Saparua Timur, Inspirasimakassar.Com:


Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu L Leleury melepas pawai ta’aruf MTQ ke-28 di Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur. Turut hadir, Ketua LPTQ Maluku Tengah, Dr.H.Aijarang Wattiheluw,SH,MH, Camat Saparua Timur, Halid Pattisahusiwa,S.Sos, Raja Siri Sori Islam, Drs.H.Eddy Pattisahusiwa, serta undangan lainnya. Pawai Ta’aruf dipusatkan di Karapodi, Dusun Salaiku, Senin, 4 Maret 2019, sore hari ini.
Marlatu L Leleury mengemukakan, pawai ta’aruf bukanlah kegiatan serimonial belaka, melainkan merupakan ajang kreasi, guna menunjukan potensi kontingen di setiap kecamatan dengan ciri khas budaya ke-Islaman. Bahkan, lewat pawai ta’aruf, semakin mengobarkan semangat cinta agama dan cinta tanah air yang bersatu padu dibawah panji bhineka tunggal ika.

Disamping itu, demikian Atus—sapaan penggagas berdirinya Association Cambiste Internationale Financial Market Association (ACI-FMA) ini, momentum ta’aruf juga merupakan media untuk membuktikan tekad, bahwa setiap kontingen dan kafilah telah siap mempersembahkan yang terbaik dan meraih prestasi gemilang di arena perlombaan.
Menurutnya, pawai ta’aruf semakin memupuk, serta mempererat silaturahim dan hubungan kekeluargaan di antara seluruh kontingen, sehingga semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

“Ini penting. Sebab, secara sosio kultural, keanegkaragaman budaya, suku, dan agama, selain sebagai simbol sejarah, juga melambangkan tumbuh suburnya nuansa kebersamaan. Dalam semangat saling menyayangi antara orang basudara,” tutur suami Ny Joan Leleury/Raturandang ini.
Pendamping Abua Tuasikal yang juga peserta ilmu perbankkan selama satu tahun di New York, Amerika Serikat (American Institute of Banking dan Foreign Exchange Advisory Service), Chemical Bank New tahun 1981 ini mengakui, peserta pawai ta’aruf mampu menjadikan realitas kemajemukan, sebagai salah satu nilai keunggulan yang dapat diarahkan untuk menghasilkan karya positif, demi mendatangkan kemaslahatan bagi ummat, masyarakat, bangsa , dan negara.

Mengingat makna warisan agama dan budaya daerah yang disampaikan melalui pawai ta’aruf, memiliki nilai keunggulan, bercirikan semangat kekeluargaan, persaudaraan, kebersamaan, dan kegotong royongan, maka sudah waktunya didayagunakan untuk memajukan kabupaten Maluku Tengah.
Pada konteks itulah, semua peserta, harus mampu menggalang kerjasama dan saling membantu, guna menjaga kelesatrian nilai nilai agama dan budaya. Sebab, dampak peradaban global yang meramba seluruh sendi kehidupan manusia, dapat menjadi ancaman bagi terciptanya kemerosotan moral generasi bangsa, jika tidak disikapi dengan baik dan bijaksana.

Melalui pawai ini, mari kita semarakan dan sukseskan pelaksanaan MTQ Maluku Tengah dengan tetap menjaga dan memelihara kerukunan dalam rangka menunjang kelancaran pembangunan di segala bidang.
“Saya berharap, seluruh peserta dapat mengembangkan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan, serta budaya pada wilayah masing-masing dalam kehidupan keagamaan dan kemasyarakatan. Sebab dengan demikian, maka akan mampu menunjang keberhasilan pembangunan di Maluku Tengah dan Maluku pada umumnya,” tutup Atus yang pernah dipersiapkan menduduki kursi Direktur Utama Bank Maluku, tahun 2004, namun terjadi masalah internal ini.

Pawai ta’aruf diikuti 498 peserta terdiri dari 17 kecamatan se Maluku Tengah. Para peserta MTQ akan mengikuti delapan mata lomba. Masing-masing, Tilawah Quran, Hifzil Quran, Fahmil Qur’an, Syahril Qur’an, Kaligrafi Qur’an, Tartil Qur’an, Menulis Makalah Ilmiyah Al-Qur’an, dan Qiraat Saba. Pembukaan MTQ malam nanti, oleh bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal di Masjid Baiturrahman. (din)