Takalar, kini dipimpin Dr.H.Burhanuddin Baharuddin. Mantan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki sejuta ide mengembangkan kabupaten yang diapit Gowa dan Jeneponto ini menjadi lebih baik. Potensi alam akan dikelola maksimal, demi kesejahteraan seluruh masyarakat yang dipimpinnya. Salah satunya, obyek wisata.
Diantara obyek wisata yang dimiliki kabupaten yang menempatkan tanggal 10 Februari 1960 sebagai hari jadi ini, banyak yang membuat pengunjung tak akan melupakannya sepanjang masa. Mereka bakal kembali lagi untuk kesekian kali menyaksikan begitu banyak perubahan yang terus digalakkan. Lihat saja obyek wisata Topejawa. Lihat pula Pulau Sanrobengi, terumbu Karang Pulau Tanakeke, Objek Wisata Benteng Sanrobone, dan masih banyak lagi.
Tataneke
Kepulauan Tanakeke terdiri atas Pulau Tanakeke, Bauluang, Satanga, dan Dayang-dayangan. Pulau-pulau indah ini menyimpan perpaduan objek wisata alam. Ada agrowisata, berburu/atraksi menangkap ikan, pantai dan penyelam. Pulau-pulau tersebut menyimpan keanekaragaman hayati yang unik. Misalnya kepiting Dato dengan ukuran cangkangnya 25 cm, ikan Baronang, Biawasa. Ada pula hutan bakau, padang lamun yang tumbuh di pasir putih, cocok untuk permandian alam jemur di pasir putih sambil menikmati hidangan khas bakar ikan laut, dan terumbu karangnya yang asri, cocok untuk penyelam.
Kelebihan lain di Tanakeke, Bupati DR H Burhanuddin Baharuddin pun tak menampiknya. Di sela-sela pelantikan jajaran Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Takalar, Kamis 10 Maret 2016, kader Partai Golkar ini mengakui di kepulauan ini telah dibangun infrasktruktur dan pengelolaan air minum dari air asin yang disaring menjadi air tawar untuk dikomsumsi langsung.
Tentunya, Bur sapaan peraih suara terbanyak saat Pemilu Parlemen yang mendudukkannya sebagai legislator Sulsel dua periode silam akan terus membangun penerangan, penampungan air bersih , hingga masalah pendidikan dan kesehatan.
Pulau Sanrobengi
Pulau kecil ini memiliki potensi wisata cukup mengagumkan. Sekaligus sebagai pusat kunjungan. Pasalnya, selain berpasir putih, di pulau ini juga dapat dilakukan bebagai laut lainnya. Menyelam, berjemur, berenang, memancing, membakar ikan segar, dan berbagai kegiatan laut lainnya. Selain kegiatan laut, pulau Sanrobengi ditunjang sarana pendukung TPI, di Desa Boddia, Kecamatan Galesong, dan dermaga lainnya.
Benteng Sanrobone
Pembuatan tembok dan dinding benteng Sanrobone dilakukan Dampang Panca Belong (Raja I Kerajaan Sanrobone) atas perintah Raja Gowa dan dikerjakan oleh rakyat secara gotong royong sekitar abad XVI. Benteng Sanrobone terbuat dari batu bata dan terbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km. Benteng tersebut mempunyai 7 pintu benteng yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu kecil. Beberapa bukit sejarah di antaranya, Meriam dengan berat sekitar 150 kg, keris pusaka, dan makam Raja Sanrobone (kabbanga) Benteng ini menarik dikunjungi karena bernilai sejarah masa lalu mengenai keberadaan dan perjuangan Kerajaan Sanrobone di Sulawesi Selatan.
Disisi lain, kabupaten yang memiliki panjang garis pantai sekitar 74 Km ini juga memiliki tiga obyek wisata. Pantai Topejawa, Pantai Galumbaya dan Pantai Ujungkassi. Topejawa misalnya. Permandian alam yang panjangnya sekitar 800 meter. Banyak dikunjungi, karena suasana berenang di laut yang menyenangkan, selain itu panorama alamnya yang memukau.
Selain pemanfaatan sarana wisata pada lokasi permandian alam seperti balai-balai, rumah panggung, pelelangan ikan sertai berbagai fasilitas lainnya. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas pantai seperti berenang, berjemur, olahraga pantai, membakar ikan segar, berlayar dengan perahu tradisional (balolang), dan aktivitas pantai lainnya.
Sebelumnya, Takalar sebagai onder afdeling yang tergabung dalam daerah Swatantra Makassar, bersama-sama dengan Onder afdeling Makassar, Gowa, Maros, Pangkajene Kepulauan dan Jeneponto.
Onder afdeling Takalar, membawahi beberapa district (adat gemen chap) yaitu: District Polombangkeng, District Galesong, District Topejawa, District Takalar, District Laikang, District Sanrobone. Setiap District diperintah oleh seorang Kepala Pemerintahan yang bergelar Karaeng, kecuali District Topejawa diperintah oleh Kepala Pemerintahan yang bergelar Lo’mo.
Setelah terbentuknya Kabupaten Takalar, maka Districk Polombangkeng dijadikan dua kecamatan, yakni, Polombangkeng Selatan dan Polombangkeng Utara. Districk Galesong dijadikan dua kecamatan yaitu Galesong Selatan dan Galesong Utara. Districk Topejawa, Districk Takalar, Districk Laikang dan Districk Sanrobone menjadi kecamatan Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone. Kemudian berubah nama menjadi Kecamatan Mangarabombang dan Kecamatan Mappakasunggu. (din-bs)