Site icon Inspirasi Makassar

Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pacu Pertumbuhan Ekonomi Sulsel di Atas Nasional

Makassar, Inspirasimakassar.com;

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II berhasil tumbuh 7,66% (yoy), berada diatas pertumbuhan nasional yang tercatat 7,07% (yoy), setelah selama empat triwulan berturut-turut terkontraksi,

Hal tersebut tercermin dari belanja pegawai APBD provinsi yang terealisasi 46,37%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang terealisasi 39,55%. Sementara belanja modal pada periode 2021 tercatat Rp544,08 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp259,47 miliar, ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Budi Hanoto.

Sementara itu, Kata Budi Hanoto, investasi juga tumbuh 7,71% (yoy) didukung oleh perbaikan confidence level investor, upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kemudahan investasi, dan berlanjutnya proyek investasi pemerintah serta swasta.

“Basis pertumbuhan ekonomi rendah (low base effect) pada triwulan II 2020 yang terkontraksi 3,87%, sehingga turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini,” imbuhnya, Jum’at 6 Agustus 2021. 

Dari sisi transportasi dan pergudangan, perdagangan, dan konstruksi merupakan kontributor utama perbaikan ekonomi.
Tercatat, transportasi dan pergudangan tumbuh mencapai 73,95% (yoy), seiring dengan aktivitas penumpang pesawat dan kapal laut yang meningkat.

Peningkatan aktivitas masyarakat juga tercermin dari meningkatnya konsumsi bahan bakar, Google Mobility Index, dan occupancy rate perhotelan.

Sejalan dengan hal tersebut, lebih lanjut Budi Hanoto menjelaskan, adanya perbaikan disektor perdagangan secara bertahap ditopang oleh pemulihan segmen ritel serta peningkatan penjualan kendaraan seiring dengan penerapan stimulus PPnBM.

Peningkatan Indeks Penjualan Riil (IPR), penggunaan listrik segmen bisnis dan industri, serta outstanding kredit modal kerja turut mengonfirmasi pemulihan LU Perdagangan.

Dari sisi pengeluaran, kinerja konsumsi dan investasi menopang pemulihan. kinerja positif konsumsi rumah tangga (7,55%; yoy) didukung oleh peningkatan income seiring dengan relaksasi pembatasan fisik, panen raya tabama, dan stimulus PEN.

Peningkatan konsumsi tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penyaluran kredit konsumsi yang tumbuh 38,08% dan 6,45%, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat 11,03% (yoy) dan 4,39% (yoy).

Serta pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri turut menunjang pemulihan konsumsi. Komponen konsumsi pemerintah tumbuh mencapai 17,68% (yoy) seiring dengan aktivitas kedinasan yang meningkat.

Momen hari Raya Idul Fitri dan Bulan Ramadhan mempengaruhi menurunnya tekanan inflasi, pada triwulan II 2021 tercatat 1,49% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,07% (yoy). disebabkan sejumlah komoditas pangan dan angkutan udara mengalami deflasi namun ditunjang ketersediaan pasokan serta aktifitas penerbangan diperketat. (hadi)

Exit mobile version