
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Hari Kebudayaan 2020 tingkat Kota Makassar yang sedianya digelar pada 1 April 2020 mendatang ditunda. Hal ini disampaikan Asisten I Pemkot Makassar, Sabri melalui keterangan persnya di Museum Kota Makassar, Jalan Balai Kota, Kamis (19/3/2020).
“Berdasarkan Surat Edaran Walikota Makassar Nomor : 430/87/s.edar/DISBUD/III/2020 terkait kemajuan penanganan Covid – 19 atau Virus Corona, maka Pemerintah Kota Makassar menghimbau Jajaran SKPD dan Instansi Swasta untuk tetap mengenakan Pakaian Adat Traditional Sulawesi Selatan maupun Pakaian Adat Nusantara”, paparnya.
Selanjutnya, dalam sebulan penuh di bulan April seluruh area layanan publik dan konsumen yang berada diwilayah Kota Makassar, serta meminta Jajaran SKPD dan Pihak Hotel untuk menyajikan menu khas traditional makassar untuk para tamu, jelasnya.
Ditambahkan, Kabid Penerapan Budaya & Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Herfidha Attas menuturkan, sejauh ini ada 2 Negara sahabat dan 2 Provinsi telah konfirmasi hadir pada Pekan Kebudayaan yaitu Jepang dan India, Jogja dan Gorontalo, namun berdasarkan Edaran Walikota Makassar maka penyelenggara Hari Kebudayaan ditunda sampai ada instruksi dari Pemerintah Pusat.
Berkenaan dengan penundaan Hari Kebudayaan karena sifatnya penundaan, panitia penyelenggara mengklaim tidak ada kerugian material. “Bahkan optimis pada 1 April 2020 mendatang omset Jajanan kue traditional, penyewaan baju adat meningkat dari tahun kemarin yakni, Rp 24 M, jelas Andi Herfidha .
Analoginya sederhana, ujarnya, bila warga Makassar mengkonsumsi minuman sarabba sebagai penetralisir virus corona atau jajanan kue traditional di Hari Kebudayaan bukan tidak mungkin omset pedagang saat itu naik.
Sementara Dirut PT Festival Delapan Indonesia, Sofyan Setiawan selaku event organizer menjelaskan, penyelenggara pekan kebudayaan akan melakukan kampanye kebudayaan pada 1 April melalui digital media. (hadi)