Makassar, Inspirasimakassar.com:utama

Mahasiswa Maluku di Makassar membentuk kelahiran Aliansi Mahasiswa Maluku. Para penggagasnya menyebutnya AMMAL. Organisasi  ini bakal menjadi pintu masuk  bagi  mahasiswa dan pemuda Maluku di ibukota Sulawesi Selatan ini melahirkan berbagai ide dan gagasan demi mewujudkan nilai-nilai intelektualitas, tanpa egoistik suku, agama, adat istiadat, dan  asal daerah.1

Presidium AMMAL, Ajit Tuharea  bersama Junaidi Namadula, Ibrahim Witak, Daud Souwakil, Ali Al-Hakim,  serta Muhammad S Ohorella, Senin, 4 Juni bertemu Pengurus Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar. Pertemuan yang berlangsung di ruang Rektorat Universitas Fajar, Jalan Reacing Center itu dihadiri Ketua KWIM, Prof.H.Sadly Abdul Djabar,M.P.A, Wakil Sekjen KWIM (Kasim M Tuhepaly), Ketua dan anggota  Bidang Sosial, Budaya dan Agama (Drs.Asri Hidayat Mahulauw dan A.Erma Mapparessa), serta Humas KWIM (Din Pattisahusiwa).1

Pertemuan tersebut mengemuka,  kelahiran AMMAL bukan tanpa alasan. Diawali dengan mengevaluasi  beberapa kelompok mahasiswa asal Maluku di Makassar yang pernah menggagas kelahiran organisasi kemahasiswaan sejenis. Hanya saja, gagasan tersebut hanyalah wacana yang tidak berada pada tahapan yang lebih kongkrit.

 “Jauh sebelum kelahiran AMMAL, mahasiswa Maluku di Makassar telah mewacanakan pembentukan organisasi  sejenis. Hanya saja, gerakan kemahasiswaan saat itu, tidak berada pada satu titik, melainkan bercerai berai. Pengalaman masa lalu itu, merupakan proses pencerahan, sekaligus pembelajaran bagi kami saat ini, untuk membangun, menyatukan komitmen, dan bahu membahu dengan seluruh elemen yang ada, untuk menggerakan, demi mewujudnyatakan niatan suci tersebut,” urai Ajit Tuharea.

Di bagian lain mahasiswa Universitas Bosowa Makassar ini mengakui, sekalipun ada sekelompok mahasiswa yang belum bersedia bergabung, namun pihaknya bersama seluruh mahasiswa asal daerah Seribu Pulau tersebut, diantaranya dari Lease, Seram, Banda, Buru, Tenggara, dan daerah lainnya telah sepakat menggelar deklarasi pada, Selasa, 5 Juni besok.

Tentunya, kesuksesan kelahiran AMMAL, tidak terlepas dari komitmen yang kuat. Dan yang lebih penting adalah, dukungan, arahan, serta bantuan pemikiran dari  KWIM.sadly

“Kami tidak saja menghormati para orang tua masyarakat Maluku di Makassar, utamanya yang tergabung dalam KWIM. Kami akan terus membangun kebersamaan, sekaligus menjalin komunikasi yang lebih intens. Sebab, dibenak kami, kemajuan sebuah organisasi kemahasiswaan, tidak terlepas dari arahan, dan dukungan  keluarga besar KWIM. Kami menjunjungtinggi  peran serta orang tua,” tambah Alie Al-Hakim (sekretaris).

Bagi karateker AMMAL, Ibrahim Witak, tujuan pembentukan organisasi yang mengedepankan nilai-nilai dan hubungan pela-gandong tersebut, tidak lain untuk menanamkan prinsip-prinsip kebhinekaan, keharmonisan, kekerabatan, kebersamaan antara semua orang Maluku dimanapun berada. “Bahwa, Maluku saat ini lebih aman. Lebih maju, berkembang. Dan, tentunya, ke depan Maluku bakal menjadi barometer keberagaman dalam bingkai NKRI,” jelanya.

Sementara itu, Prof.H.Sadly AD, M.P.A menyambut baik gagasan brilian mahasiswa asal Maluku di Makassar tersebut. Sekalipun demikian, Rektor Universitas Fajar ini meminta, AMMAL tetap komitmen membangun kebersamaan, dengan seluruh komponen  masyarakat Maluku dan Maluku Utara di Makassar.

Apalagi, demikian Prof.Sadly, mahasiswa Maluku yang menggas kelahiran AMMAL adalah anak-anak muda yang memiliki jiwa, semangat, dan tekad yang tinggi. Sekalipun demikian, dirinya meminta AMMAL untuk bermain dalam tataran kebersamaan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai intelektualitas.

“Tanamkan semangat, demiajit seluruh komponen yang tergabung dalam AMMAL. Tetapi, tidak berarti AMMAL berada pada dirinya sendiri, melainkan tetap melihat bahwa ada organisasi yang menghimpun masyarakat dan keluarga besar  Maluku dan Maluku Utara di Makassar ini,” tutur Sadly, seraya meminta, agar AMMAL bisa ikut bersama dengan KWIM, sepanjang berjalan diatas rel yang benar.

Harapan senada juga disampaikan Wakil Sekjen dan Ketua Bidang Sosial, Seni, Budaya dan keagamaan KWIM.

Ketua panitia deklarasi, Junaidi mengemukakan, setelah deklarasi, AMMAL akan membentuk menggelar sejumlah kegiatan, hingga kongres untuk menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, pemilihan kepengurusan, hingga pelantikan.

Seperti diketahui, AMMAL akan mendeklarasikan diri pada Selasa, 5 Juni di Aula Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Negeri 2, Jalan AP Pettarani Makassar. Acara deklarasi akan dihadiri sekitar seribuan mahasiswa Maluku di Makassar. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaSekretariat DPRD Makassar-Warga Tidung Bahas Pendidikan Generasi Emas
Berita berikutnyaIKA IPA9-10 SMANSA’82 Baksos Ramadan di 6 Panti Asuhan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here