Ketua Masaga Sulsel, Arfand Bachtiar (saat memperkenalkan pengurus)

Makassar, Inspirasimakassar

Generasi muda Maluku di perantauan, khususnya di Makassar, dan umumnya Sulawesi Selatan memiliki potensi yang tidak diragukan. Potensi generasi muda asal pahlawan nasional, Kapitan Pattimura ini kelak menjadi pilar, penggerak, sekaligus pengawal pembangunan. Potensi itu sejatinya disalurkan dalam wadah Masaga, atau Maluku Satu Gandong, misalnya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Masaga Sulawesi Selatan, Arfand Bachtiar didampingi Mahfud Wael (Sekretaris) pada Family Gathering di Pantai Wisata Akarena, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sabtu, 18 Januari 2020 menjelaskan, Masaga adalah wadah paling tepat untuk generasi muda Maluku. Wadah ini,  bukan saja untuk mempererat hubungan kerahiman, melainkan mempertebal rasa kekeluargaan di antara masyarakat  Maluku tanpa membedakan status sosial, warna kulit, dan agama.

Arfand Bachatir berharap, generasi muda Maluku di Sulawesi Selatan selalu melekatkan identitas ke-Maluku-an yang cintai damai, saling menjaga, serta saling merangkul. Tidak lain, karena para leluhur Maluku telah meletakan pijakan yang demikian kokoh, seperti terlihat dalam ikatan pela gandong, sebagai kearifan lokal masyarakat Maluku.

“Bagi kami, generasi muda Maluku di Makassar dan Sulawesi Selatan kiranya bersama-sama membesarkan Masaga. Karena Masaga,  bukan organisasi biasa saja, tetapi menjadi “rumah besar” bagi masyarakat Maluku, khususnya di Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Menyinggung awal mulanya kehadiran Masaga di Sulawesi Selatan, Arfand Bachtiar mengakui, bermula saat sejumlah pemuda asal Maluku di Ibukota Sulawesi Selatan ini yakni, Yopie T Papilaya,  Arfan Bachtiar , Mahfud Wael, Bin Sangaji, Djabir Samet bertemu di Cafe Ininawa, Jalan Jenderal Sudirman, pada 28 Agustus 2019.

“Dengan tekad dan kemauan yang kuat, kelima orang tersebut kemudian berkoordinasi  dan meminta petunjuk dari Pengurus Pusat Masaga, yakni  David Andi S Sangaji (Sekretaris Jenderal). Masaga kemudian hadir di Sulsel, setelah Pengurus Pusat mengeluarkan mandat kepada  tiga  orang masing-masing Arfand Bachtiar, Mahfud Wael, dan Yopie  T Papilaya,” ujarnya seraya menambahkan,  ketiga nama tersebut berdasarkan surat mandat bernomor 011/DPP/MSG/SM/IX2019.

Berpegang  kepada mandat tersebut, maka pada Desember 2019 Masaga menerima SK dari DPP dengan nomor SK 035/DPP/MSG/XII/2019.  Dalam lampiran SK tersebut tercatat  struktur organisasi Masaga daerah Sulsel masing-masing Ketua : Arfand Bachtiar, wakil ketua masing-masing C.E Iwan Rieuwpassa, Harold Marciano Musila, Max G.sahetapi, dan Roy David Selly. Sekretaris (Mahfud Wael) dan Muriel Prisella (Wakil Sekretaris). Bendahara (Josef Walker Rieuwpassa), dan Willibrordus Pondaag (wakil bendahara). Panglima (Yopie T Papilaya). Sekretariat di Jalan  Samiun 1 No 1,Kelurahan Baru, Kecamatan Ujungandang, Kota Makassar.

Di bagian akhir Arfand Bachtiar menyebutkan, Masaga selain  sebagai wadah untuk mempererat persatuan dan mempertebal kekeluargaan di antara masyarakati, tanpa membedakan status sosial, juga menciptakan generasi muda  yang cerdas dan kuat, serta membangun masyarakat yang mandiri dan berprestasi. Dan, yang paling penting,  Masaga bersifat non politik.

Seperti diketahui, Masaga dideklarasikan di Jakarta ,  22 Juni 2019. Organisasi yang bermarkas di Sekretariat  JL ITC Fatmawati  Blok B 2 No 30 Jakarta ini berazas Pancasila dan UUD 1945. Kehadiran Masaga untuk menghimpun potensi  generasi muda Maluku di seluruh persada nusantara, sekaligus  mengupayakan kesejahteraan bersama  pemerintah dalam menangani  permasalahan Hukum dan HAM, sosial  pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA). (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKesederhanaan Kapolda Sulbar Nampak Dari Berbagai Hal, Ini Diantaranya
Berita berikutnyaSi Jago Merah Beraksi, Sebuah Rumah Panggung Ludes di Pelemba
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here