“ Buah tangan dan kreasinya bukan saja telah merambah Kota Makassar, melainkan berbagai kota dan kabupaten  di Sulawesi Selatan. Termasuk Maluku, Maluku Utara, Jawa, Kalimantan, dan Papua”DSC_1957Novel

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Kenikmatan duduk di ruang tamu, akan semakin lengkap bila disempurnakan dengan hadirnya sofa. Empuknya bantalan sofa, membuat aktivitas duduk semakin nyaman. Namun, bilamana kenyamanan ini sedikit terganggu akibat penampilannya, dapat mengganggu mata, sekalipun rangkanya masih bagus.

Jika bosan dengan warna dan motif sofa, tidak usah bergegas menggantinya dengan baru. Pastinya, akan terbayang harga melangit. Pertanyaan tersebut sebenarnya sering terlintas di benak sebagian besar orang. Sebaiknya mengganti covernya saja. Karena, harganya dijamin terjangkau. Kualitasnya pun terjamin.

Apalagi, sofa selain mempunyai fungsi sebagai tempat duduk, juga menambah nilai estetika pada ruang. Desain sofa yang  beragam, bisa membuat suasana ruang menjadi elegan dan indah. Bagian sofa yang sangat berpengaruh dalam keindahannya adalah pembungkus luarnya. Kain pembungkus sofa terbuat dari beragam bahan. Mulai dari katun, serat alami, chenille, kulit, beludru dan slip cover.

Peluang inilah dimanfaatkan Novel Saimima. Pensiunan Dinas Transmigrasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan ini mengemukakan,  jika seseorang mampu menggali peluang bisnis cover sofa, tentunya bakal meraih peluang emas. Poin penting yang harus dilakukan dalam menjalankan bisnis ini adalah, menemukan segmen pasar yang tepat.

“Bisnis ini, dapat lebih menarik pelanggan. Biayanya yang lebih murah untuk mendapatkan warna dan motif sofa baru. Hal ini berbanding terbalik, jika mereka harus membeli kursi lagi,” tutur anak keempat dari enam bersaudara, pasangan, H Sedek Saimima dan ibu Asma Patti (keduanya kini alm) ini.

Khusus cover sofa, Novel memiliki sejumlah teknik. Yakni membungkus sofa lama, dengan kain baru tanpa harus mengganti kain lama. Cara ini lebih efisien dari sisi biaya dibandingkan mengganti seluruhnya. Teknik ini bisa Anda lepas dan dibersihkan sewaktu dibutuhkan.

Ada pula teknik recover, yakni melapisi ulang sofa lama dengan bahan upholstery baru yang permanen. Teknik ini lebih elegan.  Termasuk teknik refinish yakni, memberikan sentuhan akhir ulang dengan kayu baru. Lainnya adalah redesign, yakni memberikan sedikit perubahan desain. Misalnya menambah ukiran pada meja, menambah busa. Untuk menambah kesan lebih baru lagi, tinggal menambahkan aksesori lain seperti renda, kancing, dan pita.

 Soal keahlian membuat kursi, Novel mengaku, tidak melalui bangku pendidikan. Melainkan, secara otodidak, yang diturunkan orang tuanya. Yang pasti, buah tangan dan kreasinya mulai dari kursi, tas, dompet, jok mobil, spingbed,  boxbed, dan lainnya bukan saja telah merambah Kota Makassar, melainkan berbagai kota dan  kabupaten di Sulawesi Selatan.  Melainkan, Maluku, Maluku Utara, Jawa, Kalimantan, dan Papua.

Soal omzet, suami dari Nun Sangaji ini tidak  menyebut angka pasti. Yang penting, bisa memberi kesenangan dan kepuasan bagi pelanggan.  Apalagi dia meyakini, pekerjaan ini juga dibarengi dengan sisi pertemanan dan persaudaraan. “Yang penting pelanggan puas,” ujarnya.

Dia menambahkan, hal yang harus diperhatikan dalam mengkreasikan kursi adalah, kualitas bahan dan pengerjaan yang dilakukan. Berikan kualitas terbaik dan pengerjaan yang rapi. Dengan demikian, pelanggan puas.

 “Jangan lupa untuk mengikuti perkembangan selera konsumen. Motif dan warna apa saja yang sedang tren dan disukai konsumen, harus diperhatikan secara detil,” urai ayah tiga orang anak dan dua orang cucu ini.

Novel memulai bisnis kreasi cover berbagai jenis kursi, tas dan lainnya bermula tahun 1985 saat bekerja di Kanwil Koperasi Provinsi Maluku. Awalnya, mengerjakan kursi untuk keluarga. Tetapi, lama-kelamaan, tetangga dan rekan kerja memintanya memperbaiki kursi dan lemari mereka.

Saat dimutasi ke Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan, lelaki Ambon, kelahiran Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua, 29 September 1958 ini tetap menjalankan hobinya. Sepulang kantor, dia terus mengasah  kreasi dengan tetap mengikuti selera pelanggan.

Lela Kaplale bersama keluarganya, dari Kelurahan Pal Putih, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat misalnya, usai menghadiri pernikahan Ricky  R Sanaky,ST dengan Sri Hastuti,SS, di Balai Manunggal Mini Kodam VII Wirabuana, 4 Maret 2017 lalu langsung mendatangi kediaman Novel di BTN Minasaupa Blok E 5 nomor 9, Makassar ini. Sejumlah tas mereka borong. Termasuk kursi mungil. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaFarid Padang : Alumni SMAN 1 Waisisil ini Tancap Gas di Pelindo Ambon
Berita berikutnyaSekretariat DPRD Semarang Berkunjung ke DPRD Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here