Makassar, Inspirasimakassar.com :

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali, mengatakan tahun 2020, pembimbing manasik haji wajib bersertifikat. Hal ini dikatakan saat membuka Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Tahun 2019, di asrama haji Sudiang, Makassar, Selasa malam (12/11).

Menurut Nizar, pembimbing haji dan umrah yang belum bersertifikat berarti belum profesional. Sebab itu, perlu sertifikasi melalui pelatihan, yang dilaksanakan instansi berwenang. ”Tahun 2020 nanti pembimbing haji dan umrah harus sudah bersertifikat,” ucapnya.

Pembimbing haji, lanjutnya, merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan haji maupun umrah, baik saat jemaah berada di Indonesia maupun di Arab Saudi, namun dari sekian banyak pembimbing manasik haji, baru sekitar 70 persen tersertifikasi. Sisanya masih menunggu proses sertifikasi atau pun belum memiliki sertifikat.

Guru besar UIN Walisongo Semarang ini mengatakan, terobosan sertifikasi ini, memberikan kemudahan-kemudahan, baik bagi penyelenggara sertifikasi atau pembimbing haji.

Sebelumnya Rektor UIN Alauddin Makassar diwakili Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kamaluddin Abunawas, mengatakan, petugas pembimbing manasik harus betul-betul bisa membimbing haji, sehingga pembimbing perlu dibekali buku khusus manasik haji.

‘’Sebagai pembimbing, jangan hanya puas dengan buku-buku manasik haji yang kita miliki, tapi baca buku-buku pendukung lainnya,’’ imbau Kamaluddin pada kegiatan yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Sulsel bekerja sama Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

Dikatakan, dalam penyelenggaraan haji dan umrah banyak sekali pengetahuan manasik haji yang belum dipahami para jemaah, untuk itu melalui pensertifikasian manasik haji, peserta harus memahami rangkaian manasik haji, sehingga setelah selesai nanti bisa menjadi konselor yang baik di bidang pembimbingan haji.

Kakanwil Kemenag Sulsel, Anwar Abubakar mengatakan, kuota haji Sulsel terus bertambah dari tahun ke tahun, Hal ini pula yang membuat antrian jemah haji terus meningkat. Untuk itu, dia berharap agar para petugas terus mempersiapkan diri dalam melakukan pembimbingan jemaah haji maupun umrah.

Dekan Fakultas Dalwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr. Firdaus Muhammad mengatakan, kerja sama yang dilakukan ini adalah upaya memberi wawasan dan pengetahuan yang profesional agar petugas haji dapat bekerja dengan semangat dan ikhtiar yang lebih baik.

Kabid Penyelengaraan Haji dan Umrah Kaswad Sartono melaporkan, Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Thn 2019 diikuti 100 orang peserta, terdiri dari 12 Kanwil Kemenag Provinsi (Sulsel, Sulbar, Sultra, Sulut, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat), berlangsung selama 10 hari. (dir)

BAGIKAN
Berita sebelumyaLagi, Nurdin Halid Ketua Dekopin
Berita berikutnyaDJ Jacqueline Bakal ‘Geruduk’ Zona Cafe
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here