Selayar, Inspirasimakassar.com:

Penyidik Reskrim Polres Selayar, telah melakukan pengambilan keterangan terhadap 11 orang saksi, dalam penyelidikan dugaan penjualan Pulau Lantigiang, di dalam Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate (TNTB). Demikian Kasat Reskrim Polres Selayar, IPTU Saipuddin, di depan ruang Reskrim, Selasa (2/2/2021).

Dari 11 orang saksi ini, perannya bermacam macam. Ada sebagai tukang antar surat, pembuat surat, termasuk saling menyampaikan informasi serta juga sebagai keluarga.

“Progres dari pengambilan keterangan terhadap saksi, juga ada yang mengaku melihat masih menanam pohon kelapa, bahkan ada yang mengaku, bahwa tanah tersebut adalah tanah warisan orang tuanya SA,” kata Kasat Reskrim IPTU Saipuddin.

Polisi juga mendalami kembali, apakah penjual SA, benar bahwa pulau ini adalah warisan neneknya SA, selaku terlapor, serta untuk pemanggilan mantan Kades Abd dan Sekdes, juga masih sebatas saksi

Penjual sebagai terlapor yaitu SA, menurut Kasat Reskrim, IPTU. Saipuddin, baru mulai pemanggilan, termasuk terhadap pembeli.

Pihaknya juga akan dalami pengelolah Kawasan TNTB tentang posisinya pulau Lantigiang, sesuai penelitian surat surat dan benar Pulau Lantigiang masuk Zona Pemanfaatan Kawasan TNTB untuk pariwisata.

Pulau Lantigiang, oleh pembeli akan membuka ruang untuk kepariwisataan, dia melihat bahwa ini adalah peluang besar.

Sebelumnya, kata Kasat Reskrim, pengelola kawasan TNTB pernah menyurat terkait adanya issu penjualan pulau dan mengadukan hal ini ke Polres.

Selanjutnya, Kepala Desa Jinato, Andi Sulistiawaty, sejak Januari lalu, telah melaporkan SA selaku penjual, karena merasa dirugikan, atas dugaan penjualan Pulau Lantigiang.

Atas laporan Kepala Desa Jinato, Andi Sulistiawaty, sudah ada upaya untuk melakukan pemanggilan terhadap saksi saksi. (Ucok haidir )

BAGIKAN
Berita sebelumyaKisah cinta berakhir di ujung badik, pria paruh baya ini diamankan
Berita berikutnyaProf Rudy Minta Maaf PHRI
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here