Enrekang, Inspirasimakassar.com:

Internet menjadi teknologi yang sudah umum dimanfaatkan oleh masyarakat saat ini. Hanya saja, warga Panassang, Desa Tallu Bamba, Kabupaten Enrekang, Kecamatan Enrekang hingga kini belum bisa menikmati jaringan berbasis online.

Jika ingin mendapatkan informasi melalui medsos, membutuhkan waktu perjalanan 15 menit dengan menggunakan roda dua ke lokasi.

Mahasiswa dari berbagai kampus asal Desa Tallu Bamba, jika bertepatan jadwal kuliah online ramai-ramai menuju bukit dibawah pepohonan yang rimbun mencari jaringan dan duduk bersila di tanah mengikuti kuliah dan mengerjakan tugas secara online.

Seperti yang dijalani Anmar(20) Mahasiswa Universitas Muhammadiah Enrekang, Jumat(10/04/2020), mengungkapkan sangat susah memperoleh informasi saat ada pemberitahuan kuliah online atau tugas yang di berikan oleh dosen melalui di grop WhatsApp.

Terkadang, ia jarang mengikuti perkuliahan pagi karena terkendala hujan dan di lokasi juga tidak ada tempat berteduh, hanya duduk dibawah pohon yang ada di pinggir jalan.

Ia juga mengatakan, di desanya ada fasilitas umum seperti sekolah dan pustu yang membutuhkan jaringan untuk menginput data.

“Saya dan teman-teman kampus lain hampir setiap hari pergi ke lokasi untuk kuliah online serta mengerjakan tugas yang diberikan dosen pengajar”. tutur Hermita(21) Mahasiswa Universitas Muhamdiyah Pare.

“Jika sudah masuk jadwal kuliah dan dosen hanya absen online list nama di grop WhatsApp, saya jengkel karena tiba-tiba jaringannya pending atau bahkan hilang, akibatnya nama saya di skip. kata Sarmini(20) jurusan Agrobisnis Pertanian Universitas Hasanuddin.

Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti Internet sangat bermanfaat baik dalam menunjang kinerja sistem informasi.

Panasang, Desa Tallu Bamba merupakan daerah terpecil/pelosok di Kabupaten Enrekang, Kecamatan Enrekang.

Jaraknya 50 kilometer dari Kota Enrekang. Kampung Panassang berada di lereng gunung dengan hutan yang lebat. Sehingga jangkauan jaringan tidak bisa sampai dirumah.

Jaringan berbasis online hanya bisa menggunakan kartu Indosat karena dengan kartu Telkomsel tidak bisa untuk mengakses internet hanya untuk menerima telepon dan pesan. Daerah ini pada sebelah Barat Kabupaten Pinrang sebelah Utara adalah Tana Toraja. Citizen reporter, Saripaini
Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Makassar Melaporkan dari Enrekang)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDitlantas dan Bid Dokkes Sasar Pasar Lama Mamuju Cegah Penyebaran Covid-19
Berita berikutnyaPeduli Covid-19 Rektor Unismuh Makassar Bagi Masker dan Sembako
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here