Maros, Inspirasimakassar,id:
Berkat strategi nasional seperti intervensi gizi spesifik (PMT, ASI eksklusif) dan sensitif (sanitasi, pendidikan), dapat menunjukan tren positif penurunan stunting. Meski begitu, tantangan tetap ada di koordinasi lintas sektor, data, dan kesenjangan daerah.
Evaluasi berkala di daerah terus dilakukan untuk memperkuat sinergi dan memastikan program tepat sasaran, dengan fokus pada data real-time dan kolaborasi multi-pihak. Di Kabupaten Maros misalnya.
Wakil Bupati Maros, A. Muetazim Mansyur , menghadiri Rapat Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan Tahun 2025. Kehadiran Wabup Maros pada rapat evaluasi di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Rabu, 10 Desember 2-2025 itu menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung agenda strategis Pemerintah Provinsi Sulsel menuju target Zero Stunting di tahun-tahun mendatang.
Rapat evaluasi yang juga dihadiri Kepala Bapperida Maros, H. Sulaeman Samad, serta Plt. Kepala Dinas DP3AP2KB Maros, A. Zulkifli Riswan Akbar. Termasuk pimpinan daerah dari seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan serta stakeholder terkait.
Keterlibatan jajaran pimpinan ini mempertegas sinergi lintas perangkat daerah dalam memperkuat intervensi penurunan stunting melalui program yang lebih terarah, terukur, dan berkelanjutan.
Muetazim menegaskan komitmen Kabupaten Maros memperkuat kolaborasi antarinstansi, dan mitra strategis. “Maros telah melaksanakan berbagai program intervensi spesifik dan sensitif, namun evaluasi berkala diperlukan agar seluruh upaya dapat memberikan hasil yang lebih optimal dan tepat sasaran,” tuturnya.
Mantan Kadis Pekerjaan Umum (PU) Maros itu berharap rapat evaluasi dapat memperkuat komitmen seluruh daerah di Sulawesi Selatan untuk menekan angka stunting secara signifikan.
“Tentunya, dengan strategi yang terintegrasi dan kemitraan yang semakin solid, Pemkab Maros menargetkan terwujudnya generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas di masa dating,” tutup wakil bupati di kabupaten yang diapit Kota Makassar, Kabupaten Bone, dan Kabupaten Pangkep itu. (titi)




