Makassar, Inspirasimakassar.comketuaKetua DPRD Makassar

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, melaksanakan program kemitraan anggota DPRD bersama masyarakat menggelar dialog membahas yang membahas penataan pendidikan generasi emas melalui pendidikan yang merata dan berkualitas, di halaman masjid Nur Ikhlas, Jalan Mapala II, Kelurahan Tidung Makassar, Jumat (1/6).

Hadir sebagai narasumber adalah pemerhati pendidikan Prof Basri Wello, Kadis Pendidikan Kota Makassar, Mukhtar Tahir dan Ketua DPRD Kota Makassar, Farouk M Betta.

Prof Basri Wello, dalam penjabarannya mengatakan, bahwa pencanangan generasi emas harus dibarengi dengan revitalisasi pendidikan karakter.

“Mengintegrasikan (kembali) pendidikan dan kebudayaan merupakan langkah sangat tepat, dengan harapan pendidikan akan melahirkan anak yang berbudaya sehingga jika disatukan akan serasi antara proses dan produk,” urainya.

Namun dalam hal ini, lanjut Rektor Universitas Indonesia Timur ini, budaya hendaknya tidak serta merta dimaknai secara sempit, tetapi lebih luas lagi, seperti budaya sopan santun, budaya pemanfaatan teknologi dengan bijak.warga

Sementara, Kadisdik Makassar, Mukhtar Tahir, juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil kajian yang mendalam, Kemdikbud sudah mengindetifikasi 18 nilai-nilai kebaikan yang akan disemaikan kepada anak didik melalui pendidikan karakter.

“Di Makassar kita mengenalnya dengan 18 revolusi pendidikan yang dicanangkan Walikota Makassar,” ungkap Mukhtar Tahir.

Menurutnya, untuk menata generasi emas, maka nilai-nilai ini harus disemaikan sedini mungkin, sejak dalam PAUD, bahkan sampai dengan pendidikan tinggi, maka diharapkan tersemailah prilaku-prilaku berkarakter dan berbudaya yang baik.

“Inilah kemudian yang menjadi tugas kami di Dinas Pendidikan, bagaimana menciptakan dan meningkatkan kualitas guru-guru kita, agar menghasilkan anak didik yang berkualitas juga,” pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD Kota Makassar, Farouk M Betta. Ia pun menegaskan jika dalam hal pemerataan pendidikan, DPRD sebagai lembaga legislatif terus komitmen mengawal peningkatan generasi emas ini.

“Salah satu bentuk komitmen kami di DPRD dengan melahirkan Perda Penyelenggaraan Pendidikan yang kini sementara tahap pembahasan di Pansus,” bebernya.

Selain itu, DPRD juga terus mengawal tenaga pengajar (guru) dalam mendapatkan haknya, terutama mendorong pemerintah untuk membayarkan hak guru, seperti intensif maupun tunjangan sertifikasi guru.

“Selain melalui Perda, kita juga siap mendukung peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pengajar. Dari sisi penganggaran untuk pembayaran tunjangan maupun sertfikasi guru, semua kita uapayakan. Sebab, guru yang sejahtera tentu akan berdampak terhadap kualitas pengajarannya,” kuncinya.

BAGIKAN
Berita sebelumyaKWIM Makassar Nuzulul Qur’an di Aspuri Ama Sumitro
Berita berikutnyaSelasa, Mahasiswa Maluku di Makassar Deklarasi AMMAL
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here