
Maros, Pedomanku.id:
Bupati Maros, Chaidir Syam menaruh perhatian kepada anak didik, khususnya di Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu. Pasalnya, sudah bertahun tahun anak anak sekolah dasar di sana bersekolah di bawah kolong rumah penduduk. Padahal, usia sekolah di dusun tersebut cukup besar. Guna mempercepat pemerataan mutu pendidikan, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros merencanakan membangun Sekolah Dasar yang repsesentatif.
Selama ini puluhan tahun siswa terpaksa belajar di bawah kolong rumah. Hanya ada dua meja dan empat kursi panjang dari papan seadanya. Bahkan hanya ada beberapa rumah di dusun tersebut yang dikelilingi hutan belantara. Bahkan, setelah tamat sekolah dasar di dusun ini, mereka harus bersekolah di Desa Bontomarung, yang jaraknya sekitaran 7 km.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam bersama rombongan yang datang mengunjungi dusun menggunakan sepeda motor trail—sekitar satu jam—malah melewati jalanan rusak, langsung menjinstruksikan dinas pendidikan Maros segera merencanakan pembangunan sekolah dasar, tentunya setelah semua adminitrasi kepemilikan lahan yang tidak melanggar aturan.
Mantan Ketua DPRD Maros tersebut menyebutkan, sejauh ini Pemerintah Daerah baru bisa memberikan satu unit tenda untuk digunakan sementara waktu. Sebab kata Chaidir, pihaknya masih mengurus terkait persoalan lahan yang akan dibanguni sekolah.
“Kita ketahui bersama bawah, lahan tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung. Makanya, kita masih mengurus permasalahan izinnya. Hanya saja, Namun dengan kehadiran kepala KPH sudah menyampaikan untuk mendapatkan perizinan,” harapnya, pada Rabu, 3 Juli 2024.
Menurutnya, hingga saat ini, sudah ada 60 siswa yang mengenyam pendidikan di dusun terjauh di Kabupaten Maros itu dengan jumlah pengajar sebanyak 7 orang.
“Di sini setidaknya ada dua guru yang bergantian mengajar. Karena itu, kita akan berikan dua kendaraan bagi guru yang membutuhkan, yah motor trail dengan kondisi jalan yang ekstream dan jauh,” urainya.
Di bagian lain Chaidir Syam menyebutkan, jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam pendirian sekolah dasar tersebut, seluruhnya perkirakan sekitaran Rp6 miliar, sudah terasuk perbaikan sarana dan prasarana. (din)