Makassar, Pedomanku.id:

Sunatan, atau khitan merupakan salah satu syariat agama. Bagi umat Islam, khitan memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Namun, bagi sebagian keluarga, terutama yang berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu, biaya sunatan bisa menjadi beban cukup berat.

Menjawab tantangan itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Makassar hadir membantu suksesnya kegiatan MULIA tersebut. Kamis,10 Juli pagi ini misalnya, BAZNAS Kota Makassar melakukan khitan gratis bagi anak dari keluarga kurang mampu, atau Dhuafa. Lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar ini tidak sendirian, melainkan berkolaborasi dengan Kecamatan Mamajang. Sebanyak 100 burung anak keluarga dhuafa pun dikhitan.

Walikota Makassar, Munafri Arifuddin mengaku bangga dengan pelibatan BAZNAS Kota Makassar dalam  hajatan khitan bagi anak keluarga dhuafa yang berlangsung di pelataran Kantor Kecamatan Mamajang, Jalan Lanto Dg Pasewang. Khitan juga dirangkaikan kegiatan donor darah.

Sebagai lembaga terpercaya dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah, BAZNAS Makassar, memiliki peran penting dalam mewujudkan program-program sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan umat.

“Apalagi, dalam sunatan gratis bagi anak dhuafa, BAZNAS Makassar memilikii dukungan logistik dan tenaga medis yang mumpuni. Dan, bagi para penyelenggara, ini adalah ladang pahala yang sangat besar. Sebuah sadaqah jariyah yang manfaatnya tak lekang oleh waktu. Bagi para penerima, ini adalah berkah dan kemudahan dalam menjalankan salah satu tutunan agama yang MULIA. Dengan mengedepankan aspek kesehatan dan menjaga kehormatan, khitanan gratis menjadi salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat indah dalam masyarakat,” tuturnya.

Meski demikian, walikota berpasangan dengan Aliyah Mustika Ilham mengharapkan, khitanan gratis yang dilakukan BAZNAS tidak saja bagi anak kaum dhuafa di daratan kota Makassar, melainkan diharapkan menyasar juga anak anak di pulau pulau yang masuk dalam wilayah Kota makassar,” harapnya.

Menjawab harapan Walikota Munafri Arifuddin, untuk melakukan kegiatan serupa di pulau, Ketua  BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong mengatakan siap.  Sebab, langkah Walikota Makassar ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah kota dalam mewujudkan Makassar yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh warganya, dari kota hingga pulau-pulau terjauh.

“Sebenarnya kami di BAZNAS Makassar sudah beberapa kali melakukan khitanan gratis di pulau pulau. Meski demikian, kami tetap menunggu permintaan dari masyarakat pulau untuk khitanan gratis,” ujarnya.

HM. Ashar Tamanggong menambahkan, tahun 2025 ini, pihaknya telah meng-khitan secara gratis 1.200 anak dari keluarga dhuafa. “Jadi, sunatan gratis di Kecamatan Mamajang ini untuk ke-11 kalinya. Setiap sunatan 100 orang,” ujarnya.

ATM—sapaan akrab doktor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar) ini menambahkan, khitanan gratis adalah sebuah praktik yang sangat selaras dengan ajaran Islam. Ia bukan sekadar program sosial biasa, melainkan wujud nyata dari nilai-nilai keimanan seperti kepedulian, kedermawanan, persaudaraan, dan penegakan syiar agama.

ATM menambahkan, sebenarnya, jika dikalkulasi, setiap khitan, apalagi menggunakan laser, biayanya sekitar Rp1,5 hingga Rp2 juta. Meski demikian, BAZNAS Makassar tidak melakukan pungutan apa-apa. Malah, kepada peserta yang dikhitan, BAZNAS Makassar juga memberikan uang saku. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDisambut Tarian Adat Paddupa, AKBP Didid Imawan Siap Jalankan Amanah Sebagai Kapolres di Selayar
Berita berikutnyaBAZNAS-Yayasan Masjid Raya Makassar khitan 100 ‘Burung’ Keluarga Dhuafa
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here