waliMakassar, Inspirasimakassar.com:

Bulan September mendatang, Pemerintah kota Makasar menggelar Festival Internasional Delapan (F8). Festival tahunan Makassar ini adalah yang ke dua setelah tahun 2016 lalu yang sukses menghadirkan peserta dari berbagai belahan dunia. F8 sendiri terdiri dari festival Film, Fashion, Fussion Jazz, Folks, Fiction Writer, Flower, and Food.

Danny mengatakan dunia perfilman makassar kian hari semakin berkualitas. Mulai dari garapan hingga artis- artisnya begitu bertalenta. Gambarannya nanti di F8 kita mengundang 100 kota top di dunia. Saya harap film makassar uji nyali uji bakat di F8 nantinya.

Salah satu yang menjadikan hal tersebut menarik karena bahasa dan ide cerita yang diangkat masih dalam gaya Makassar secara orisinil. “Ciri Makassarnya harus kita utamakan karena itu nilai jualnya,” tutunya.

Danny mengakui, sudah semakin percaya diri mengklaim Makassar sebagai pusat perfilman di Timur Indonesia. Baginya kebangkitan Film Makassar begitu fenomenal serta bisa mengulang sejarah masa lalu. Dulu, film produksi kota ini banyak yang melegenda dan masih diingat hingga hari ini, seperti Sumur Tujuh, Sanrego, Cinta di Pantai Losari dan begitu banyak film yang merajai perfilman nasional di zamannya.

Melihat kualitas film dan talenta yang dimiliki sineas muda Makassar itu, Danny pun mengaku siap jika kota yang dipimpinnya itu ke depan akan menjadi tuan rumah Festival Film Indonesia (FFI).

Apa lagi kata Danny, hari ini film sudah menjadi media diplomasi antar negara sekaligus sebagai city branding. Olehnya itu menurutnya semakin banyak film- film lokal dieksplore akan semakin banyak kekayaan budaya Bugis, Makassar, Mandar, Toraja yang luar biasa ditemukan.

“Karenanya saya sangat mengapresiasi kepada sineas kota Makassar dan menyampaikan pujian. Memang Sudah pantas dipuji. Saya lihat talenta anak- anak kita luar biasa,” papar Danny lagi.

Penganugerahan Film Terbaik, Pekan Film Makassar 3 oleh pemerintah kota Makassar melalui dinas pariwisata ini memiliki sejumlah rangkaian kegiatan. Mulai dari penayangan, kompetisi, diskusi, layar tancap, workshop, hingga puncaknya yakni penganugerahan film terbaik. Kegiatan ini belangsung di Makassar, dari 15 – 21 April 2017.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Rusmayani Majid mengatakan kegiatan ini dimaksudkan agar bisa meningkatkan antusiasme dan apresiasi masyarakat untuk mencintai hasil karya daerah. Selanjutnya diharapkan juga dapat meningkatkan hasil produksi dan ekonomi masyarakat pada pelaku produksi perfilman. (din)

Sumber katakotakitac.om

BAGIKAN
Berita sebelumyaDialog Tiga Tahun Danny-Ical
Berita berikutnyaPenyelundup Air Mani Ditangkap Polisi
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here