Walikota Makassar, Mohammad Ramhdan Pomanto mengemukakan, pelaksanaan tol dalam kota tinggal menunggu izin dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pihaknya akan menjalankan proyek tol dalam kota mulai tahun 2017 ini juga.
Menurutnya, saat menjadi pemateri pada seminar nasional di Bappenas, Rabu 11 Januari 2017, dia diminta memaparkan program home care yang dianggap sangat inovatif. Dia memang cukup kesal proyek tol dalam kota di Makassar belum bisa terwujud. Pusat dianggap kurang tanggap dalam mendoronh kemajuan daerah.
Sebenaranya, hambatan bukan lagi di Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, melainkan di pusat. Padahal, sudah siap.Tinggal izin, langsung jalan. Perencanaan tol dalam kota, sudah dimulai dua tahun silam. Izinnya pun sudah diajukan pada awal tahun 2016 lalu. Tetapi, belum terlaksana, sehingga dirinya dijanji awal tahun 2017 ini.
Agar cepat terealisasi, Danny, sapaan walikota berlatar arsitek ini berjanji menanyakan secara langsung ke pemerintah pusat. Dia akan menjelaskan, kalau persoalan yang mengemuka di kota daeng ini adalah kemacetan. Tidak lain karena kemajuan ekonomi yang begitu pesat. Kendaraan makin padat, sehingga tol dalam kota harus terwujud tahun ini.
Pmbangunan tol dalam kota direncanakan berlangsung dua tahun. Dengan demikian, maka tahun 2019 mendatang tol dalam kota sudah dapat dgunakan. Investor yang akan melaksanakan tol dalam kota ini adalah Bosowa Marga Nusantara (BMN), dibawah naungan Nusantara Infrasruktur (holding). Tol dalam kota berjarak sekitar 4 ,3 kilometer ini diperkirakan menelan biaya Rp2 triliun. (hf/din)