
Makassar, Inspirasimakassar.com: Memeriahkan Milad ke 69 tahun (23 Juni 1954-23 Juni 2023) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menggelar sunatan gratis bagi 100 anak keluarga dhuafa.
Sunatan gratis juga dihadiri Rektor UMI, Prof. Dr. H. Basri Modding, SE., M.S, pembantu rektor, para dekan, dan direktur pasca sarjana itu berlangsung di Auditorium Al-Jibra Kampus II UMI, Jalan Urif Sumoharjo. Sementara di kalangan BAZNAS Kota Makassar hadir Pelaksana Tugas Ketua, Ahmad Taslim Matammeng, Wakil Ketua II (H.Jurlan Em Saho’as), Wakil Ketua III (H.Waspada Santing), Kepala Pelaksana (H.Arifuddin), para Kabag, serta sejumlah staf pelaksana.
Ahmad Taslim Matammeng mengemukakan, seluruh jajaran lembaga Amil terpercaya dan amanah yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5, Kecamatan Rapoccini tersebut merasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kampus besar seperti UMI Makassar untuk kolaborasi dalam berbagai kegiatan. Salah satunya sunatan gratis.
Kolaborasi BAZNAS-UMI ini,demikian Ahmad Taslim, merupakan langkah tepat, sekaligus mewujudnyatakan peran strategis BAZNAS Kota Makassar dengan berbagai elemen, khususnya,yang berkaitan dengan dunia kampus, ummat, dan bidang sosial kemasyarakatan.

“Tahun 2023 ini, BAZNAS menargetkan menyunat 1000 anak dhuafa di Kota Makassar ini. Dan untuk menyambut Milda UMI kami menyunat 100 anak dhuafa. Mereka ini selain berada di sekitaran kampus UMI, juga tempat lainnya di Makassar,” ujarnya.
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII di masanya, ) yang juga Ketua Yayasan DDI Galesong Baru itu mengakui, sunatan gratis yang dilakukan BAZNAS kolaborasi UMI Makassar ini menggunakan laser, sehingga anak yang disunat tidak merasa sakit.
Tenaga medis yang diturunkan BAZNAS Kota Makassar dalam sunatan gratis adalah mereka yang benar benar profesional. Para tenaga medis ini berasal dari Klinik BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka memiliki kualitas dan profesional.
“Sekadar diketahui, jika sunatan dengan laser harganya sekitaran Rp1.500.000 hingga Rp2 jutaan. Namun semua biaya BAZNAS yang tanggung. Selain itu,B ZNAS juga memberikan anak anak yang disunat sarung, songkok, serta biaya transport sebesar Rp50.000,” jelasnya.
Di bagian lain Ahmad Taslim Matammeng menyebutkan, berbagai program BAZNAS menyentuh masyarakatdi kota yang dipimpin Moh. Ramhdan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini . Program tersebut tidak hanya bersentuhan pada persoalan konsuntif samata, yakni bantuan bulanan, tetapi juga terhadap hal ha l yang tidak kalah penting, yakni pemberdayaan.
“Kami di BAZNAS Makassar juga telah melakukan program program pemberdayaan dengan cara memberikan bantuan UMKM. Alhamdulillah target kami tahun 2023 ini sebanyak 600 UMKM yang akan diberikan bantuan. Besaran bantuan bervariasi, hingga Rp100 juta,” urai Gus Taslim–sapaan akrab Ahmad Taslim Matammeng.

Seperti diketahui, sunatan gratis kolaborasi BAZNAS Makassar-Kampus UMI Makassar bukan kali ini saja. Sebelumnya, yakni, pada Senin, 20 Juni 2022,juga melakukan kegiatan serupa. Saat itu di Auditorium Al-Jibra juga disunat 50 anak dhuafa.
Pembina BAZNAS Makassar, Prof.Arifuddin Ahmad, mewakili Ketua BAZNAS Kota Makassar ketika itu mengaku, BAZNAS terus melakukan langkah proaktif , khususnya yang bersinggungan dengan ummat dan keummatan. BAZNAS juga, tidak henti hentinya melakukan berbagai kegiatan, guna mengangkat taraf hidup dan kehidupan kaum dhuafa.
“Artinya, kehadiran BAZNAS Makassar di tengah tengah kaum dhuafa untuk mengangkat mereka agar lebih baik. Semakin banyak BAZNAS membantu masyarakat kurang mampu, apalagi, dalam kegiatan sunatan massal kali ini, selain gratis, anak anak juga mendapat bingkisan sarung dan uang tunai,” ujarnya saat itu.
Prof.Arifuddin Ahmad mengharapkan, usia disunat dan kembali ke rumahnya, para keluarga yang telah disunat, bisa menjadi duta BAZNAS Kota Makassar. Tentunya, sebagai pertanggungjawaban BAZNAS, bahwa seluruh dana yang dikumpulkan BAZNAS melalui donasi para Muzakki, atau orang orang kaya, semuanya digunakan sesuai peruntukan, dan tepat sasaran.

Selain kedua kegiatan tersebut, BAZNAS dan UMI juga pernah melakukan kerjasama pemanfaatan teknologi digital, kaitannya dengan pembayaran zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Kegiatan itu berlangsung pada Jumat, 29 Juli 2022. Para pihak meneken Memorandum of Understanding (MoU) itu masing masing oleh Rektor UMI Rektor Prof. Dr. H. Basri Modding, SE., M.S dengan Ketua BAZNAS Kota Makassar,HM.Ashar Tamanggong dan Wakil Ketua III BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan, Kamaruddin.
Rektor UMI Prof. Dr. H. Basri Modding, SE., M.Si saat itu menyebut, teknologi digital merupakan suatu proses peralihan sistem kerja dari pengoperasionalan yang sedikit menggunakan tenaga manusia, sekaligus serba otomatis.
Teknologi moderen ini, memberi isyarat, betapa ummat manusia saat ini telah ‘hijrah’ dari manual ke teknologi canggih. “Misalnya, surat menyurat, atau undangan, pembuatan buku saat ini sudah tidak perlu menggunakan kertas,” tuturnya,
Wakil Rektor IV Bidang kerjasama UMI Makassar, Dr.Muh.Ishak Samad mengaku, MoU dengan BAZNAS Kota Makassar, sekaligus BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan bersamaan dengan semarak tahun baru Islam, 1444 Hijriah ini demikian penting. Melalui teknologi digital ini pula, BAZNAS dapat dapat mendata para muzakki dan mustahik lebih baik.
“Di sisi lain, melalui teknologi digital ini pula, nantinya, bisa dibuat barkot BAZNAS. Misalnya, barkot peduli zakat,” ujarnya, seraya mengakui, zakat adalah rukun Islam ketiga yang wajib ditunaikan setiap umat muslim sebagai wujud ketaatan terhadap Alah SWT dan sarana dalam menyetarakan keadilan pendapatan bagi ummat Islam.
Ishak Samad mengharapkan, kerjasama saling menguntungkan antara UMI dengan BAZNAS BAZNAS Kota Makassar, maupun BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan perlu terus dikembangkan, juga dalam bidang lainnya .

“Sisi lain dari kerjasama ini bisa saling memberi dukungan, baik pemberian beasiswa, maupun pengelolaan Zmart,” urainya, seraya menyebutkan, sekalipun kampus UMI sudah memiliki lembaga zakat, dan malah bisa secara nasional, namun ia meyakini lembaga yang paling tepat mengelola zakat adalah melalui Amil. BAZNAS, misalnya. Karena didalamnya tidak ada unsur ria, sekaligus juga didoakan.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong dikonfirmasi usai MoU menyabut baik kerjasama dengan kampus UMI Makassar. Pasalnya, kampus UMI memiliki keunggulan. Salah satunya di bidang IT.
Bagi ATM-sapaan Akrab Ashar Tamanggong, BAZNAS Kota Makassar tidak mau tertinggal dengan hal hal baru. Apalagi, pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini bisa dilihat dari munculnya berbagai alat komunikasi canggih dan modern.
“Saat ini, seseorang dapat melakukan apa saja yang diinginkan. Sebut saja berbelanja online, ojek online, pemesanan makanan online, hingga hal lainnya. Untuk itu, BAZNAS tidak mau terpaku dengan hal hal lama dan telah usang. BAZNAS Kota Makassar akan terus bergerak maju,” tuturnya, usai MoU yang juga dihadiri berbagai pemuka UMI Makassar, serta Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan BAZNAS Sulsel, Irfan Sanusi, serta Wakil Ketua Ketua II BAZNAS Kota Makassar, Jurlan Em Saho’as.
Menurutnya, digitalisasi zakat berperan sebagai metode pengumpulan dana zakat nantinya lebih memudahkan Badan Amil yang berkantor di Jalan Teduh Berinar, Kecamatan Rappocini tersebut, sehingga baik BAZNAS Kota Makassar, maupun para muzakki dapat menghemat waktu, serta biaya. Dan, yang penting adalah, digitalisasi zakat ini nantinya juga membuat pengumpulan dana zakat menjadi lebih transparan, efektif dan efisisen. (Din Pattisahusiwa-Tim Media BAZNAS Kota Makassar)