tersedu sebab rasa haru yang mendera karena tidak lama lagi akan meletakkan palu pimpinan selaku ketua DPRD.

Legislator handal partai Demokrat besutan ayahnya H. Suhardi Duka ini mengembangkan kiprahnya di panggung politik level Provinsi yang kalau tidak ada aral bulan September mendatang akan dilantik sebagai legislator Provinsi Sulawesi Barat.

“siapapun yang menggantikan posisi kami hari ini, dimasa depan itulah takdir politik yang mesti kita junjung bersama sebab apapun itu mereka adalah putera puteri terbaik daerah ini yang dilahirkan dari rahim orang Mamuju. Hari ini merupakan momentum penting atas perjalanan panjang pengabdian kami di jalur politik. Dalam lipatan durasi dua periode tentu tidak dapat dipungkiri dari berbagai goresan kami selama menakhodai DPRD Mamuju, bukan tidak mungkin meninggalkan kesan kurang berkenan.
Untuk itu saya menghaturkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya. Boleh jadi pengabdian kami tidak sehebat dengan apa yang menjadi ekspektasi masyarakat Mamuju. Tetapi dengan segenap ikhtiar, semampu jangkauan yang Tuhan berikan, karena kami juga sebagai putra Mamuju sangat ingin jadi saksi bahwa Mamuju juga mampu bersaing dengan daerah lain yang ada Negeri ini” ungkap Suraidah disela Isak dan linangan air matanya. ( Muh. Sabaruddin-inspirasi sulbar)