H.Jurlan Em Saho’as

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai keunggulan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, UMKM tidak terlepas dari berbagai permasalahan klasik yang menghambat laju perkembangannya. Sebut saja permodalan dan non permodalan menjadikan UMKM sulit untuk bertransformasi menjadi usaha skala besar.

UMKM tidak sekadar membutuhkan modal, tetapi juga konsultasi atau bimbingan usaha. Untuk itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menurunkan tim monitoring penerima manfaat UMKM BAZNAS Kota makassar sekaligus assement  calon penerima manfaat Zakat, Infak, dan Sedekah, atau ZIS.

Setiap tim, terdiri dari dua orang ini mendampingi pelaku UMKM yang telah diberikan modal usaha oleh BAZNAS Kota Makassar  tahun 2022. Tim bentukan BAZNAS ini menyebar di 14 kecamatan di Ibukota Sulawesi Selatan ini.

H.Arifuddin dan Muh Irfan monitoring di Panakukkang

“Ada delapan tim yang turun. Tim tim ini telah dibekali dengan berbagai pengetahuan seputar pengembangan usaha, cara cara peningkatan usaha, dan lainnya. Tim tim ini juga diberi kewenangan mengasemen pelaku usaha dhuafa  lainnya yang memiliki kemampuan berusaha, tetapi kekurangan modal,” ujar Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as di ruang kerjanya, Jumat, 17 Pebruari.

Menurutnya, program operasional dhuafa produktif yang diprogramkan BAZNAS Kota Makassar dapat meningkatkan dan mengangkat pelaku UMKM.

Program ini dapat  membangkitkan  pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri, layaknya Saudagar Tangguh. Hanya saja, para penerima harus melalui proses asesemen. Jumlahnya, mulai Rp2000.000, hingga Rp7000.000, tanpa pengembalian. Malah, ada bantuan Rp25 jutaan, hingga Rp50 jutaan secara cuma cuma.

Mudassir monitoring di Kecamatan Tallo

Hanya saja, BAZNAS Makassar  tidak main main dalam menentukan jumlah. Karena melalui tahapan asesmen demikian ketat. Selain itu, pihaknya juga menurunkan tim untuk memantau perkembangan bantuan modal yang telah diberikan. Tim ini bertuga melakukan monitoring, dan evaluasi. Ke depannya, BAZNAS juga tetap akan berkoordinasi dan memantau perkembangan secara tiba-tiba secara rutin.

 “BAZNAS tidak mau salah sasaran. Makanya, kami tidak sekadar memberikan bantuan modal, melainkan mendampingi, memanej agar usaha mereka berkembang. Hasil monitoring dari tim ini, demikian jurnalis yang juga sutradara Fil Air Mata Jendi ini mengaku, setelah selesai monitoring dan evaluasi, kamudian akan didiskusikan bersama,”  tegasnya.

Di bagian lain magister Universitas Islam Makassar (UIM) ini menambahkan, BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat, dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha atau zakat produktif.  Program ini memberikan bantuan modal, pendampingan, pelatihan,dan pembinaan spritual pada kaum dhuafa’.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) II BAZNAS Kota Makassar, Fitriany Ramli menjelaskan, tim I, H.Arifuddin dan Muh Irfan,  tim II Fitriany Ramli dan A Fifi Nurinda Ragani, tim III Nabil Salim dan Ahmad Kamsir ( Kecamatan Panakukkang). Tim IV, Safaruddin Al Aidid dan Mawaddatan Warahma (Kecamatan Tamalate, Mariso, dan Wajo).

Tim V Sudirman dan Asrijal Syahruddin (Kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea), tim VI, Badal Awan dan Dian Pertiwi (Kecamatan Rappocini dan Makassar), tim VII, Astin Setiawan dan Darmawati (Kecamatan Mamajang dan Makassar), serta tim VIII, Syarifuddin Pattisahusiwa dan Mudassir Idrus Dg Patalle (Kecamatan Ujungtanah, Bontoala, dan Tallo).  Tim tim ini dikoordinir  oleh Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kota Makassar (H.Ashar Tamanggong, Ahmad Taslim, H,Jurlan Em Saho’as, dan H.Waspada Santing). (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDekan FIKK UNM : Isra‘ Mi’raj Menyimpan Lautan Ilmu dan Pelajaran
Berita berikutnyaDr.Hj.Apiaty : Jadikan Kisah Isra’ Mi’raj Sebagai Keteladanan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here