
Sidrap, Inspirasimakassar.com:
Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) melalui Badan Kesbagpol bersama unsur mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar, Kamis 8 April 2021, sukses menggelar kegiatan dialog bertema Moderasi Beragama, di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap.
Pada acara itu, tampil sedikitnya tiga pembicara, yakni Kepala Badan Kesbangpol Sidrap, Indah Said Roem, SE. M. Ap, FKUB Kabupaten Sidrap diwakili oleh Dr. H. Umar Yahya, S. Ag., M. Ag, dan Muh. Taufan Makmur, S.Ag, dari BP-KKN UIN Alauddin Makassar.
Kabupaten Sidrap, menurut Kepala Bakesbangpol, akhir-akhir ini berada dalam kondisi aman. Tidak ada gejolak yang terjadi, yang dikhawatirkan mengancam kestabilan kehidupan umat beragama, yang rukun dan terbina selama ini.

‘’Alhamdulillah saat ini Kabupaten Sidrap dalam urusan beragama, sangatlah rukun dan harmonis, terbukti kita liat dalam bermasyarakat, semua agama saling berbaur, dan menjaga harmonisasi satu sama lain,’’ jelas Indah Said Roem.
Sebelumnya, Umar Yahya dari FKUB Kabupaten Sidrap memaparkan, moderasi beragama ini sangat penting dalam bermasyarakat, mengingat akhir-akhir Indonesia sedang dilanda berbagai ancaman teror bom, dan berbagai tindakan anarkis, yang jika tidak diwaspadai dimungkinkan mengancam stabilitas hidup berbangsa dan bermasyarakat.
Dia berharap, pemikiran-pemikiran radikal yang mengemuka dewasa ini, perlu dicegah dan diminimalisir, sebab sangat berbahaya. ‘’Kita harus cegah agar tidak berkembang dalam masyarakat kita,’’ tandas Umar Yahya.
Sementara itu, Taufan Makmur dari BP KKN UINAM menyebut, kunci dari moderasi beragama adalah memperbaiki atau membina hubungan yang harmonis, antar sesama manusia atau yang sering disebut hablumminannas.
‘’Bagaimana hablumminannas kita baik, sehingga dipastikan akan terwujud keharmonisan umat beragama, kerukunan dan kedamaian, dan terhindar dari paham atau pikiran-pikiran yang radikal, yang bertentangan dengan paham moderasi beragama, yang digaungkan selama ini,’’ jelas Taufan Makmur.
Dalam dialog itu, juga hadir penanggap dari berbagai unsur. Ada unsur agama meliputi agama Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu Tolotang. Serta unsur organisasi masyarakat, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, BKPRMI, dan Dewan Mesjid Indonesia.
Dialog ini terlaksana atas hasil pemikiran para mahasiswa KKN-DK UINAM angkatan 65, sebagaimana arahan Menteri Agama RI, yang menekankan bagaimana perlunya moderasi beragama, agar masyarakat Indonesia bisa hidup rukun dan harmonis, dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. (sudirman)