Kuba Siga (dua dari kiri) menerima cenderamata dari ATM (tiga kiri)

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Berbeda dengan rukun Islam lain yang lebih banyak membangun, dan menguatkan hubungan antara orang beriman dengan Allah, maka zakat memiliki dimensi vertikal dan horizontal. Selain membangun hubungan ketaatan seorang muslim dengan Sang Khalik, zakat juga membangun hubungan manusia dengan sesamanya.

 Zakat ini boleh langsung ke Amil, bisa juga melalui kanal digital. Apalagi, dalam pandangan Islam, zakat yang dilakukan secara online ini diperbolehkan. Salah satu alasannya, hanya berbeda bentuk penyalurannya saja yaitu peralihan sistem dari manual ke otomatis. Dari yang biasanya datang ke lembaga amil zakat langsung tetapi kali ini hanya dengan mengakses dan mentransfer.

ATM

Demikian mengemuka di sela sela kunjungan silaturahim Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang, Kalimantan Timur ke BAZNAS Kota Makassar, Kamis, 3 Maret 2022.

Ketua BAZNAS Kota Bontang, Kuba Siga didampingi Wakil Ketua I dan II (M Idris dan Jamil AS), serta staf keuangan–  Eva Sudarini, selain menjelaskan berbagai program di antaranya, antunan rutin kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan banyak program sukses  lainnya yang mereka jalani.Sebut saja, bedah warung dengan bantuan modal rata rata Rp25 juta.

Kuba Side

Juga,  mengupas tuntas, kanal digital zakat. Baginya, pembayaran zakat melalui aplikasi digital tersebut,  lebih memudahkan para muzakki, disemua level, bukan saja tingkat lokal di mana BAZNAS berada, melainkan jangkauannya tak terbatas.

Media digital yang dimaksud Kuba Siga, bisa diunduh melalui Play Store. Sehingga sangat simpel dan demikian praktis. Dengan demikian, masyarakat yang memiliki kemampuan, atau kelebihan materi memudahkan mereka menjalankan kewajiban mereka, seperti dipersyaratkan dalam rukun Islam ke tiga, yakni membayar zakat. Para muzakki mendapatkan kepuasan tersendiri, karena mereka tidak lagi bertransaksi melalui uang tunai.

“Sekalipun kami sudah menggunakan aplikasi digital, namun sistem manual akan tetap dijalankan. Sebab, beberapa komponen masyarakat juga masih kepingin menggunakan transaksi melalui tunai,” ujarnya.

Menurutnya, banyak komponen dan elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang tergabung dalam grup grup WhatsApp, atau media sosial lainnya bisa dijangkau.

“Pokoknya jangkauannya sangat meluas. Dapat dibayangkan, Kota Bontang yang hanya memiliki tiga kecamatan, setiap bulan bisa mendapatkan dana zakat sekitar Rp4 miliar. Nah, jika BAZNAS Kota Makassar  tertarik, bisa mengadopsi sistem digital yang dimiliki BAZNAS Bontang. Kami mengundang BAZNAS Makassar ke Bontang,” ajak Kuba .

Menjawab tantangan tersebut, Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong, didampingi Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan-Ahmad Taslim, dan Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan—H.Jurlan Em Saho’as, serta Kepala Bidang I, II,III, dan IV (H.Arifuddin, Ahmad Gunawan, Badal Awan, dan Nabil Salim) mengaku kepencut, atau tertarik dengan  program BAZNAS Kota Bontang.

 “BAZNAS Makassar siap menerima  tantangan BAZNAS Bontang. Karerna, sejak dilantik oleh Bapak Walikota Makassar (Moh.Ramdhan Pomanto), pada Mei 2021 lalu, kami meyakinin diri akan berbuat yang terbaik bagi. Kerja kami tidak setengah setengah. Kami akan melakukan apa saja demi kemaslahatan ummat dan keummatan di kota ini. Apalagi, potensi zakat di Makassar ini sekitar Rp2 triliun. Maka sekalipun kami harus berguru ke BAZNAS lainnya di tanah air, termasuk ke Bontang, kami siap melakukan itu,” tegas ATM—sapaan akrab pria Makassar, kelahiran Takalar ini.

Dihadapan rekannya dari BAZNAS Kota Bontang, ATM juga menjelaskan berbagai program unggulan lembaga pemerintah nonstruktural yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini tersebut.

Salah satunya Gerakan Cinta Zakat (GCZ). GCZ  ini, selain mendorong partisipasi masyarakat meningkatkan zakat, infak, dan sedekah, juga memastikan penyaluran yang tepat sasaran, atau betul-betul sampai kepada mereka yang membutuhkan.

Termasuk menyalurkan bantuan bulanan kepada  mustahik (orang yang berhak menerima zakat) se Makassar. Nilai nominal sebulan, puluhan juta ruiah. Setiap jumat, memberikan bantuan bahan makanan bagi pemulung yang berada di emperan jalanan, dan emperan toko. Khitanan bagi 1000 anak dari keluarga kurang mampu—tahun 2021 lalu 500 orang.

 Ada pula program BBM, atau Baznas Bersih Masjid. Kegiatan ini dilakukan setiap akhir pekan (Sabtu-Ahad) dari masjid masjid di seluruh Makassar. “Untuk mensukseskan kegiatan ini, Baznas melakukan kerjasama  dengan penyuluh agama, termasuk Dewan Masjid Indonesia, NU, dan nantinya juga dengan pemuda Muhammadiyah.

Eva Sudarini

Di bidang pendidikan, memberikan bea siswa kepada siswa berprestasi, tetapi kurang mampu. Setidaknya 1000 orang penerima, mulai dari SD, SMP, SMA/MAN, santri, hingga mahasiswa S1.

Termasuk, memberikan bantuan modal kepada UMKM. Bantuan modal ini berkisar mulai Rp3 juta hingga Rp10 juta. Para penerima akan dibimbing bagaimana cara mengelola atau memanej bisnis, sehingga bisa menjadi pedagang tangguh, sehingga ke depan, nantinya mereka bisa menjadi Muzakki. Pernyataan senada dikemukakan Ahmad Tamsil dan H.Jurlan Em Sahoas. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaNURAENI : HADIRNYA MCS LAYAKNYA BENANG PUTUS YANG TERSAMBUNG KEMBALI
Berita berikutnyaRumah Pembersih Kuburan Terbakar, BAZNAS Makassar Turunkan Tim BTB
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here