Ketua Baznas Kota Makassar–Ashar Tamanggong dan Ernayati memapah Anang ke kursi roda

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Bagai gayung bersambut. Harapan keluarga Anang Mukhtar mendapatkan kursi roda terealisasi. Pasalnya, tidak sampai satu pekan, penderita stroke itu kedatangan tim Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar dipimpin H.Ashar Tamanggong untuk menyerahkan kursi roda dimaksud, Rabu, 3 November, sore hari ini.

Ashar Tamanggong mengakui, kursi roda yang diserahkan berasal dari donasi para Muzakki, melalui zakat. Tentunya, zakat ini merupakan salah satu sarana beribadah, sekaligus berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Karena itu, demikian Ketua Senat Fakultas Tarbiyah Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar 1997 ini, kursi roda yang diberikan kepada Anang Muchtar agar digunakan dengan baik. Utamanya, mempermudah ibadah di masjid terdekat.

Menjawab pernyataan Inspirasimakassar.com, Ashar yang juga Dirut PT Saudi Amanah Wisata Umrah dan Haji Plus ini mengakui, Anang Muchtar menderita strok. Kaki kanan, dan tangan kanan tidak bisa bergerak.  Sekalipun demikian, ayah enam orang anak itu punya semangat yang tinggi untuk shalat berjamaah di masjid. Hanya saja, saat ini, dia hanya berdiam diri di rumah.

“Kami mengharapkan, sekalipun terserang penyakit stroke, Pak Anang tetap tenang menghadapi cobaan ini. Bapak tidak boleh berpikiran macam macam. Tetap semangat. Sebab, dengan semangat, maka 50 persen dirinya sudah sembuh,” ujar ATM—sapaan akrab pria kelahiran Takalar ini.

Ernayati-istri Anang pun bahagia. Begitupun  Fuzaifa—anak kelima Anang. Di sela sela penyerahan kursi roda itu, Ernayati menyampaikan terima kasih kepada Baznas Kota Makassar dan para Muzakki yang telah membantu suaminya.

Seperti diberitakan Inspirasimakassar.com, 30 Oktober 2021, saat Tim Asesmen Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar, Sabtu, 30 Oktober 2021, Anang Muchtar terlihat terbaring di kediamannya. Di kamar kontrakan berukuran 3 x 4 meteran dan kurang sanitasi itu juga dipakai sebagai tempat pengajian anak anak di sekitaran rumahnya.

Sejak menderita stroke, keseharian Ernayati– istri Anang Muchtar hanya merawat suaminya,  sambil sesekali menjaga kios kecil di sudut lorong menuju kediamannya. Di kios seadanya itu, perempuan kelahiran Makassar, 1969 ini, memajang bahan bahan kebutuhan pokok sehari hari. Misalnya, beras, gula, super mie, dan minuman ringan.

“Alhamdulillah, sekalipun suami sakit, dan anak kedua saya juga sakit, tetapi mau dibilang apa. Mungkin ini sudah takdir. Dan, kalau saya menjual di kios kecil ini, keuntungannya hanya untuk makan se hari hari. Sesekali, jika sepi pembeli, maka kami gunakan modal untuk mencukupi kebutuhan makan,” jelasnya.

Anak ke lima Anang, Fuzaifa mengharapkan, ada bantuan untuk meringankan penderitaan ayahnya. Malah, lelaki kelahiran 1997 ini nekat menjual  Hp-nya, dengan maksud membeli kursi roda.

 “Setidaknya, dengan kursi roda itu nantinya bisa meringkankan penderitaan bapak. Saya juga pernah mencari di Lazada, tetapi harga kursi roda jutaan rupiah. Bapak sangat butuh kursi roda itu, karena bapak sudah tidak bisa berdiri, apalagi jalan,” tuturnya.

Fuzaifa malah sempat mau keluar dari salah satu organisasi tempat dia mengasah diri dalam kebaikan. Tetapi, rekan rekannya mengatakan akan membantunya. Hanya saja, hingga saat ini, belum ada realisasi.

Dia berkisah, dulu ayahnya bekerja sebagai pekerja jok kursi. “Ayah saya ini sejak umur 17 tahun sudah bekerja di toko pembuat jok kursi,” ujarnya sambil sesekali mengusap wajahnya.

Untuk itu, baik Ernayati, maupun Fuzaifa hanya bisa berdoa. “Sekiranya ada orang atau lembaga, atau apapun yang meringankan penderitaan kami, maka tolonglah. Kami hanya bisa berdoa,” tutur Ernayati seraya menambahkan, dirinya juga selalu memikirkan biaya sewa rumah Rp1,5 juta setahun. Rumah ini disewa sudah lebih 20 tahun. (nyong)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDanamon – Grab Luncurkan Kartu Kredit Inovatif
Berita berikutnyaBaznas Beri Modal, Penderita Stroke dan Pelaku UMKM Menangis
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here