Site icon Inspirasi Makassar

Kehabisan Biaya, BAZNAS Makasar Bantu Warga Kalimantan Mencari Anak Gadisnya

H.Jurlan menyerahkan bantuan kepada M Safri (pakai masker) (foto:rijal)

Makassar, Inspirasi makassar.com:

Muh.Safri, warga Sungai Limau  RT/RW003/000, Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan merasa legah, setelah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar membantu biaya perjalanan ke Madano. Sebelumnya, BAZNAS Kota Makassar juga membantu satu keluarga (ibu, ayah, dan anak-anaknya) warga Kalimantan Timur kembali ke kampung halamannya dari Makassar.

Pria payuh baya kelahiran 47 tahun silam itu nekat meninggalkan kampung halamannya di Sungai Limau untuk mencari jejak anak gadisnya yang dibawa lari seorang lelaki ke Ibukota Sulawesi Utara tersebut.

“Anak gadis saya dibawa seorang lelaki. Saat ini, katanya ada di Madano. Makanya, sebagai orang tua, saya wajib hukumnya mencarinya, kemanapun dia pergi,” tuturnya saat menyampaikan maksud kehadatangannya ke BAZNAS Kota Makassar, Senin, 17 Juli 2023.

Menurutnya, saat anak gadisnya dibawa lahi, dia mencarinya kemana mana. Di tengah tengah pencariannya, dia mendengar informasi jika anaknya bersama seorang lelaki menuju salah satu kota di Nusa Tenggara Timur (NTT).  “Makanya, saya  ke NTT menggunakan kapal laut,” ujarnya.

Dari Kalimantan Selatan, dia menuju Surabaya. Hanya saja apes baginya. Dari Kota pahlawan itu, dia kehilangan dompet yang berisi uang, ATM BRI, dan kartu GSM Indosat nomor 085647740221. Untung saja, dia masih mengantongi sejumlah uang di saku lainnya.

“Dengan uang seadanya, saya menuju Banyuwangi, untuk selanjutnya ke NTT. Hanya saja, karena kehabisan uang, saya melapor ke kehilangan dompet ke Polsek Banyuwangi.  Ini surat keterangan kehilangan ditandatangani oleh Bripka Ramli Ibrahim,” tuturnya sambil menunjukan bukti surat keterangan tersebut.

Tiba di alamat yang dituju di NTT, M Safri tidak mendapat anaknya. Seseorang yang ditemui mengatakan, anaknya dan seorang lelaki sudah menuju Manado. Mendengar anaknya  sudah meninggalkan NTT, Safri hampir hampir patah semangat.

Tetapi, dia tetap membulatkan tekad mencari anaknya. “Saya baru turun dari kapal laut pagi ini. Saya mau ke Manado, tetapi tidak punya biaya. Saya sudah menderar BAZNAS bisa membantu. “Makanya, saya berani ke sini. Dan alhamdulillah, setelah mereka mendengar keluhan saya, mereka bisa mengerti, sekaligus memberikan bantuan biaya perjalanan ke Manado,” tuturnya.

 Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlam Em Saho’as mengakui, sebelum memberikan bantuan akomudasi dan transportasi kepada M. Safri,  dirinya dan tim lembaga pemerintah non struktural yang berlamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar (samping Kantor Catatan Sipil Kota Makassar) terlebih dahulu telah mengasesmennya.

  “Kami (BAZNAS Makassar) tidak serta merta menerima keluhan, tetapi setelah melakukan asesment kepada Pak M Safri ini, ditambah lagi dengan surat keterangan polisi, berkas tiket perjalanan dari Kalimantan Selatan, hingga ke Makassar yang beliau tunjukan, makanya kami meyakini betul, beliau  memang masuk dalam kategori salah satu asnaf yang perlu dibantu. Yakni,  Ibnu Sabil, atau  golongan musafir yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

Selain asnaf Ibnu Sabil, ada pula asnaf fakir– orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Golongan ini tak memiliki atau sulit mencukupi kebutuhan pokok harian, dan sudah sepatutnya mendapat bantuan. Miskin–masih memiliki harta namun hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.  Amil– mereka yang mengurus zakat mulai dari penerimaan zakat hingga menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan.

 Mualaf– orang yang  baru masuk Islam. Golongan ini menjadi salah satu yang berhak menerima zakat.   Riqab– hamba sahaya merupakan umat Islam yang menjadi korban perdagangan manusia, pihak yang ditawan oleh musuh Islam, atau orang yang terjajah dan teraniaya.  Gharimin–mereka yang berutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya.

 ‘Orang yang berutang, seperti yang dimaksud dalam asnaf Gharimin, yaitu demi kemaslahatan diri seperti mengobati orang sakit atau untuk kemaslahatan umum seperti membangun sarana ibadah, dan tidak sanggup membayar pada saat jatuh tempo pembayaran,” ujar H.Jurlan, seraya menambahkan, asnaf lainnya adalah  Fi Sabilillah–mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad, dan sebagainya juga berhak menerima zakat. 

Salah satu alasan pembenar termaktub dalam surat At Taubah ayat 60 “Sesungguhnya, zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha bijaksana.”

Terpisah, Nabil Salim, tim BAZNAS Makassar yang diberi kepercayaan menangani M Safri ke Manado menambahkan, sebelum meninggalkan Makassar, M Safri terlebih dahulu menginap di salah satu penginapan. “Beliau minta naik Bus ke Manado,” tutup Nabil Salim.

Seperti diketahui, selama komisioner BAZNAS Kota Makassar yang baru, 2021-2026 masing masing H.Ashar Tamanggong (ketua), Ahmad Taslim Matammeng, H.Jurlan Em Saho’as, dan Waspada Santing (wakil ketua I,II,dan III) dilantik Walikota Makassar—Moh.Ramdhan Pomanto sudah beberapa kali melaksanakan asnaf Ibu Sabil.

Di antaranya, membantu keluarga Zainuddin, warga Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu—sekitaran 20 Km dari Kota Benteng—ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar.

“Sangat luar biasa BAZNAS Kota Makassar. Saya sangat salut dan bangga, karena langkah cepat dan tepat yang mereka lakukan benar benar menyentuh saya dan keluarga. Hari ini, sekalipun saya lelah mengurusi istri yang sakit, tetapi rasa lelah itu berubah menjadi senang, karena tiba tiba BAZNAS datang langsung ke rumah sakit ini. Sekali lagi, saya salut,” ujar Zainuddin, Jumat, 16 Agustus 2022.

“Karena butuh biaya, saya kemudian cari informasi melalui Hp. Ternyata saya lihat begitu banyak berita BAZNAS Kota Makassar di media sosial, yang membantu kaum dhuafa. Saya langsung ke kantor BAZNAS Kota Makassar dan diterima sangat baik oleh staff (12 Agustus 2022).  Dan hari ini (Selasa-16/8) mereka datang langsung ke rumah sakit ini melihat istri saya, sekaligus menyerahkan bantuan ini,” ujar anak sulung dari 4 bersaudara dan 1 orang anak angkat pasangan Misik Ali dan Saring,kelahiran 15 Januari 1970 ini, saat itu. (din pattisahusiwa-tim media baznas kota makassar)

Exit mobile version