Beranda Berita Walikota Metro Lampung Sedekah SeJuTa di BAZNAS Makassar

Walikota Metro Lampung Sedekah SeJuTa di BAZNAS Makassar

0
4

Makassar, Inspirasimakassar.id:

Sedekah (pemberian sukarela di luar zakat wajib) memiliki kedudukan demikian tinggi. Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW berulang kali menekankan, pentingnya bersedekah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, membersihkan harta, hingga menghapus dosa.

Salah satu program mentereng dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar yang berhubungan dengan sedekah adalah SeJuTa, atau Sedekah Jumat Tolak Bala.

 Program unggulan setiap jumatan ini mendapat tanggapan luar biasa, bukan saja dari kaum muslimin di kota yang dipimpin Walikota Munafri Arifuddin dan Waki Walikota Aiyah Mustika Ilham ini semata, melainkan dari kota dan daerah lain di seluruh Indonesia. Salah satunya dari Walikota Metro Lampung, Provinsi Lampung, H.Bambang Iman Santoso, S.Sos, M.Si.

Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.M.Ashar Tamanggong melalui telepon seluler dari Ciamis, Jawa Barat,    Jumat pagi ini mengakui, Walikota Metro Lampung, H.Bambang Iman Santoso, sudah sering menyalurkan sedekah SeJuTa melalui BAZNAS Makassar.

Sedekah ini, demikian HM.Ashar Tamanggong, meski tampak sederhana,  namun mengandung banyak hikmah dan nilai-nilai luhur yang sangat relevan dengan ajaran Islam, khususnya dalam konteks peran seorang pemimpin dan pentingnya pengelolaan amal sosial yang profesional.

Bersedekah ini dilakukan pada hari Jumat, dimana hari Jumat sendiri memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Hari Jumat adalah “penghulu segala hari” (Sayyidul Ayyam), di mana di dalamnya terdapat waktu mustajab untuk berdoa, serta pahala amal kebaikan dilipatgandakan. Melakukan sedekah di hari yang penuh berkah ini tentu menambah nilai dan keberkahan dari amalan.

“Saya tahu persis, setiap jumatan, pagi pagi transferan dari Bapak Waliikota Metro Lampung sudah masuk ke rekening BAZNAS Makassar. Jumlahnya pun lumayan,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan mengapa sedekah juga bisa antar wilayah, doktor dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu menyebut, kebaikan memang  tidak memenuhi batas geografis. Seorang Walikota dari Lampung bersedekah di Makassar, menunjukkan semangat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) yang melampaui pemerintahan sekat-sekat wilayah. Kebaikan adalah milik semua dan harus disemai di mana pun ada kesempatan.

Menyoal sedekah, ATM sapaan akrab da’i kondang ini menyebut, firman Allah “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir Seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Umum.” (QS. Al-Baqarah : 261).

Sebelum menutup telepon selulernya, ATM mengatakan, sedekah dari Walikota Metro yang disalurkan sedekahnya melalui BAZNAS Makassar menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan amal sosial yang terorganisir dan profesional.

“Apalagi, BAZNAS adalah lembaga resmi pemerintah yang bertugas mengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Itu berarti, menyalurkan sedekah melalui BAZNAS memiliki beberapa keunggulan dari sudut pandang Islam dan tata kelola,” tutup ATM.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, Darmawaty,S.Pdi mengakui,  setiap bulan pihaknya mendapat sedekah Rp40-an juta.

 “Jadi program SeJuTa ini, setiap Jumatan, BAZNAS Makassar mendapat rata rata Rp10 jutaan. Sedekah yang ditransfer ke rekening BAZNAS Makassar bisa Rp5000,” ujarnya, seraya menambahkan tranferan itu melalui Bank Mandiri : 152 00 5555 6654, BSI :  112 116 1124, OCBC : 6468-0000-0408, atau CIMB Niaga Syariah : 86000-4629-700.

 Darmawaty menambahkan, sedekah yang terkumpul dalam program SeJuTa ini digukana untuk bank makanan, alat bantu difabel, bantuan pendidikan, msembako berkah, sunatan massal gratis, dan bedah rumah.

“Semua program BAZNAS wajib hukumnya berpegang pada Al-Qur’an, utamanya delapan asnap atau delapan golongan yang berhak menerima. Yaitu, fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil,” kunci Darma-sapaan akrab alumni Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ini. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar)

Berita sebelumyaAkademisi Multi Gelar Dr.Affandy jabat Bendahara DPP Bara JP
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here