Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com :
Ketua Dewan Guru SMKN 3 Selayar kepada media ini menjelaskan,” Niat kami sebagai anggota dewan guru tak lain hanya karena ingin memperbaiki citra dan nama baik sekolah akan tetapi malah kepala sekolah, Andi Ahmad, S.Pd melaporkan kami kepada Kepolisian Resor (Polres) dengan tuduhan melakukan tindak pidana pencemaran nama baik melalui sosial media.
Ini dapat dibuktikan dengan surat panggilan polisi bernomor : B/461/VI/2019/Reskrim bertanggal 20 Juni 2019 yang ditujukan kepada Muhammad Ihsan, SS. Pada poin kedua surat panggilan penyidik yang ditanda tangani oleh Kepala Unit Reserse dan Kriminal, Iptu Arham Gusdiar, S.IK, MH atas nama Kapolres sangat mengharapkan kesediaan kami untuk hadir pada Selasa 25 Juni 2019 pukul 10.00 Wita untuk memberikan klarifikasi atas laporan Kepala SMKN 3 Selayar, Andi Ahmad, S.Pd.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Wilayah VI Kepulauan Selayar, Dra Hj Andi Rosdiana, MM bersama Koordinator Pengawas dan Pengawas Pembina SMKN 3 Selayar telah memcoba memediasi kisruh ini namun pihak Dewan Guru tetap menolak Andi Ahmad sebagai Kepala SMKN 3 Selayar. Bahkan oleh Dewan Guru mengancam akan menggembot sekolah itu jika tidak mendapat respon dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. ” katanya.
Hal ini lebih diperparah dengan aksi mogok kerja oleh Dewan Guru pada Sabtu 22 Juni hari ini. Akibat tindakan ini kegiatan sekolah termasuk proses belajar mengajar nyaris lumpuh. Termasuk tidak adanya kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMKN 3 Selayar. Aksi ini kata Dewan Guru akan tetap berlanjut hingga tuntutan 99 persen guru mendapat respon dari Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Ir H Nurdin Abdullah, M. Agr.
Kepala SMKN 3 Selayar, Andi Ahmad, S.Pd yang dikonfirmasi via selulernya tadi pagi, sekitar pukul 08.30 Wita mengaku sedang berada diatas fery menuju Bira di Bulukumba. ” Saya sedang berada diatas fery mau ke Makassar.” katanya singkat. (M. Daeng Siudjung Nyulle)