
Makassar, Inspiraismakassar.com. Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso, SS,MA menggelar khitanan massal bagi 100 anak keluarga dhuafa. Khitanan gratis yang berlangsung di Masjid Multazam, Taman Sudiang Indah, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Ahad, 2 Juli 2023 itu juga dihadiri anggota DPD-RI (Tamsil Linrung), dan kader PKS (Susy Smita Pattisahusiwa).
Andi Hadi Ibrahim Baso mengemukakan, dirinya dan seluruh jajaran PKS di semua tingkatan setiap saat berada di tengah tengah masyarakat, termasuk, anak anak yang belum dikhitan. Karenanya, pria kelahiran Ujung Pandang, 23 Juni 1982 ini memanfaatkan liburan sekolah untuk menggelar khitanan, utamanya anak anak yang berasal dari keluarga dhuafa.

“Kehadiran dan keberadaan jajaran PKS di tengah tengah masyarakat itulah, sehingga masyarakat menaruh perhatian dan harapan besar kepada partai berslogan ‘Bersama Melayani Rakyat’ ini,” urainya.
Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar Daerah Pemilihan (Dapil) Tamalanrea dan Biringkanaya ini mengakui, khitanan kali ini mendapat respon positif berbagai lapisan masyarakat.
“Khitanan massal di masjid ini sudah dua kali kami lakukan. Pesertanya juga banyak. Ke depan akan kami lakukan lagi bagi anak anak keluarga dhuafa,” ujar alumni SMAN 6 Makassar, D3 Ma’ahad Al Birr Unismuh Makassar, S1 UMI Makassar, dan S2 UMI Makassar.

Menyinggung biaya, Andi Hadi Ibrahim Baso menjelaskan, sebenarnya sekali khitanan menggunakan sistem laser biayanya mahal, yakni hingga dua juta rupiah per anak. Sekalipun demikian, orang tua anak yang dikhitan tidak perlu membayar apa-apa, alias gratis.
“Jadi selain khitanannya gratis, anak anak juga diberi sarung, dan biaya pengganti transportasi,” jelas Ketua BPU DPW PKS Sulsel, pengisi acara Cermin Hati GTV Makasar, pengisi acara Celebes TV Makassar, pengisi acara Tausiyah Pagi Hari (TAPARI) dNet TV Sulsel ini, seraya menambahkan, tenaga medis yang diturunkan benar benar berkualitas dan profesional dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya.
Di bagian lain dosen luar biasa di sejumlah perguruan tinggi (Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin 2012-2018, STMIK Dipanegara 2014-2015, STIMIK Kharisma 2015, ATIM 2016-2018, STAI Al Azhar Gowa 2008-2018, dan ATKP Makassar, 2018-2019) ini juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mengambil bagian demi suksesnya khitanan massal kali ini.
Salah seorang yang mengaku berdomisili di Lanraki mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Andi Hadi Ibrahim Baso. Pasalnya, dia tidak dibebani pembayaran apapun.
“Tentunya, saya sebagai orang tua kami berterima kasih kepada bapak dewan kita di DPRD Makassar ini. Beliau demikian baik, dan mengerti betul akan keadaan warga di sini. Tidak ada kata lain, kecuali akan kami selalu memberikan dorongan kepada beliau untuk terus bersama masyarakat,” harapnya.
“Masyarakat, khususnya orang tua yang mengantar anak anak khitanan di Masjid Multazam hari ini, utamanya saya sungguh bahagia. Karena saya melihat Pak Hadi ini adalah tokoh muda Makassar selalu memerhatikan warga. Beliau sangat bersahaja. Dan, akan kami doakan beliau tetap menyuarakan kepentingan masyarakat Kota Makassar di DPRD Makassar,” tambah warga lainnya.
Sementara itu, Susy Smita Pattisahusiwa mengemukakan, sejak bertransformasi dari Partai Keadilan pada 20 April 2002 silam, PKS selalu bersama masyarakat. Partai ini terus melakukan langkah proaktif, khususnya yang bersinggungan dengan ummat, keummatan, dan ke-Indonesiaan. Bahkan, tidak henti hentinya melakukan berbagai kegiatan, guna mengangkat taraf hidup dan kehidupan kaum dhuafa.

“PKS, khususnya di Kota Makassar dan Sulawesi Selatan sejak kelahirannya terus mengibarkan gerakan senyum bagi kaum dhuafa. Salah satunya, sunatan massal gratis seperti dilakukan Pak Hadi saat ini,” urai istri Irwan Waji ini.
Mantan anggota DPRD Sulsel yang kini Bacaleg DPRD Sulsel (PKS) Dapil Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Panakukkang, dan Manggala ini mengharapkan, usia disunat agar kembali ke rumah masing masing dengan tenang, dan terus melakukan aktivitas keseharian seperti biasa. (din pattisahusiwa)