
Makassar, Inspirasimakassar.com:
General Manager Hotel se-Indonesia yang tergabung dalam IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) menggelar video confrence dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angelo Tanoesoedibjo bahas situasi terkini industri pariwisata, Rabu (1/4/2020).
Wakil Ketua Umum IHGMA, Arya Pering Arimbawa dan Ramia Adnyana mengemukakan sejumlah permasalahan yang dihadapi industri perhotelan terkait dampak Covid-19.
“Sebanyak 800 General Manager (GM) Hotel se-Indonesia bertatap muka secara daring dengan Wishnutama dan Angela Tanoesoedibjo bahas situasi terkini industri perhotelan akibat Virus Covid-19 ini”, papar Arya.
Arya menjelaskan, perhotelan kini terjadi penurunan accupancy sehingga mau tak mau Hotel mesti meminimalisir biaya operasional dan juga kondisi keuangan yang dialami oleh perhotelan untuk melakukan kewajiban pembayaran pada karyawan dan perbankan.
Dalam video confrence tersebut, IHGMA menyodorkan rekomendasi pada Pemerintah Pusat melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
untuk dipertimbangkan agar industri perhotelan tetap membaik.

“Adapun kesimpulannya, IHGMA meminta kebijakan terhadap Industri Perhotelan yaitu Tax Holiday PPH21, 22, 25, Pb1, Pajak Reklame dan penundaan PBB. Selain itu penundaan pembayaran Listrik, Air, Pembayaran pinjaman Bank, serta memberikan kemudahan agunan atau refinance, bridging loan pinjaman jangka pendek untuk pembayaran gaji karyawan untuk menghindari PHK, tegas Arya.
Namu disisi lain, Perhotelan siap membantu Pemerintah Pusat dalam mengatasi Virus Covid – 19
untuk para medis dengan tarif standar dan terjangkau serta akomodasi untuk memastikan penderita Virus Covid-19 terawat dengan baik.
Berdasarkan data terkini, sebanyak 1260 Hotel se-Indonesia tutup terhitung 1 April, untuk Sulawesi Selatan terdapat 42 Hotel 8 diantaranya Hotel diluar Makassar meliputi Parepare, Gowa, Takalar dan Bulukumba sementara 35 Hotel di Banjarmasin melakukan PHK dan Cuti.