
Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com:
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr dalam kunjungan kerjanya pada hari pertama di Kabupaten Kepulauan Selayar berjanji akan mengembalikan kejayaan Munte China atau Jeruk Keprok Selayar yang dianggap sudah lama menghilang. Bukan cuma jeruk manis Selayar yang akan dikembangkan tetapi sejumlah jenis buah-buahan termasuk komoditi unggulan Kacang Melinjo.
Dalam kondisi pengembalian kejayaan itu perlu ditopang dengan pembangunan Sekolah Pertanian dan pendirian Kantor Penelitian dan Pengembangan khusus dalam upaya pengembangan Jeruk Keprok Selayar. Sehingga diharapkan kedepan penanaman jeruk keprok bukan hanya akan dilakukan didaratan Pulau Selayar namun yang tatkala pentingnya juga akan dikembangkan di pulau-pulau besar dilima wilayah kecamatan kepulauan. Seperti di Pulau Jampea, Pulau Kalao Toa dan Pulau Kalao (Lambego).
Karena itu, apapun yang diperlukan oleh masyarakat petani jeruk keprok di Selayar itu harus memperoleh perhatian yang lebih serius dari Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Terkait kesulitan-kesulitan yang selama ini dihadapi oleh petani jeruk keprok misalnya sumber air, benih, bibit dan pupuk, Pemprop Sulsel akan berupaya segera mencarikan jalan keluarnya.” kata Nurdin Abdullah penuh semangat pada acara peninjauan lokasi pembibitan Jeruk Keprok di Parappak Kelurahan Bontobangun kemarin.

Dikatakan mantan Bupati Bantaeng dua periode ini, Selayar adalah salah satu kawasan wisata unggulan Sulawesi Selatan yang memiliki sejuta potensi dari 130 buah pulau. Bahkan saat ini, Pulau Selayar telah diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kawasan Timur Indonesia.
Karena itu, mulai tahun 2020 ini, Pemprop sudah mulai fokus pada pengembalian kejayaan Jeruk Keprok Selayar. Untuk mendukung proses percepatan pencapaian target ini juga akan dilakukan survey ketersediaan sumber air yang menjadi kebutuhan mendasar pagi petani jeruk. Disamping melakukan kajian terhadap pengembangan sarana dan prasarana dalam mendorong percepatan terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di daerah ini.

Hal senada juga dilontarkan Kepala Dinas Pertanian Sulawesi Selatan, Ir H Andi Ardin Tjatjo, MP. “Jeruk Keprok Selayar yang lebih dikenal dengan sebutan Munte China adalah merupakan komoditi unggulan Selayar yang sudah cukup lama dan dibudidayakan sejak tahun 1925 silam. Munte China memiliki cita rasa spesifik yaitu rasa manis dan segar serta mempunyai rasa asam kecut sedikit diujungnya dengan aroma yang harum, mempunyai tekstur daging yang padat dengan karakter kulit yang muda memisah dari bagian dalam jeruk,” ujarnya.
Munte China lanjut Andi Tjatjo, pernah mengalami kejayaan dimasa lampau yaitu pada sekitar tahun 1970 an. Saat itu produksinya sangat melimpah dengan harga yang kompetitif. Banyak masyarakat Selayar kala itu yang dapat menghidupi keluarganya dari hasil produksinya dan bahkan dengan hasil produksi itu mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia. Sayangnya, belakangan petani jeruk ini sudah perlahan-lahan mulai menghilang. Ini tentu dapat dibuktikan dengan menurunya hasil produksi serta semakin berkurangnya luas pertanaman.

Salah satu penyebabnya tambah Andi Ardin Tjatjo adalah sistem budidaya tanaman yang belum menggunakan teknologi tepat guna seperti penggunaan bibit yang sehat, pemupukan yang cukup, pengairan dan pengendalian organik. Disamping kesuburan dan kesehatan tanah yang kian menurun juga diakibatkan minimnya ketersediaaan sumber air. Karena itu, Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan akan segera mendatangkan tim ahli untuk melakukan surver keberadaan sumber air.
Pengembalian kejayaan Munte China asli Selayar akan dimulai dengan pembibitan Selayar – Selayar dengan memanfaatkan teknologi tepat guna. Untuk mewujudkan program ini harus dilakukan penanaman yang berskala besar antara 50 hingga 100 hektare disetiap kawasan.” katanya.
Sebelumnya Penjabat Bupati Kepulauan Selayar, Dr H Asriady Sulaiman, S.IP, M.Si telah memberikan ucapan selamat datang kepada Gubernur Sulsel, Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr beserta seluruh rombongan di Bumi Tanadoang Selayar. Perlu kami sampaikan bahwa dengan kebersamaan dan sinergitas dengan Forkopimda dalam menghadapi kontestasi Pilkada hingga hari ini masih stabil dan terkendali. Hal ini juga tentu tidak terlepas dari kerja-kerja keras pihak penyelenggara Pilkada yaitu KPUD dan Bawaslu serta tingginya kesadaran ber Pilkada oleh seluruh komponen masyarakat di daerah ini.

Karena itu, Pemerintah Daerah (Pemda) bersama masyarakat berharap agar kehadiran Gubernur Sulsel dapat membawa berkah bagi masyarakat Selayar ke depan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulsel telah menyerahkan bantuan Cultivator kepada puluhan petani jeruk untuk mendukung kegiatan perluasan pengembangan kawasan Jeruk Keprok tahun 2020 didaerah ini.
Turut mendampingi Gubernur Sulsel diantaranya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Junaedi B, Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Drs Muhammad Rasyid, Kepala Dinas Perhubungan, Muh Arafah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Edy Rahmat, ST, M.Eng, H Ariady Arsal dan Drs HM Akib Patta selaku Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) serta sejumlah rombongan lainnya.

Hadir pula Ketua DPRD Kepulauan Selayar, Mappatunru, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepulauan Selayar, para staf ahli bupati, Asisten, Kepala Organisasi Pimpinan Daerah (OPD), Camat, Lurah dan Kepala Desa serta ratusan undangan lainnya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)