Gowa, Inspirasimakassar.com:
SMA 16 Gowa yang terletak di Desa Lauwa, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, merupakan salah satu sekolah lanjutan atas yang masuk kategori sekolah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk mencapai lokasi sekolah yang berjarak sekira 70 kilometer dari Sungguminasa, jika lewat jalur Sapaya, menempuh perjalanan sekira 4-5 jam dengan kendaraan roda empat tanpa istirahat. Melewati lima kecamatan, Sombaopu, Bontomarannu, Manuju, Bungaya, Botolempangan.
Jalan yang ditempuh juga cukup ekstrim karena terdapat beberapa jalan mendaki yang cukup terjal dan rusak dengan tikungan-tikungan tajam. Lebar jalan juga sempit dan jurang yang cukup dalam di sisinya sehingga jika ada mobil berpapasan, harus ada salah satu yang berhenti untuk memberi jalan mobil yang lainnya.
Kurang lebih seperti itulah gambaran yang dijalani oleh jurnalis Inspirasimakassar.com untuk sampai ke sekolah tersebut ketika kunjungan, Kamis 26 Mei 2022.
Saat sampai di lokasi sekolah yang cukup luas, tanpak berdiri beberapa bangunan mengelilingi lapangan upacara. Dari denah yang ditempel di tembok, bangunan sebelah selatan dan timur untuk ruang kelas. Sementara bangunan sebelah utara untuk ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang penunjang kegiatan belajar seperti laboratorium, ruang komputer, ruang video conferens.
Informasi Kepala SMA Negeri 16, Drs. Asman Nur, MPd, tahun ini sekolahnya akan mendapatkan lagi bantuan proyek senilai Rp.2 milyar. Untuk Gedung BK, OSIS, UKS, Perpustakaan, Laboratorium kimia dan biologi. “InsyaAllah proyeknya mulai dikerjakan bulan Juni,” katanya saat memberi kata sambutan pada acara penamatan sekolah tersebut, Kamis 26 Mei 2022.
Selain itu tambahnya, sekolahnya akan mendapatkan lagi bantuan pembangunan pagar sepanjang 400 meter dan rehabilitasi ruang aula pertemuan. Untuk guru-guru yang berasal dari tempat lain dan tidak memiliki tempat tinggal dekat sekolah, dalam waktu dekat akan dibangunkan juga rumah dinas.
Upaya pemerintah mendorong peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah kategori 3T itu, didukung kerja keras dan kerja sama dari semua unsur, kepala sekolah, guru, staf, siswa, komite sekolah, tampaknya tidak sia-sia. Tercermin dari prestasi yang berhasil diraih oleh siswanya, baik di tingkat kabupaten, provinsi bahkan meraih prestasi juara di tingkat nasional. Siswa lulusannya juga banyak yang lolos masuk perguruan tinggi negeri seperti Unhas, UNM dan UIN Makassar (Nursyahril)