INSPIRASI Makassar.com, JAKARTA — Hari itu Sabtu 25 Juni 2016 di atas langit Jakarta suasana panas mendera penghuni di sudut-sudut kota, kami berangkat memulai agenda yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Saat saya dan rekan Ida Syauket menuju tempat acara di CommuniCasting Academy, Jln Sultan Iskandar Muda 8 C Arteri Pondok Indah Jakarta Selatan. Kami juga sudah menghubungi sang penyiar RTISI, Tony Thamsir yang kebetulan ada seminar di tempat tersebut sejak pagi. Demikian dikatakan oleh wakil ketua panitia kecil, Rudi Hartono
Ditambahkannya, Setibanya di Communicasting Academy kami disambut tiga orang resepsioner kantor ini dengan ramah, untuk mempertemukan kami dengan sang penyiar Tony Thamsir dan kami pun berjumpa dengan sapa terhangat yang tercipta antara penyiar dan pendengarnya. Tidak ada batas dan canggung yang diperlihatkan namun kemesraan yang terus berkelanjutan.
Satu per satu teman pendengar setia RTISI berdatangan walau semua peserta BukBer RTISI mengeluhkan macetnya kota Jakarta yang semakin masif membuat peserta tak henti mengeluhkannya. Bagi penduduk kota, hal ini adalah biasa apalagi weekend penghuni ibu kota yang membuat kota di dera kemacetan.
Walau peserta telah menkonfirmasi 24 orang yang akan hadir namun pada menjelang jam buka puasa hanya sebanyak 13 orang dan Tony Thamsir pun membuka acara BukBer ini dengan penuh kehangatan yang memaparkan sekilas tentang Bukber bersama umat Muslim di Taiwan. Dia mengatakan kebahagiaan bathin yang tak terbayarkan jika bisa melihat diantara umat berbagi dan kebersamaan. Berbuka puasa bersama dilakukan tepat jam 17.55 WIB ditandai berkumandangnya adzan Maghrib di ibu kota Jakarta.
Menu “kolak pisang” khas Jakarta kami santap bersama selain disuguhkan air mineral dan kopi atau teh sesuai selera peserta. Kemudian nanti setelah sholat Maghrib dilanjutkan menu makan malam. Keakraban semakin terasa saat kami menyantap menu berbuka puasa secara bersama-sama. Di sela berbuka peserta satu persatu tiba bergabung dengan kami., ungkap Rudi
Sambil berbuka puasa, Tony memulai acara dengan kata sambutan oleh Ketua Panitia Kecil, H. Sunu Budhiharjo. Dalam kata sambutannya, Sunu mengatakan terima kasih atas kehadiran peserta yang mau meluangkan waktu untuk berkumpul memenuhi undangan sang penyiar idola Tony Thamsir. Selain itu juga ketua panitia menyampaikan terima kasih atas kesediaan pemilik gedung Donny De Keizer meminjamkan gedung untuk acara ini. Sunu juga menceritakan tentang pertemanan keduanya yang kini sang pemilik gedung mencapai sukses mengelola usaha komunikasi yang ditekuninya., lanjut Rudi
Tias Anggoro , Mantan Dewan Pengawas Radio Republik Indonesia mengatakan sangat senang dan mengapresiasi pertemuan penyiar dan pendengar RTI dalam rangkaian jalinan silaturahmi komunitas pendengar RTISI yang tentunya akan membawa perbaikan pelayanan dan penyiaran ke depan karena pendengar adalah bagian dari omset stasiun radio yang bersedia mendengar dan mengomentari acara yang disajikan oleh stasiun radio. Ada hubungan timbal balik disini.
Dengan demikian kekuatan hubungan antara pendengar dengan penyiar sangat berpengaruh bagi perkembangan stasiun radio dari waktu ke waktu, ungkap Tias Anggoro yang pernah berkunjung ke RTI Taiwan.
Saya ucapkan selamat datang kepada peserta dan saya sangat antusias akan acara yang digagas oleh Tony Thamsir, memberikan penggunaan gedung untuk acara RTI dengan pendengarnya daripada harus menyewa gedung atau hotel berbintang 7 yang akhirnya pusing 7 keliling. Just kidding bro !!, demikian kata pembuka dari Donny De Keizer, pemilik gedung Communicasting Academy
Ditambahkan Donny sebelumnya ia mengelola Binus TV dan radio bersama dengan H. Sunu Budhiharjo yang juga sebagai dosen tetap di Binus University itu. Singkat cerita akhirnya ia mendirikan Communicasting Academy. Setelah selesai berbuka puasa , saya akan membawa touring gedung Communicasting Academy yang terdiri 5 lantai itu dimana Lantai pertama resepsionis dan kantor, lantai kedua tempat belajar bagi para siswa dan peserta umum, lantai ketiga untuk tamu yang diundang yang disebut sebagai ruang Syahrini dimana fasiltas didalamnya sangat luxury dan cetar membahana , lantai ke 4 studio siaran televisi dan talk show , lantai ke 5 studio siaran radio dan mushola, pungkas penulis buku fenomenal “Ayo, jual diri” ini.
Acara sharing dan input RTI ini dimulai oleh Tony Thamsir, dengan menyampaikan banyak hal yang sangat berguna bagi pengetahuan para peserta tentang Taiwan.
Dikatakan Tony Thamsir , Kebijakan politik Taiwan kini lebih terbuka terhadap dunia luar ditandai dengan terpilihnya presiden baru Taiwan adalah presiden wanita pertama, Tsai Ing-wen pada 20 Mei 2016, salah satunya Kebijakan Menuju Selatan ( South bond policy ) yang akan menjalin hubungan kerjasama di bidang ekonomi, sosial dan budaya, ketenagakerjaan sedangkan bidang politik antara Indonesia dan Taiwan belum terjalin karena Indonesia menganut kebijakan satu China ( One China Policy) yang harus dihormati Taiwan. Di Taiwan saat ini sudah banyak dibangun Mesjid untuk migran dan muslim di Taiwan, begitu juga makanan halal sudah banyak dijumpai di sudut kota Taipei.
Pangsa pasar Taiwan adalah Indonesia dan negara ASEAN sangat strategis bagi perekonomian Taiwan dimana pada Januari 2016 terjadi peningkatan ekspor Indonesia ke Taiwan mencapai 403,18 juta dolar AS naik 25,94 % sedangkan impor Indonesia dari Taiwan mencapai 237,93 juta dolar AS naik 10,39 % . Melihat perkembangan tersebut banyak sekali perusahaan Taiwan merekrut penterjemah atau mediator Indonesia yang akan membantu memfasilitasi dengan perusahaan Indonesia. Hal lainnya mengenai jumlah wisatawan Taiwan yang berkunjung ke Indonesia mencapai 16.789 orang pada Februari 2016 naik 34,98 % seiring dengan kebijakan pemerintah Indonesia membebaskan visa bagi wisatawan Taiwan, ungkap Kepala Seksi Radio Taiwan Internasional ini
DKI Jakarta sudah menandatangani MoU dengan Taiwan terhadap penerapan aplikasi yang dipasang di mobil trans jakarta atau transportasi umum DKI yang diperuntukan sebagai pelayanan publik dan mengurai kemacetan Jakarta. Alat ini juga dipasang di tempat fasilitas umum untuk deteksi gempa dan monitor aksi kejahatan ibu kota. Pemasangan CCTV di jalan raya juga dapat membantu ketertiban umum dan lalu lintas jalan raya. Selain itu juga diwacanakan setiap angkutan umum dipasang cctv dan pembatasan jumlah sepeda motor seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju. Namun semua harus dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan dengan progres yang matang, lanjutnya.
Ia akan memberi masukan kepada Gubernur DKI Jakarta Ahok dan sudah diagendakan untuk bertemu sang Gubernur itu yang pastinya sharing pengalamannya yang sudah 22 tahun tinggal di Taiwan membandingkan antara Jakarta dan Taipei sebagai masukan kemajuan ibu kota Jakarta tentunya
Radio Taiwan Internasional juga sedang mencari kerjasama penyiaran dengan stasiun radio FM sebagai corong informasi perkembangan Taiwan di bidang ekonomi, politik, budaya dan ketenagakerjaan.
Tony juga meminta masukan dari seluruh peserta tentang acara yang disajikan dan kelebihan kekurangan dengan stasiun radio lain dan mengungkapkan keinginannya untuk terbuka menjalin komunikasi dengan kepala seksi siaran Indonesia lain seperti KBS, NHK, VOV dan CRI, ungkapnya.
Acara dilanjutkan lagi dengan meminta semua peserta memperkenalkan diri sekaligus memberikan masukan bagi kemajuan RTISI ke depan. Acara ini dimulai oleh suhu pendengar SW Eddy Setiawan dan ditutup oleh militan SW Aji Sukardi. Secara garis besar semua peserta menginginkan RTISI menjalin kerjasama radio partnership yang diharapkan Taiwan dapat dieksplor lebih intens lagi dan lebih familiar di semua kalangan, RTISI berbeda dengan stasiun lainnya yang melakukan acara khusus bagi pelindungan TKI di Taiwan baik menyiarkan perundangan tenaga kerja asing maupun edukasi terhadap pekerja yang bermajikan orang Taiwan, RTISI diminta mengupdate pembendaraan kata gaul Indonesia supaya mengena di kalangan anak muda, RTISI sudah menyediakan acara yang mengakomodir surat dan masukan dari pendengarnya, dan juga telah dilakukan oleh stasiun radio lain hanya saja judul acara dan formasi acara saja yang berbeda namun isinya kurang lebih sama. Selain itu juga pendengar menyarankan RTSI mengganti acara yang kurang mendapat respon pendengar pada masa tertentu. Demikian dikatakan H Sunu Budihardjo
Ditambahkan H Sunu, Setelah mendengar dan menjawab pertanyaan pendengar, Tony melanjutkan acara pemberian cinderamata sebuah pena eksklusif RTI kepada pemilik tempat, Donny De Keizer. Dilanjutkan penyerahan kenangan dari Rudi Hartono, ketua Borneo Listeners Club dan Dwi Budhi Raharjo yang diserahkan oleh H. Sunu Budihardjo.
Acara terakhir dilanjutkan dengan foto bersama dan salam perpisahan dari peserta untuk Tony Thamsir dengan harapan di masa mendatang dapat berjumpa kembali, meretas kerinduan pendengar terhadap penyiarnya yang dikemas dalam acara silaturahmi. Semoga kegiatan ini tetap ada di masa mendatang dengan tempat berbeda sehingga pendengar dan penyiar selalu terasa dekat. RTISI semakin digemari oleh pendengarnya, pungkas H Sunu. (*)