Bone, Inspirasimakassar,com:

Warga Dusun Lajange, Kecamatan Lapri, Kabupaten Bone geger, setelah melihat mayat di sekitaran sungai walennae, sekitar pukul 07.30 Wita, Sabtu, 7 Januari 2022.

Dugaan sementara, mayat tersebut adalah korban longsor, dan terbawa arus sungai dari Camba, Kabupaten Maros, ketika musim penghujan dua pekan lalu.

Mayat tersebut ditemukan seorang warga ketika ia sedang memancing. Mayat tersebut tersangkut di ranting pohon di pinggiran sungai.

“Jika dilihat dari kondisinya, kemungkinan korban sudah meninggal beberapa hari lalu,” tutur salah seorang anggota TNI di Lappariaja.

Saat ini, korban telah di evakuasi anggota Polres Lappariaja, anggota Damkar, dan anggota TNI, maupun warga ke Puskesmas Lappariaja.

Sampai saat ini, mayat tersebut belum teridentifikasi. Pasalnya, seluruh badan mayat telah membusuk dan berulat. Namun di salah satu tangan korban ditemukan sebuah gelang yang masih melekat di lengan korban dan juga kalung berupa tali aksesoris berwarna hitam.

“Pada saat itu, saya sedang menaiki perahu dan menyusuri jaring ikan yang saya pasang. Tiba-tiba saya mencium bau sangat menyengat. Saat itu, saya melihat ada tergantung di pohon yang mirip boneka. Setelah kulihat dari dekat, ternyata bau itu berasal dari pohon. Dan di situlah, saya melihat ada mayat berjenis kelamin perempuan, tergantung di ranting pohon”, tutur M. Nawir (penemu mayat). (citizen reporter– Suci Ramadhani melaporkan dari Bone)

BAGIKAN
Berita sebelumyaWalikota ajak peserta Family Gathering  Doakan Sekretaris Bappeda
Berita berikutnyaBAZNAS Makassar Raih Penghargaan Terbaik “A”
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here