Site icon Inspirasi Makassar

Wabup Soppeng : Jempol Buat BAZNAS Kota Makassar

????????????????????????????????????

Wakil Bupati Soppeng (Lutfi Halide)

Soppeng, Inspirasimakassar.com:

Wakil Bupati Soppeng, Lutfi Halide mengaku, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar mendapat perhatian masyarakat, bukan saja Kota Makassar, melainkan merambah hingga ke berbagai daerah. Salah satunya di kabupaten berjuluk Bandoeng van Celebes tersebut.

Lutfi Halide yang berpasangan Andi Kaswadi Razak (bupati dua periode) saat menerima tim asesmen BAZNAS Kota Makassar menyebutkan, dirinya mengenal betul ketua tim BAZNAS (H.Jurlan Em Saho’as) yang menyambangi ruang kerjanya pada, Selasa, 2 Agustus 2022. Ketua tim asesmen BAZNAS didampingi Ahmad Taslim (Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar), Kabid II (Astin Setiawan), serta tiga staf masing masing Mudatsir, Ahmad Kamsir, dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Di ruang kerja Wakil Bupati

“Sejak dulu, saya mengenal  Pak Jurlan. Saya banyak dibantu publikasi. Saya juga memberi jempol kepada BAZNAS Kota Makassar yang meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga menemui kaum dhuafa baik di desa desa, maupun dusun dusun terpencil di Soppeng ini ,” ujar Lutfi Halide sambil sesekali mengumbar senyuman khasnya.

Menurutnya, kehadiran BAZNAS Kota Makassar di Kabupaten Soppeng, bukan saja mendapat sambutan positif  masyarakat, melainkan pemerintah daerah, termasuk camat, dan lurah. Paslanya, langkah pro aktif lembaga pemerintah nonstrukultural yang bermarkas di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Raappocini  di kota yang dipimpin Moh Ramhdan Pomanto itu, setidaknya menggugah lembaga sejenis di kabupaten penghasil ulat sutera alam ini.

Jurlan Em Saho’as (kemeja putih) dan seorang warga Kelurahan Lalabata Rilau

Niat baik BAZNAS Kota Makassar  ke kabupaten bermoto “Dongiri Temmatipa, Salipuri Temmadinging, Wesse Temmakapa” khusus mengasesmen masyarakat yang berhak menerima zakat terikat merupakan langka mulia.

 “Bagi kami, kehadiran rekan rekan dari BAZNAS Kota Makassar mengasesmen calon penerima zakat terikat di Soppeng, khususnya di Kecamatan Lalabata adalah rahmat, sekaligus kebahagiaan yang tidak ternilai. Kami mengharapkan, setelah diberikan bantuan nantinya ada penguatan ekonomi kaum dhuafa,” tuturnya, seraya menambahkan, dirinya selalu mengikuti perkembangan BAZNAS, termasuk didalamnya BAZNAS Kota Makassar.

Mengasesmen seorang ibu

Pernyataan mantan Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel ini, setelah mendengar penjelasan maksud kedatangan tim asesmen BAZNAS Kota Makassar baik oleh H.Jurlan Em Saho’as, maupun Ahmad Taslim.  

Baik H.Jurlan Em Saho’as, maupun Ahmad Taslim sama sama menyebutkan, kehadiran tim BAZNAS Kota Makassar ke Soppeng, merupakan amanah dari  seorang muzakki di ibukota Sulawesi Selatan yang memberi amanah.

 “Jadi sebenarnya kehadiran kami di sini, karena amanah dari salah seorang Muzakki di Kota Makassar. Beliau memberi amanah dan kepercayaan kepada BAZNAS Makassar untuk menyerahkan zakat terikat beliau kepada kaum dhuafa di Kecamatan Lalabata. Agar zakat itu tepat sasaran, maka terlebih dahulu kami wajib mengasesmen calon penerima,” tutur H.Jurlan Em Saho’as.

Ibu ini sendirian,makan dari bantuan tetangga

Jurlan-sapaan akrab jurnalis ini menyebutkan, tim BAZNAS Makassar mengasesmen sesuai delapan asnap yang tersirat dalam Al-Qur’an, surat At-Taubah ayat 60. Jika ditilik dari ayat 60 surat At-Taubah, maka mereka yang berhak  hanyalah untuk orang-orang fakir, atau mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Miskin– Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. Amil-mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Termasuk para Mu’allaf-mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah. Hamba sahaya- Budak yang ingin memerdekakan dirinya. Gharimin- mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya. Fisabilillah- Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya, dan Ibnu Sabil–mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

Menderita, ditinggalkan, dan istrinya menikah lagi dengan tetangga rumahnya

Sementara Ahmad Taslim menambahkan, pihaknya mengasesmen selama lima hari di Kelurahan Lemba, Lalabata Rilau, Ompo,Salokaraja, dan Desa Umpungeng.

“Setelah asesmen, kami akan membahas kembali untuk dicari titik temunya, utamanya menyangkut besaran zakat terikat  yang akan disalurkan kepada mereka yang benar benar berhak menerima,” urai Ahmad Taslim yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Darul Da’wah Wal Irsyad (DDI) Gelesong Baru, Jalan Yos Sudarso, Kota Makassar ini. (din pattisahusiwa)

Exit mobile version