MAKASSAR – Sembilan Kepala Keluarga (KK), mengungsi di kantor DPRD Makassar. Mereka memilih menginap di kantor dewan setelah sebelumnya rumah tempat tinggal mereka, dibongkar preman di jalan Abdullah Daeng Siru, Makassar. Warga korban pembongkaran paksa itu mencari perlindungan ke anggota dewan.

Salah seorang warga, Du’ding mengaku akan akan terus bermalam di gedung wakil rakyat itu sebelum ada rekomendasi dewan untuk mengembalikan ia bersama keluarganya ke rumahnya yang dibongkar dan dikuasai Amiruddin. Mereka belum ditemui anggota dewan, lantaran komisi A sedang berada di Jakarta untuk berkonsultasi.

Sementar itu, Ketua DPRD Kota Makassar, Farouk M Betta, mengaku akan mengambil sikap preventif dan tentunya secara kemanusiaan. “Kita akan menyerahkan nanti ke Dinas Sosial, karena semua masyarakat harus kita bantu, dan tidak boleh ada masyarakat yang diabaikan keadilannya,” ujar Aru sapaan akrab Farouk M Betta.

Sembilan KK ini merupakan ahli waris dari perkawinan Sapa Dg. Roa dengan isteri pertamanya Haniah yang sudah meninggal. Sapa sempat menikah beberapa kali, terakhir dengan perempuan bernama Mutiara. Wanita inilah kemuadian yang menjual rumah peninggalan Sapa ke Amiruddin. (*)

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here