Site icon Inspirasi Makassar

Oknum di Polres Takalar Paksa Pengendara Motor Bayar Tilang di BRI Link

Takalar, Inspirasimakassar.com:

Rezki (20) thn, warga kaccia (RT04/RW06), Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar, menceritakan kronologis pemaksaan petugas Satlantas polres takalar yang menahannya di Poslantas galesong utara. Jum’at (18/03/2022).

Rezki yang ditemani oleh temannya raiz, menceritakan perihal pemaksaan petugas satlantas polres takalar yang memaksakan dirinya membayar denda di brilink yang letaknya tidak jauh dari poslantas dimana tempat seorang petugas satlantas melakukan penilangan. Kamis (17/03/2022) kemarin.

Kata rezki, dirinya di tahan setelah pulang dari mengantar mahar uang panainya di rumah calon istrinya yang berada di desa limbung, Kabupaten Gowa.

Saat hendak balik untuk mengantarkan ibu dan adiknya kerumahnya dengan melintas di Poslantas galesong utara, motor rezki diberhentikan oleh Petugas yang bertugas di pos lantas tersebut.

Pas kami melintas kami lansung ditahan ucap rezki kepada inspirasi co.id

tidak hanya dirinya yang ditahan tetapi ada beberapa pengendara yang lain juga ditahan, rezki menceritakan jika ada sejumlah motor yang di tahan secara bersamaan.

Bukan cuma saya saja, tetapi ada beberapa juga motor ditahan secara bersamaan”ucapnya.

Rizki juga mengakui jika saat berkendara, ia bersama ibunya lupa mengenakan helm karena keburu warktu untuk mengantarkan Uang panainya kerumah calon Istrinya itu.

Kami akui kami benar-benar bersalah, karena tidak mengunakan helm, maklum, kami sudah terburu buru mengantarkan Uang panai, sebab sudah sangat terlambat dan tidak sesuai jadwal dari jauh hari yang telah ditentukan oleh pihak calon mempelai wanita ucapnya.

rezky yang berprofesi sebagai buruh bangunan ini, mencoba meminta maaf dan kebijaksanaan kepada petugas tersebut agar dirinya diberi kebijakan dengan meminta motornya tidak di tahan dan memilih di tilang saja dengan jaminan STNK di tahan bukan kendaraannya, karena motor tersebut digunakan untuk bekerja.

“Pas ditahan lansung di tilang, kami minta keringanan agar kendaraan kami tidak di tahan karena kami gunakan untuk pergi bekerja, dan meminta STNK saja di tahan”ucapnya.

Namun hal tersebut di tolak anggota yang menilangnya dengan alasan motor tersebut tetap harus di tahan karena STNK dan pajaknya mati.

Sebelumnya, rezki juga di suruh untuk membayar denda tilang (250) ribu rupiah dengan membayar di brilink yang jaraknya hanya 20 meter dari Poslantas tersebut.

Rizki dan ibunya yang tidak memiliki uang sebanyak itu, meminta agar dendanya di bayar di pengadilan saja pada jadwal sidang yang ditentukan.

Namun petugas lalulintas yang menilangnya justru marah dan menolak untuk dibayar di pengadilan dengan dalil ia akan rugi dan bisa bisa petugas lantas lah yang akan membayarnya.

Kami sempat dipaksa membayar denda tilang di brilink di dekat posnya, tapi kami meminta dibayar nanti di pengadilan karena saat ini tidak memiliki uang sebanyak (250) rupiah seperti yang pak polisi minta ucap rizki.

Rizki juga mengaku kecewa terhadap penindakan yang dilakukan anggota Lalulintas yang berjaga di pos itu, pasalnya dari sekian motor yang di tahan, beberapa motor telah di bebaskan padahal jelas jelas melanggar, tidak mengenakan helm.

“Sebenarnya kami kecewa, ada beberapa motor yang melanggar, tapi tetap dilepaskan ucapnya.

Untuk sementara kami tidak kerja dulu, bantu orang rumah sambil menunggu motor keluar. Tutup Rizki.

Sementara itu, Salah satu anggota Lalulintas yang di konfirmasi mengungkap jika motor tersebut ditahan karena STNK-nya sudah berakhir tahun (2020), bahkan pajak motor tersebut sudah 3 tahun tidak di bayar.

“Motor itu di tahan karena STNK-nya sudah berakhir tahun (2020), bahkan pajak motor tersebut sudah 3 tahun tidak di bayar”Aipda Abidin saat di konfirmasi via telepon.

Terpisah, hal senada di ungkap kasat Lantas Polres Takalar, AKP Yuntung, motor pengendara tepaksa di tahan karena STNK motornya sudah mati.

“Sesuai prosedur, Motor harus di tahanan karena STNK-nya mati”Ungkap AKP Yuntung, Kasatlantas Polres Takalar. Seandainya punya SIM, mungkin yang kita tahan SIM nya,”ucap yuntung.(ksl)

Exit mobile version