
Makassar, Inspirasimakassar.com :
Menutup tahun 2019, Inspirasimakassar.com mengangkat laporan utama di Majalah Inspirasi, yakni berkisar hari Ibu, 22 Desember lalu. Berbagai tulisan hasil wawancara dengan berbagai tokoh perempuan di antaranya Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW)Sulsel, Dr.Ir.Hj.Majda MZ Agus,Ms, anggota DPRD Maluku termuda, Gadis Umasugi, mantan anggota DPR-RI, Rohany Vanath, dan Public Relations, Swiss-Belhotel Makassar, Keisha Veldon.Hasil wawancara disajikan dalam majalah ekslusif edisi Desember 2019. Majalah setebal 48 halaman pul warna ini telah beredar. Selamat membaca dan selamat tahun baru 2020…
Desember adalah bulan ke-12 dalam sistem penanggalan. Bulan ke-7 dalam kalender dengan jumlah hari lebih dari 30 ini tidak sekadar sebagai akhir tahun, tetapi penting bagi sejarah kaum ibu. Bulan dimana, menjadi momen yang tepat menyatakan kasih kepada orang terkasih. Ucapan diberikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa perempuan yang membumi dan menggema di seluruh belahan bumi. Unggahan – unggahan atas penghormatan kepada sang Ibu, begitu menyentuh hati.
“Saya cinta mama. Saya sayang mama. Selamat Hari Ibu untuk mama, dan semua ibu di manapun,” demikian keterangan foto yang diunggah menjelang 22 Desember di setiap tahun. Bahkan, seorang suami mengunggah“Kamu adalah seorang ibu yang hebat untuk anak-anak kita. Ayah bangga sama kamu. Istriku sudah komplit, jadi teman bisa, jadi partner bisa, jadi ibu juga bisa,” tulisnya.
Gemanya unggahan diberbagai media sosial, kepada sang Ibu, karena Ibu adalah segalanya. Peran penting, utamanya dalam mendidik dan membentuk karakter anak menjadi kuat, disiplin, jujur, serta ber-ahlak mulia.
Tidak salah, jika Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sulawesi Selatan, Dr.Ir.Hj.Majda MZ Agus Arifin Nu’mang,Ms pada sebuah kesempatan mengemukakan, Ibu punya peran penting. Jika bukan perjuangan Ibu, mungkin kita saat ini tidak ada. Bahkan, ibu adalah penerang dunia bagi setiap anak yang terlahir, sekalipun nyawa taruhannya.
Dr.Ir.Hj.Majda yang juga Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) ini mengakui, sesekali dirinya merasakan kerinduan kepada ibunya. Tidak lain karena, pengorbanannya sungguhlah luar biasa. Bahkan sebesar apapun pengorbanan yang kita lakukan untuk beliau, itu tidak ada bandingannya dengan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya.
Bahkan, Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Sulsel ini mengharapkan, jika seseorang mendapat kebahagiaan, jangan lupa berbagai dengan ibunya. Karena, dari sebuah do’a ibu lah seseorang diberi anugrah kebahagiaan oleh Tuhan. Apalagi, restu, atau ridho Allah itu tergantung dari restunya orang tua, terutama ibu. Jadi buatlah ibu agar mereka bangga dan bahagia melihat kita sukses dan berhasil kelak. “Mother is our inspiration and our life”.
Sementara itu, Gadis Umasugi melontarkan kalimat bahwa, ada beberapa sifat ibu, misalnya, marah jika kita berbuat salah, melarang dan banyak aturan. Itu sebenarnya bentuk kepedulian seorang ibu yang tak kenal lelah untuk menjaga, menyayangi, dan mendidik anaknya.
Baginya, ibu adalah segalanya. Ibu yang mengenalkan dirinya dengan kenyataan hidup, tantangan dan dengan segenap peluangnya. Ibu selalu mengajarkan apa arti kerasnya kehidupan. Hidup itu adalah perjuangan.
Gadis Umasugi mengakui, perjuangan dan kerja keras yang diingat dari ibunya akan membentuk karakter pribadinya. Apakah akan menjadi pribadi yang gigih, pekerja keras, pantang menyerah, atau justru menjadi pribadi yang lemah dan cepat putus asa.
Suatu saat, dirinya memorgoki ibunya yang mendoakannya saat menjalankan ibadah sholat tahajud. Dirinya mengku, kerap mendengar sayup-sayup namanya disebut dalam doanya. Makanya, dia menyebut, Ibu adalah sosok yang sangat menentukan bagi perjalanan dirinya. Apalagi, dia mengetahui betul, jika surga ada di bawah telapak kaki ibu. Pepatah itu punya makna implisit, bahwa langkah kaki ibu-lah yang menentukan nasibnya kini duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku.
Disisi lain, legislator asal Partai Beringin Rindang, Golkar ini mengakui, “Mothre Day” merupakan momentum reflektif terhadap ketulusan, kasih sayang, sekaligus punya peran penting seorang ibu dalam kehidupan.
“Ibu adalah manusia pertama yang menjadi sumber inspirasi, pengetahuan, dan kehidupan. Peranan penting tersebut memang membutuhkan satu momentum khusus untuk diperingati. Tidak lain karena, jerih payah dan kerja keras Ibu,” tuturnya.
Gadis menyampaikan hadiah spesial buat ibunda tersayang, Sukmawati Farnatubun. Betapa tidak, lewat kasih sayang dan didikannya jualah, dia bisa meraih sukses seperti saat ini.
Sekalipun demikian, perempuan kelahiran Dusun Ketapang, Desa Loki, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), 8 Juli 1995 ini melihat, hingga saat ini mungkin dirinya belum bisa membahagiakan ibunya. Tetapi satu hal yang pasti, ia akan selalu mencintai ibunya, seribu tahun lagi, atau bahkan lebih.
Disatu sisi, harus ada effect terhadap eksistensi perempuan, khususnya para ibu yang kerap mendapat diskriminasi dalam hubungan rumah tangga. Baik itu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), maupun kekerasan lisan.
“ Ini harus menjadi konsern kita. Betapa ibu atau perempuan yang telah memiliki keluarga dan anak, pastinya memiliki resiko terhadap kerentanan psikologis. Artinya, seorang ibu atau perempuan yang telah memiliki anak, harus diperlakukan dengan baik, bukan sekadar ritual semata,” ujarnya.
Terpisah, mantan anggota DPR-RI asal Maluku, Rohani Vanath kaget saat menerima ucapan selamat hari Ibu melalui video dari anak-anaknya. Video itu berisi curhatan anak-anaknya yang kini berada di Jakarta.
Sidik, anak tertua Rohany Vanath misalnya, dalam vido tersebut mengungkap dua sisi ibunya. Utamanya selalu memerhatikan semua kebutuhan sejak kecil hingga saat ini. Bagi Sidik, ibunya adalah pahlawan sejati.Sebab, memenuhi semua kebutuhan dan keperluannya, utamanya dalam masa milenia saat ini.
Dalam vidio itu, Sidik juga mengakui, Ibunya mengajari merekasejak masih belia, agar pandai dalam berbagai hal. Termasuk, harus memanfaatkan dan mengedepankan pendidikan diatas segalanya. Untuk menggapai semua keinginan, sekaligus menjadi manusia hebat, tentunya diawali dengan kerja keras, dan kerja cerdas. “Terima kasih anak-anakku atas ucapan selamat hari ibu.Kalian is the best. Happy mother’s day,” ujarnya.
Sebaliknya, di hari ibu kali ini, istri Abdulah Vanath–bupati pertama Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) ini absen memberikan kecupan sayang kepada ibunya, maupun mertuanya. “Di hari Ibu tahun ini, tidak ada kado bunga yang cantik buat ibundaku dan mertuaku. Hanya seuntai doa buat mereka berdua di alam sanaaa. Semoga husnul khotimah dan surga tempatmu maaaaa,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut Keisha Veldon, hari ibu begitu spesial. Tidak lain, karena ibu, sebagai insan yang memiliki peran dalam keluarga baik untuk suami, anak-anak, termasuk lingkungan. Tempat berkumpul, dan canda tawa. Makanya, memaknai keberadaan seorang Ibu, tidak mesti pada setiap tanggal 22 Desember, setiap tahun. Kalau bisa, setiap hari adalah hari ibu.
Baginya, kado istimewa di hari ibu tak sebanding jerih payahnya. “Karenanya, sangat penting bagi generasi muda untuk meluangkan waktu, sekaligus berhenti sejenak dari segala rutinitas. Tujuannya, memberikan tanda kasih kepada ibu,” papar Public Relations, Swiss-Belhotel Makassar, Selasa, 10 Desember 2019.
Sarjana Ekonomi Universitas Atma Jaya Makassar ini menyebutkan, terkadang pada setiap pekan, Sabtu dan Minggu, dirinya sempatkan waktu jalan-jalan ke Mall dan rekreasi. Sebaiknya, sesekali, bebastugaskan ibu dari tugas domestik dari kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
“Pokoknya, semua aktifitas yang menyenangkan hati ibu. Apalagi saya juga seorang wanita yang telah dikodratkan berada diposisi seorang ibu,” tambah perempuan kelahiran Makassar, 2 Januari 1997 ini. (din pattisahusiwa-Ishadi Ishak)