Site icon Inspirasi Makassar

Majelis Tinggi Partai Berkarya Salah Kaprah

Jakarta, Inspirasimakassar.com;

Keputusan Majelis Partai yang telah bekukan kepungurusan Ketua Umum Hutomo Mandala Putra atau biasa disapa Tommy Soeharto. Padahal, Tommy Soeharto adalah  formatur tunggal hasil mandataris RAPIMNAS lll di Solo masa jabatan 2017-2022 yang dihadiri seluruh struktur Partai Berkarya baik tingkat wilayah hingga daerah.

Salah satu kader milenial Partai Berkarya, Tutur Henriono Minda sangat paham kondisi Partai Berkarya sampai lolos menjadi peserta pemilu pada 2019 lalu.

Henriono menjelaskan, langkah Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) adalah tindakan yang dinilai tidak bermartabat dimana disinyalir melanggar Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai Berkarya. Terlebih lagi pemecatan terhadap Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.

Ditegaskan Henriono, jika Majelis Tinggi beralasan bahwa Partai Berkarya tidak lolos ambang batas pemilu ke senayan, bukan alasan rasional. Bahkan partai pendatang baru seperti PSI, Perindo, Garuda, dan lainnya, juga tidak lolos ambang batas Pemilu 2019.

Menurutnya, untuk lolos Paliamentary Threshold 4% perlu kematangan struktur hingga grass rood, bukan malah memaksulkan Ketua Umum Partai Berkarya.

Henriono pun mengecam, kader Partai Berkarya yang mengklaim barisan penyelamat partai yang akan melangsungkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 10-12 Juli mendatang di Hotel Grand Kemang Jakarta.

“Langkah yang ditempuh barisan P3B dinilai salah kaprah. Munaslub bukanlah solusi, sebab Partai Berkarya tidak pernah melangsungkan Musyawarah Nasional (Munas). Sehinggan barisan anti Munaslub menolak dan mengecam hal itu terjadi”, tegas Henriono selaku Wakil Koordinator Anti Munaslub Partai Berkarya yang Bermarkas di Kalibata Timur l No.17 Jakarta Selatan. (hadi-r)

Exit mobile version