Saparua Timur, Inspirasimakassar.com:

Keluhuran nilai-nilai Alqur’an sebagai pedoman dan pandangan hidup, perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pendidikan, baik formal, maupun non formal. Termasuk di antaranya melalui pelaksanaan Musabakah Tilawatil Qur’an (MTQ). Al-qur’an, bahkan menjadi sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan yang tidak pernah habis untuk digali dan dikaji.
Sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan, demikian Tuasikal Abua, lantaran kitab suci umat Islam ini, tidak akan pernah habis untuk digali dan dikaji. Karena itu, Bupati Maluku Tengah ini saat membuka MTQ ke-27 tingkat Kabupaten Maluku Tengah di pelataran Masjid Baiturrahman Negeri Siri Sori Islam (SSI), Kecamatan Saparua Timur, Senin, 4 Maret, malam tadi, meminta forum forum kajian Al-quran ya telah ada, untuk terus dikembangkan.

Turut hadir Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu L Leleury, Ketua PKK Maluku Tengah, Rektor IAIN Ambon, Dr.H. Hasbollah Toisutta, anggota DPRD Maluku, H.Lutfi Sanaky,SH, Habiba Pelu, para Camat se Maluku Tengah, Latupati se kecamatan Saparua dan Saparua Timur, serta undangan lainnya.

Abua meminta, pemahaman dan kesedarhanaan perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat. Dengan demikian, MTQ tidak sekadar disikapi sebagai rutinitas serimonial semata, melainkan menjadi momentum strategis dalam mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku hidup masyarakat.

Bupati dua periode ini berharap, kiranya tokoh agama, alim ulama, dan pemimpin umat beragama terus membimbing, serta membina umat, menuju kehidupan yang senantiasa berada naungan Alquran, agar hidupnya menjadi teduh, harmoni, dan seimbang dunia akhirat.
Pernataan senada dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah, Drs. H. Japri Kabalmai. Menurutnya, Alquran adalah kalam Allah yang erus diagungkan ummat Islam. Makanya, ia beharap, setiap insane muslim, terus membacanya, mempelajarinya, dan mengkajinya, sekaligus mengerti isi dan kandungan yang tersirat didalamnya.

Setelah mempelajarinya dan mengetahui isi dan kandungannya, maka diajarkan kepada orang lain. “Sebaik-baik kamu, adalah orang yang mempelajari alqur’an dan mengajarkan kepada orang lain,” demikian Jafri Kabalmai menerjemahkan salah satu ayat Alquran.
Di bagian lain, Kabalmai mengakui, MTQ dimulai dari tingakan desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga iternasional. Dengan maksud dan tujuan, agar Alquran, melekat dan meresap dalam diri ummat Islam, dan direalisasikan dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Tiawatil Qur’an (LPTQ) Maluku Tengah, Dr.H.Aijarang Wattiheluw, SH.MH dalam laporannya mengemukakan, MTQ bertemakan “mewujudkan repreduksi akhlak menuju Insan yang qur’ani ini diikuti 16 kecamatan.

Masing-masing kecamatan mengirimkan peserta sebanyak 28 untuk Kota masohi, 23 orang dari Amahai, 35 orang dari Salahutu, 29 orang dari Leihitu. Saparua, 26 orang dan Tehoru 19 orang. Kecamatan Banda 24 orang, Seram Utara 11 orang, Seram Utara Barat 15 orang, Saparua Timur 34, Leihitu Barat 18 orang, Teluk Elpatih 17 orang , Seram Utara Timur Kobi, 26 orang, Seram Utara Seti 27 orang, serta Teluti 17 orang.

Aijarang Wattiheluw menambahkan, MTQbertujuan, menumbuhkembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan isi dan kandungan Alquran. Termasuk, membumikan syiar dan dakwah Alqur’an sebagai nafas, serta pegangan hidup.

Seperti diketahui, pelaksanaan MTQ di Negeri Siri Sori Islam sudah dua kali dilaksanakan. Pertama tahun 1974 (45) tahun silam, dan kedua tahun 2019. Negeri Said Perintah–tokoh kharismatik yag memiliki peran penting dalam perang Pattimura 1817, pernah memiliki pembaca alqur’an hingga di level nasional diantaranya Buang Pelupessy (alm), Hidayah Kaplale, Makuudin Saimima dan adinya Muhammad Saimima (alm), dan lainnya. (din)