
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Bisnis pariwisata di Indonesia cukup potensial. Tidak lain karena, secara alami, Indonesia memiliki banyak potensi. Di antaranya, keindahan alamnya, keragaman, dan keunikan budayanya. Kesemua potensi itu menjadi modal dalam industry pariwisata dan tetap terjaga kelestariannya. Sekalipun demikian, pariwisata Indonesia sudah mengalami permasalahan, terkait isu keamanan.

Isu tersebut, demikian Umar Syarifuddin, saat mempertahankan disertasi Program Doktor Ilmu Ekonomi di Kampus Universitas Hasanuddin, berjudul “Pengaruh Orientasi Pasar, Media Sosial, dan Jaringan Bisnis Terhadap Kinerja Bisnis Perhotelan di Kota Makassar” Kamis, 19 Desember 2019.

Di hadapan tim penguji Prof.Dr.Mahlia Muis,SE,M.Si, Prof.Dr.Abd.Rahman Kadir,SE,M.Si, Prof.Dr.Muh Asdar SE,M.Si, Prof.Dra.Dian As Parawansa,M.Si,PH.D, Prof.DR.Otto RandaPayangan,SE,M.Si, DR.Muh Ismail,SE,M.Si, Dr.Madris,DPS,SE,M.Si, suami dari Karma dan ayah dari Rabiatul Adawiah Salangka yang lahir di Pinrang, 25 Juli 1974 dari pasangan H.Sjahrin Salangka dan Hj.Kuraisin Pattisahusiwa (keduanya kini alm) ini mengemukakan, pertumbuhan perhotelan di Indonesia cukup baik, termasuk di Sulawesi selatan.
“Hanya saja, pertumbuhan hotel di Sulawesi Selatan tidak diikuti peningkatan hunian kamar. Disini mengindikasikan bahwa, masih adanya kendala dalam pengelolaannya,”urai lelaki delapan bersaudara berdarah Bugis-Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur Maluku Tengah ini.


Beberapa penelitian empirik di sektor perhotelan, demikian warga Perumahan Villa Sudiang Sejahtera C3/48 ini, di antaranya dilakukan oleh Hinson, Abdul Hamid dan Osabutey (2017). Ketiganya mengakui, kinerja hotel didorong oleh orientasi pasar. Hinson misalnya, menerangkan bahwa, orientasi pasar merupakan kemampuan penting yang memiliki potensi untuk merubah sumber daya yang ada menjadi kinerja yang lebih unggul.
Tujuan penelitian yang dilakukan Udin—sapaan staf pengajar di STIE Baji Minasa Makassar ini, selain menganalisis pengarh orientasi pasar, media, dan jaringan bisnis tehadap reputasi perusahaan, keunggulan daya saing dan kinerja bisnis. Menganalisis pengaruh reputasi perusahaan terhadap kinerja bisnis, juga menganalisis pengaruh keunggulan daya saing terhadap kinerja bisnis, serta menganalisis pengaruh orientasi pasar, media social, dan jaringan bisnis terjadap kinerja bisnis melalui reputasi perusahaan dan keunggulan daya saing.

Menurut Udin, penelitian yang dia lakukan diharapkan memberikan manfaat baik pengembangan teoritis maupun praktis. Mnfaat teoritis misalnya, memberikan sumbangan dalam pengembangan teori-teori yang ada dalam bidang manajemen pemasaran. Menjadi bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya terhadap pengaruh orientasi pasar,media social, jaringan bisnis terhadap reputasi perusahaan, keunggulan daya saing dan kinerja bisnis.
Sedanhkan manfaat praktisnya adalah, bagi perhotelan dalam upaya pengembangan kinerja bisnis perhotelan dengan menggunakan faktor-faktor seperti orientasi pasar, media social, jaringan bisnis, reputasi perusahaan, serta keunggulan daya saing. Sedangkan bagi pemerintah, memberikan konstribusi pada langkah-langkah strategik perhotelan dalam menghadapi persaingan dan menetapkan berbagao kebijakan yang berhubungan dengan pamasaran perhotelan.

Diakhir bedahan disertasi setebal 240 halaman, alumni SDN 5 Pinrang, SMPN2 Mattirobulu,SMAN 8 Makassar, S1 di STIEM Bongaya Makassar, dan S2 Manajemen Unhas ini menempatkan enam saran masing-masing perusahan perlu memperhatikan orientasi pasar terutama tentang perubahan terbaru yang mempengaruhi pelanggan (1). Perusahaan perlu memperhatikan media sosial, terutama aktifitas layanan pelanggan (2). Perusahaan perlu memperhatikan jaringan bisnis, terutama mengembangkan hubungan bisnis dengan pesaing dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan (3).
Perusahan perlu memerhatikan reputasi perusahaan, terutama penilaian terhadap kebutuhan pemangku kepentingan utama dan konsekwensi atas sikap perusahaan terhadap pemangku kepentingan utama (4). Perusahaan perlu memperhatikan keunggulan daya saing terutama tentang citra yang mengidentifikasi perusahaan dan kualitas layanan yang lebih baik dari pesaing (5). Serta, perusahaan perlu meningkatkan aspek-aspek kinerja, terutama tentang informasi yang cepat ke pelanggan (6). (din pattisahusiwa)