Selasa, Desember 30, 2025
Google search engine
BerandaBeritaP2AP Donasi Rp15 Juta ke Korban Bencana Sumatera dan Aceh melalui...

P2AP Donasi Rp15 Juta ke Korban Bencana Sumatera dan Aceh melalui BAZNAS

Makassar, Inspirasimakassar,id:

Perhimpunan Penyalur Ayam Pedaging (P2AP) Sulawesi Selatan menyalurkan donasi Rp15 juta rupiah kepada korban bencana Sumatera, dan Aceh melalui Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

Donasi diserahkan Ketua P2AP, Hj.Dwiana Pamuji Astutik,S.M,SH didampingi Sekreatris Sulaiman JB, dan sejumlah anggota di antaranya Jumriani, dan Mirnawati itu diterima Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong di Kantor BAZNAS, Jalan Teduh Bersinar No 5, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa, 23 Desember 2025.

Aksi solidaritas P2AP ini, bukan sekadar urusan uang atau logistic, melainkan cerminan nyata dari nilai-nilai agama Islam yang mendalam—tentang empati, tentang kepedulian, dan tentang keimanan yang nyata dalam tindakan.

Di sela sela penyerahan donasi, Hj.Dwiana Pamuji Astutik mengemukakan, jajarannya menaruh simpati atas bencana maha dasyat yang meluluhlantakan begitu banyak harta benda, dan korban jiwa lebih 1000 orang.

Hj.Dwiana Pamuji Astutik mengakui, donasi yang disalurkan ke korban bencana Sumatera dan Aceh melalui BAZNAS Makassar bukan hanya tentang angka, melainkan tentang harapan yang terbang tinggi, menjelajah pulau demi pulau, menghubungkan hati‑hati yang terdampak bencana.

“Kami turut prihatin atas musibah dahsyat yang melanda saudara saudara kami di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Kami tidak bisa ke sana melihat para korban. Tetapi, kami hanya bisa membantu selain doa, juga sedikit rezeki dari kami yang tergabung dalam Perhimpunan Penyalur Ayam Pedaging se Sulawesi Selatan. Bantuan ini hanya sekadar meringankan sedikit beban para korban di sana,” tuturnya, seraya menambahkan, secara pribadi dirinya juga menyerahkan pakaian layak pakai kepada korban bencana.

Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong mengapresiasi niatan baik  komunitas P2AP Sulsel. Ia memastikan, bantuan tidak hanya sampai, tetapi tepat sasaran. Sebab, BAZNAS memiliki jaringan yang luas dan kredibilitas tinggi, sehingga setiap rupiah dapat langsung membantu korban—termasuk bantuan berupa pakaian, maupun kebutuhan medis.

Paling tidak, jelas ATM—sapaan akrab Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam dengan judul disertasi ‘Manajemen Pendidikan Karakter di MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah di kampus UMI Makassar itu, apa yang didonasikan para penyalur ayam pedaging ini, adalah bentuk sadaqah jariyah dalam makna sosial yang luas.

“Yang pasti, apa yang didonasikan P2AP Sulawesi Selatan hari ini, tidak hanya memberi uang, melainkan mereka memberi harapan. Mereka membangun jembatan kemanusiaan antara Sulawesi dan Sumatera, dan Aceh—tiga pulau yang jauh secara geografis, namun dekat dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.

Dalam pandangan Islam, jelas ATM, bencana bukan hanya ujian bagi yang tertimpa, tetapi juga ujian bagi mereka yang melihat, atau mendengar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Ma’idah: 2)

Pilihan P2AP menyalurkan donasi kepada korban bencana Sumatera dan Aceh melalui BAZNAS tidak berlebihan. Pasalnya, dalam Islam, penting untuk menyalurkan zakat dan sedekah melalui lembaga yang amanah, terpercaya, dan sesuai syariat. BAZNAS, dengan sistem distribusi yang transparan dan berbasis kebutuhan, menjadi wasilah (perantara) yang MULIA dalam mewujudkan keadilan sosial.

Di sisi lain, mantan ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar itu mengingatkan akan prinsip Islam yang menekankan bahwa harta harus mengalir, bukan mengendap.

“Keindahan lain dari donasi dari P2AP ini mencerminkan betapa komunitas ekonomi mikro—para pedagang, peternak, dan penyalur—menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Meski mereka tidak bisa langsung ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan secara langsung, tetapi,  mereka punya hati yang peka, mereka punya tangan yang terbuka, dan mereka punya iman yang teguh. Mereka mengingatkan kita bahwa Islam bukan agama yang hidup dalam retorika belaka, tetapi agama yang lahir dari tindakan nyata,” tutup da’i kondang kelahiran Takalar itu. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar).

Din Pattisahusiwa
Din Pattisahusiwahttps://inspirasimakassar.id
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments