
Makassar, Inspirasimakassar.id:
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mendampingi Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin meninjau operasi pasar murah pada mobil pengendali inflasi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/12/2023).
Diketahui Pemerintah Kota Makassar menyiapkan ratusan paket bahan pokok di pasar murah pada sejumlah kantor kecamatan melalui mobil pengendali inflasi yang diperuntukkan bagi masyarakat dengan harga Rp50 ribu per paket. Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam menekan laju inflasi jelang Hari Natal dan Tahun Baru 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Untuk mencegah itu (inflasi), kami membuat tim inflasi yang diperkuat lagi dengan melakukan itu. Namanya, Mini Distribusi Center (MDC). Ini inovasi kita, makanya kita lihat ada mobil di depan itu (Mobile Pengendali Inflasi),” ucap Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di sela peninjauan pasar di Makassar.
Guna memastikan ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan lainnya, Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kota Makassar setiap hari akan melaksanakan operasi pasar. Apalagi Pemkot Makassar memiliki mobil operasional pengendali inflasi.
“Ini akan kita kembangkan ke kabupaten kota lain, dan kita terima kasih ke wali kota, rupanya selama ini sudah punya mobil mobile ini. Mobil mobile ini, apa bila kita maksimalkan bisa masuk ke pasar-pasar,” kata Bahtiar.
Di tempat terpisah, puluhan ibu-ibu kecewa pembagian paket bahan pokok tidak merata, bahkan sempat terjadi kericuhan karena mereka telah lama mengantre namun tidak mendapat bagian. Padahal sudah memiliki kupon dengan harga Rp50 ribu di Kantor Kecamatan Tallo, salah satu lokasi operasi pasar menggunakan mobil pengendali inflasi milik Pemkot Makassar.
“Sudah dapat kupon yang dikasih kecamatan, tapi tidak dapat, katanya paketnya sudah habis, kupon masih banyak. Data dibagikan di grup RT itu 500 paket, tapi tidak cukup, saya dapat ini nomor 417,” ungkap Hasbani salah seorang warga.
Untuk harga paket bahan pokok tersebut, kata dia, Rp50 ribu berisi paket beras dua kilogram, dua liter minyak goreng, dua kilogram terigu, kaleng susu, dan dua kilogram gula pasir. Dari informasi yang dia terima, distribusi tersebut hanya 350 paket dari informasi awalnya 500 paket. (awi)