
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar mengapresiasi Syamsuddin. Lelaki paruh baya ini lumpuh, namun semangat berusahanya tidak kendor. Dia menderita lumpuh, akibat terjatuh sekitaran 40 tahunan lalu di tempat kerjanya sebagai buruh bangunan. Kaki dan tangannya mulai mengecil, dan sebelum terakhir dokter memvonisnya untuk pemasangan keteter seumur hidup.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong di ruang kerjanya, Selasa,26 Juli 2022 sore hari ini mengapresiasi Syamsudin. Baginya, pria Makassar kelahiran 25 November 1964 ini patut mendapat bantuan dari lembaga amil dan zakat yang dipimpinnya.
“Pak Syamsuddin ini benar benar lelaki yang bertanggungjawab. Bayangkan saja, sekalipun dia menderita lumpuh, namun semangatnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya perlu diapresiasi. Artinya, sekalipun penyakit yang dideritanya sudah bertahun tahun, namun tidak menjadi penghalang. Dia patut diberi bantuan modal usaha, atau bantuan insentif bulanan. Bisa jadi bantuan untuk biaya kesehatan,” ujarnya.
Bagi ATM—sapaan karib HM Ashar Tamanggong, dirinya mengenal Syamsudin melalui radio Gamasi. “Jadi, saya mengenal beliau dari acara jumpa jumpa pendengar di Radio Gamasi. Dalam jumpa pendengar melalui telponan itu, tidak ada tau jika beliau memiliki kekurangan. Ini sangat luar biasa. Dan, yang lebih penting lagi, beliau sangat sabar, dan memiliki semangat hidup,” ujarnya, seraya menambahkan semangat Syamsuddin inilah seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.

“Melihat ketegaran Bapak Syamsuddin itulah, maka BAZNAS Makassar menurunkan Tim Layanan Aktip BAZNAS (LAB) ke kediamannya. Tim yang dipimpin H.Arifuddin (Ketua LAB) langsung melakukan asesmen,” tambah Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar ini lagi.
Menyinggung asal daya yang digulirkan kepada penerima bantuan, ATM menjelaskan berasal dari donasi para Muzakki di kota yang dipimpin Mohammad Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini. Termasuk zakat, infak, dan sedekah dari para ASN di Makassar.
“Karena dana yang akan diberikan kepada para mustahik ini berasal dari dana zakat, infak, dan sedekah, maka seluruh bantuan dari BAZNAS Kota makassar diberikan secara Cuma Cuma. Tidak ada pengembalian apapun,” tutup ATM.
Pernyataan senada dikemukakan H.Arifuddin. Dia menambahkan, kelumpuhan Syamsuddin diakibatkan karena kecelakaan di tempat kerjanya.
“Dulu, beliau ini bekerja sebagai buruh bangunan. Dan, sebulan terahir ini, dokter telah memvonis beliau untuk dipasangkan keteter. Keteter ini seumur hidup, apalagi kaki dan tangannya sudah mulai mengecil,” ujarnya.
H.Arifuddin menambahkan, Syamsuddin tinggal berdua bersama istri. Dari usaha yang digeluti, setiap harinya mendapat penghasian Rp15.000 dari hasil jualan bahan campuran.
Sementara itu, Syamsuddin mengaku berterima kasih kepada BAZNAS Kota Makassar. “Saya sangat bersyukur jika bisa menjadi bagian dari mustahik binaan BAZNAS Kota Makassar. Saya sangat beruntung ketemu dengan BAZNAS hari ini. Apalagi, jika BAZNAS memberi bantuan kepada saya. Tentunya ini bisa mengangkat usaha saya,” ujarnya.

Seperti diketahui, berbagai program unggulan BAZNAS Kota Makassar tahun 2022 di antaranya Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan Opersional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Akibatnya, keuntungan mereka dihabiskan untuk membayar utang ke rentenir.
Salah satu jalan meningkatkan dan mengangkat pelaku UMKM, maka BAZNAS Kota Makassar menghadirkan program tersebut. Program ini dapat membangkitkan pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh. Hanya saja, para penerima harus melalui proses asesemen. Jumlahnya, mulai Rp2000.000, hingga Rp7000.000, tanpa pengembalian.
Di sisi lain, BAZNAS tidak sekadar memberikan bantuan operasional tersebut, melainkan mendampingi penerima dalam hal, memanej agar usaha mereka berkembang. Program lainnya adalah, memberikan beasiswa bagi kaum dhuafa mulai SD, SMP, MIN, MTsN, MAN, hingga S1. Sunatan massal bagi 1000 anak hingga akhir Desember mendatang. Dan, pembagian makanan di kantong kantong kemiskinan, utamanya di emperan emperan jalan dan emperen toko. Jumlahnya 150 boks setiap jumat.
Dalam menjalankan amanah, BAZNAS tidak boleh main main dalam hal zakat. Baznas mengetahui betul para mustahik seperti diisyartakan dalam 8 golongan atau asnaf. Yakni, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat. (din pattisahusiwa)