Serang, Inspirasimakassar.id:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FEB UNTIRTA) menyelenggarakan sidang terbuka promosi doktor Ilmu Akuntansi atas nama Dr. Muhammad Aras Prabowo, S.E., M.Ak dengan disertasi berjudul “Nilai-Nilai Teseng dalam Konstruksi Akuntabilitas di Sektor Pertanian”. Sidang berlangsung di Ruang Teleconference Lt. 3 FEB UNTIRTA pada Sabtu (27/9) pukul 13.00–15.00 WIB, dipimpin oleh Prof. Dr. Tubagus Ismail, SE., MM., Ak., CA., CMA., Dekan FEB UNTIRTA, dengan sekretaris sidang Dr. Munawar Muchlish, Ak., M.Si., CA., ACPA., ASEAN CPA., CAPM.

Dalam penelitiannya, Dr. Muhammad Aras Prabowo mengungkap bagaimana masyarakat Bugis Bone memaknai nilai-nilai teseng dalam membangun akuntabilitas berbasis budaya lokal. Penelitian ini mengkonstruksi akuntabilitas modern yang berorientasi pada teori agensi dan pendekatan mekanistik, lalu menawarkan perspektif alternatif berupa akuntabilitas integratif-kolektif yang berakar pada kearifan lokal Bugis.

“Penelitian saya menegaskan bahwa akuntabilitas tidak sekadar prosedur administratif, tetapi merupakan praktik sosial dan spiritual yang bersumber dari nilai-nilai budaya. Nilai teseng mencerminkan prinsip kepercayaan, kesetaraan, dan tanggung jawab kolektif yang relevan untuk membangun tata kelola sektor pertanian yang lebih berkeadilan,” ujar Dr. Muhammad Aras Prabowo dalam sidang terbuka.

Menurutnya, nilai siri, lempu, paccé, dan reso na mappesona RI Dewata Sewwae menjadi fondasi akuntabilitas berbasis komunitas yang non-kontraktual, namun mampu menjaga legitimasi sosial dan moral. Kerangka akuntabilitas berbasis budaya ini, lanjutnya, dapat memperkaya wacana akuntansi dengan dimensi spiritual, sosial, dan etis yang khas ke-Indonesia-an.

Prof. Dr. Tubagus Ismail selaku Ketua Sidang menegaskan kebaruan disertasi ini.

“Kontribusi penelitian ini sangat penting, karena menawarkan kerangka akuntabilitas yang berpijak pada budaya bangsa. Ini menjadi warna baru dalam pengembangan ilmu akuntansi, sekaligus memberikan arah reformasi kebijakan sektor pertanian yang sesuai dengan nilai-nilai lokal,” jelasnya.

Penguji eksternal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Menteri Agama RI, memberikan apresiasi mendalam.

“Penelitian ini membuktikan bahwa budaya Bugis dengan nilai teseng mampu melahirkan model akuntabilitas yang humanis dan transendental. Temuan ini tidak hanya memperkaya akuntansi, tetapi juga menjadi refleksi spiritualitas dan tanggung jawab sosial dalam tata kelola publik,” ujarnya.

“Riset ini menghubungkan akuntansi dengan relasi sosial budaya. Temuan teseng dapat menjadi jembatan antara disiplin ekonomi, akuntansi, dan sosiologi, sehingga melahirkan tata kelola yang kontekstual dan sesuai karakter bangsa Indonesia,” kata Menteri Agama RI.

Selain itu, sejumlah pejabat dan akademisi turut memberikan apresiasi, di antaranya Faried F. Saenong, MA,. M.Sc., Ph.D. Staf Khusus Menteri Agama RI dan juga Koordinator Staf Khusus Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Muhammad Ishom (Rektor UIN SMH Banten), Dr. H. Amrullah, M.Si Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, Fatkhu Yasik, M.Pd Wakil Rektor I UNUSIA, Dr. Fira Mubayyina, M.H Wakil Rektor II UNUSIA,

serta jajaran promotor: Prof. Dr. Meutia, SE., MP, Dr. Windu Mulyasari, SE., M.Si., CSRS., CSRA, dan Dr. Agus Sholikhan Yulianto, SE., Ak., M.Si.

Menurut Prof. Dr. Meutia, SE., MP selaku Promotor menyampaikan bahwa penelitian ini memiliki nilai kebaruan (novelty) dalam merumuskan model akuntabilitas berbasis kepercayaan dan kolektivitas budaya yang belum pernah dikaji sebelumnya. Secara praktis, hasil riset ini membuka peluang penerapan akuntabilitas berbasis kearifan lokal di berbagai sektor, khususnya dalam tata kelola pertanian berkelanjutan.

Dengan penemuan ini, Dr. Muhammad Aras Prabowo resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Akuntansi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menambah daftar akademisi yang berkontribusi dalam memperkaya paradigma akuntansi berbasis budaya di Indonesia. (Relise/din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaTV Unhas Gagas Kerjasama BAZNAS Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here