Makassar, Inspirasimakassar.id:

Kehadiran Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Makassar dalam irama modernisasi saat ini, bukan sekadar organisasi pelengkap, melainkan sebuah lentera yang mencoba menerangi, sekaligus  menjadi arsitek peradaban, dan jembatan antara warisan luhur dengan tuntutan zaman.

Bahkan, modernisasi, dalam konteks Makassar, adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menjanjikan kemajuan, efisiensi, dan peningkatan kualitas hidup. Infrastruktur berkembang pesat, ekonomi digital membuka peluang baru, dan konektivitas global memperluas cakupan pemikiran. Namun di sisi lain, modernisasi juga membawa risiko disorientasi nilai, erosi identitas lokal, polarisasi sosial, hingga tantangan serius terhadap spiritualitas dan moralitas.

Di sinilah peran ISNU Kota Makassar menjadi krusial dan memiliki nilai pandang yang unik terhadap modernisasi. ISNU, sebagai wadah intelektual Nahdlatul Ulama, berangkat dari pemahaman bahwa modernisasi bukanlah sesuatu yang harus ditolak secara membabi buta, melainkan difilter, diadaptasi, dan diinternalisasi dengan tetap menganut teguh prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).

Untuk itu, dalam waktu dekat, di kota yang kini dipimpin Walikota Munafri  Arifuddin dan Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham ini segera menjadi saksi bisu momen penting dalam perjalanan lembaga otonom NU ini. Yaitu, pelantikan pengurus ISNU Kota Makassar periode 2025-2030.

Ketua ISNU Kota Makassar terpilih, Prof. Dr.H.A.Marjuni,M.Pd mengemukakan, dalam  waktu dekat lembaga yang dipimpinnya akan dilantik. “Saat ini, kami sedang menunggu waktu yang tepat dari Pengurus ISNU Pusat untk melantik jajaran ISNU Makassar,” ujar Maha Guru di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makasar ini.

Pelantikan pengurus baru ISNU Kota Makassar , jelas Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) dan mantan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK)  UIN Alauddin Makassar ini, tentu menjadi sebuah tonggak apresiasi atas dedikasi dan amanah yang diemban. Para sarjana nahdliyin yang terpilih diharapkan dapat membawa angin segar dengan pemikiran inovatif, semangat kolaboratif, dan kemampuan manajerial yang mumpuni.

Terpisah, Sekretaris Umum ISNU Sulawesi Selatan, Dr.Mulyadi, M.Pd menambahkan, pelantikan Pengurus ISNU Kota Makassar tidak sekadar seremonial. Melainkan diiringi  dengan sebuah inisiatif berharga, yaitu pelaksanaan Madrasah Kader (MK).

Sinergi kedua kegiatan ini, menandakan optimisme dan komitmen ISNU Kota Makassar untuk tidak hanya memperkuat struktur organisasi, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya insani yang akan memimpin dan menggerakkan roda organisasi di masa depan.

Akademiisi Universitas Islam Makassar (UIM) ini mengakui, keberhasilan sebuah organisasi, ISNU misalnya, tidak hanya bergantung pada kepemimpinan yang kuat, tetapi juga pada militansi dan kemampuan kader-kadernya.

Karenanya, melalui Madrasah Kader nantinya menjadi sangat vital. “Yang jelas, pelaksaan madrasah kader yang dirangkaikan dengan pelantikan ini menunjukkan visi yang jauh ke depan. Bahkan, ISNU Kota Makassar tidak hanya ingin memiliki pengurus yang dilantik, tetapi juga memastikan bahwa para pengurus, serta calon pemimpin masa depan, memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ideologi yang mendalam,” urainya.

Madrasah Kader ini nantinya, jelas Doktor Universitas Negeri Makasar (UNM) ini,  diharapkan akan menjadi ajang pembelajaran yang intensif. Materi-materi esensial seperti sejarah dan khazanah Nahdlatul Ulama, pemikiran keislaman yang moderat dan toleran khas NU, strategi dakwah di era kontemporer, kepemimpinan yang transformatif, hingga isu-isu terkini yang relevan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, akan menjadi fokus utama. Dengan demikian, para kader tidak hanya akan memahami “mengapa” NU ada dan penting, tetapi juga “bagaimana” cara mengaktualisasikan nilai-nilai NU secara efektif dan relevan di tengah masyarakat yang terus berkembang. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKWIM Makassar Sehat dan Bugar di Sudirman
Berita berikutnyaSantri Ponpes Yayasan Masjid Taqwa Dapat 150 Menu dari BAZNAS Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here