
Makassar, Inspirasimakassar,com: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menyalurkan bantuan beras,dan paket sembako lainnya kepada 150 mustahik.Paket bulanan senilai Rp75 juta itu disalurkan setiap bulan di kota yang dipimpin Walilota dan Wakil Walikota, Moh.Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.M.Ashar Tamanggong, Kamis, 10 Agustus 2023 mengemukakan, bantuan yang disalurkan semuanya berasal dari Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari berbagai elemen masyarakat kepada BAZNAS Kota Makassar.
“Jadi seluruh bantuan yang disalurkan kepada para mustahik ini murni dari ZIS. ZIS ini selain dari ASN dan guru guru muslim Pemkot Makasar, juga dari Polres Pelabuhan Makassar, jajaran Perusahaan Umum Daerah, orang perorang, hingga lembaga tertentu yang memberi kepercayaan kepada BAZNAS Kota makassar,” tuturnya di sela sela penyaluran di Kecamatan Tamalate, Jumat, 11 Agustus 2023.
ATM—sapaan akrab kandidat doktor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini menambahkan, BAZNAS Kota Makassar benar benar mengelola ZIS dengan baik dan benar, serta sesuai ketentuan syariat Islam.

“Untuk diketahui, seluruh jajaran lembaga yang kami pim pin bersama tiga komisoner lainnya (Ahmad Taslim Matammeng, H.Jurlan Em Saho’as, dan Wasapada Santing) berupoaya memaksimalkan pengelolaan ZIS yang kami terima untuk kepentingan ummat dan keumatan. Khususnya kepentingan sosial—karena sumber dana ZIS dapat bernilai ekonomi, merealisasikan fungsi harta sebagai alat perjuangan menegakkan agama Allah, dan mewujudkan keadilan sosial ekonomi masyarakat Islam,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan PendaYAGUNAAN baznas Kota Makassart, H.Jurlan Em saho’as mengakui, ke-150 mustahik penerima bantuan BAZNAS Makassar terbagi dari berbagai kelurahan di ibukota Sulawesi Selatan ini.
“Para penerima bantuan BAZNAS benar benar orang yang berhak, seperti tertera dalam delapan asnaf dalam al-Qur’an,” jelasnya.

Soal delapan asnaf itu, jurnalis yang juga seniman ini mengatakan terdiri dari fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat.
Selain bantuan bulanan, Jurlan—sapaan akrab pria Bugis asal Luwu Raya itu mengakui, lembaga amil terpercaya yang beralamat di Jalan Teduh Berinar nomor 5 Makassar itu memiliki berbagai program yang direalisasikan dalam tahun 2023.
Di antara program tersebut adalah, sunatan gratis bagi lebih 1000 anak dhuafa, bantuan biaya pendidikan mulai dari SD,SMP, SMA, mahasiswa S1,S2, hingga bantuan biaya kuliah di luar negeri. Program lainnya adalah, bantuan kesehatan, bantuan modal usaha bagi UMKM, bantuan untuk perbaikan rumah, hingga bantuan untuk kegiatan lainnya yang bersentuhan dengan ummat dan keummatan.

“Kami di BAZNAS Makassar ini, terus melakukan langkah proaktif , khususnya yang bersinggungan dengan ummat dan keummatan. BAZNAS juga, tidak henti hentinya melakukan berbagai kegiatan, guna mengangkat taraf hidup dan kehidupan kaum dhuafa,” tutup Jurlan.
Seluruh program yang dilakukan BAZNAS Kota Makassar, jelasnya, bertumpu bagi upaya menumbuh-kembangkan kekuatan sosial ekonomi ummat Islam, seperti empat rukun Islam yang lain. Jika ekonomi umat menguat tentunya nilai privat-publik, vertikal-horizontal, serta duniawi-ukhrawi akan terjaga dengan baik.
“Kita ketahui bersama bahwa, ZIS akan menjadi sumber kekuatan yang sangat besar bagi pembangunan umat menuju kebangkitan kembali peradaban Islam. Makanya, BAZNAS terus dan akan terus membuka kran kran baru demi pengutaan ekonomi ummat,” tutupnya.
Sementara itu, Nur Fadillah, mahasiswa magang di BAZNAS Makassar saat mengikuti kegiatan penyaluran bantuan bulanan di Kecamatan Mariso dan Rapoccini, bersama tim 1 (H.Saharuddin, Astin Setiawan, Sudirman N, serta Syarifuddin Pattisahusiwa, hari ini mengaku bangga dengan berbagai kegiatan yang dilakukan lembaga pemerintah nonstruktural ini.
“Saya begitu bangga dangan BAZNAS Kota Makassar. Sebab, setiap hari, berbagai kegiatan dilakukan untuk ummat dan keummatan. Saya meyakini betul, BAZNAS Makassar terbaik. Lembaga ini betul betul melaksanakan tanggungawabnya dengan baik dan benar,” jelas perempuan berhijab asal pulau Barang Lompo , Kecamatan Sangkarang ini.

Sebagai orang pulau, jelas Dillah—sapaan akrab mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tahun 2020 ini, dirinya juga melihat program program BAZNAS Makassar tidak sekadar di daratan Makassar saja, melainkan menyentuh masyarakat Makassar di pulau pulau. Bahkan pulau terluar pun BAZNAS Makassar sudah beberapa kali memberikan bantuan.
“BAZNAS Kota Makassar ini pernah mendatangi pulau pulau terpencil. Mereka memberikan bantuan di sana. Kerja kerja kemanusiaan, dan kerja kerja kemaslahatan ummat menjadi penting, sehingga BAZNAS ada di mana mana,” urai Dillah.
Seperti diketahui, kehadiran BAZNAS di pulau pulau tersebut untuk menjawab permintaan masyarakat. Pada Sabtu-Ahad (2-3) Juli 2022 BAZNAS Kota Makassar menggelar kegiatan penyaluran sembako bagi 46 petugas kebersihan, bantuan keluarga prasejahtera sebanyak 30 orang, dan khitan massal sebanyak 50 orang, serta penyuluhan kesehatan di Pulau Barang Lompo. Sebelumnya juga, akhir September 2021 juga menggelar kegiatan sosialisasi di Pulau Barang Caddi.
Selain khitanan gratis ke-50 di Sangkarang anak yang juga dihadiri pimpinan dan staf pelaksana BAZNAS Kota Makassar, juga Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan (Dr.dr.Muh Khidri Alwi), Camat Kepulauan Sangkarang (Ramli Lallo), Lurah Barang Lompo (Kurniati), juga menantu Walikota Makassar (dr.Udin Saputra Malik) itu berlangsung lancar. Sedangkan tenaga medis yang diturunkan dari Klinik BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan.
Pernah juga melakukan sosialisasi Undang Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Masjid Nurul Yaqien Baranglompo. Pada Ahad 19 Juni 2022 bersama Polres Pelabuhan Makassar menggelar bakti sosial di Pulau Lanjukkang.
Dalam menjalankan program kerja tahunan, wajib hukumnya BAZNAS berpegang teguh pada tiga aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
Aman Syar’i, yakni, pengelolaan zakat harus selaras dengan koridor hukum syar’i. Yaitu tidak boleh bertentangan dengan sumber hukum Islam, Al-Quran dan Sunnah. Aman regulasi, dimaksudkan, pengelolaan zakat harus memperhatikan rambu-rambu peraturan hukum dan perundang-undangan.
Sedangkan, Aman NKRI, adalah, pengelolaan zakat di BAZNAS setidaknya, lebih mempererat persaudaraan, menjauhkan diri dari berbagai aktivitas, dan menjauhkan diri dari terorisme, demi menjunjung tinggi dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Din Pattisahusiwa-Tim Media BAZNAS Kota Makassar)