
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) membagikan bantuan paket sembako kepada orang tua, janda, serta korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) warga Maluku di Makassar. Bantuan yang diserahkan selama satu pecan (Rabu 27 Mei- Rabu,3 Mei 2020), tadi sore itu berlangsung di sejumlah titik. Di antaranya, Minasaupa, Baji Dakka, Skarda N, BTP, Sungai Saddang, Nusa Harapan Permai, BTN Hamzi, Taman Sari Indah, serta di Jalan Kumala, dan sejumlah titik lainnya.
Bantuan yang diserahkan Ketua Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Sulawesi Selatan, Prof.Dr.dr.Atja Razak Thaha,M.Si, diwakili Ketua Departemen Sosial dan Keagamaan (Asri Hidayat Mahulauw), Bendahara KKM (Helena Paljama), dan Wakil Sekretaris KKM (Din Pattisahusiwa) itu berjumlah 40 paket sembako.
“Jadi, bantuan dari KKM ini berasal dari Bapak Kombes Pol Robert Haryanto Watratan. Beliau orang Maluku yang menjabat Irwasda Polda Sulsel (kini mendapat tugas baru di Mabes Polri). Sebenarnya bantuan tersebut diinisiatori oleh Bapak Pembina Alumni Akpol 89 Dharana Lastarya, Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. Khusus untuk Bapak Kombes Robet beliau menyediakan 1000 paket untuk masyarakat yang tidak mudik, panti asuhan, termasuk mahasiswa Maluku, Maluku Utara, Papua, NTT, dan mahasiswa Kei di Makassar yang terimbas covid-19,” ujar Asri Hidayat Mahulauw.
Asri yang juga guru MAN Aliyyah Negeri 2 Makassar ini menambahkan, selain para janda, orang tua dan korban PHK asal Maluku di Makassar, juga sejumlah mahasiswa yang belum pernah menerima bantuan dari pihak lain, juga diberikan.
“Jadi kebetulan, saat kami membagikan paket sembako kepada para janda dan orang tua asal Maluku di Makassar, kami juga mendapati sejumlah mahasiswa Maluku yang belum pernah tersentuh bantuan dari pihak manapun. Karena itu, kami juga memberikan kepada mereka,” urainya.
Di bagian lain Asri mengakui, jika masih ada para janda dan orang tua, atau korban PHK, dan mahasiswa Maluku di Makassar lainnya yang belum mendapat santuhan dari KKM, KWAKMAL, maupun KWIM mohon dimaafkan.
“ Kami juga memiliki keterbatasan data warga Maluku di Makassar dan sekitarnya,” ujarnya, seraya menyampaikan salam baik dari Ketua KKM (Prof.Dr.dr.Atja Razak Thaha,M.Si), Ketua Kerukunan Keluarga Kristen Maluku-KWAKMAL (Pdt.Daniel Sopamena,M.Th), dan Ketua Kerukunan Warga Islam Maluku-KWIM (Prof.Sadly AD, M.P.A).
Salah seorang penerima mengaku berasal dari Larat Maluku Tenggara nyaris meneteskan air mata. “Terima kasih bapa-bapa Maluku di Makassar yang kasih sumbangan par beta. Ini yang katong bilang ale rasa beta rasa. Potong di kuku rasa di daging. Dangke lai. Titip salam jua,” tutur perempuan satu anak yang masih kecil itu di Jalan Kumala, Rabu sore tadi.
Sebelumnya, KKM dibantu KWAKMAL dan KWIM Makassar juga sudah beberapa kali menyalurkan bantuan saat pendemi Covid-19 melanda dunia, termasuk di Indonesia dan Sulawesi Selatan.
Tahap pertama, pada Jumat 15 Mei 2020 diserahkan 100 paket sembako yang terdiri dari beras, telur, dan super mie. Para penerima terkoordinir di enam lokasi masing-masing Jalan Daeng Tata 3, Jalan Sukaria, Jalan Reacing Center, Antang, Jalan Borong, dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
Sepekan kemudian, yakni Jumat 22 Mei 2020 pembagian 100 paket untuk tahap kedua. Khusus di Jalan Dg.Tata 3, demikian Asri, Bagus Rumain dan Ulan Sikdewa mengkoordinir mahasiswa asal Kabupaten SBT. Jumlah penerima 10 mahasiswa, berupa 5 karung beras, 10 rak kecil telur dan Indomie 2 karton. Di Jalan Borong yang bertindak sebagai koordinator adalah Eko. Dia mengkoordinir 14 mahasiswa asal Buru, Bursel dan SBB.
Sementara di Jalan Sukamaju 6 yang dijadikan posko koordinator menerima sembako untuk 25 mahasiswa, berupa 25 rak telur kecil , 25 paket Indomie dan 25 paket beras yang berjumlah 13 karung. Posko ini dikoordinir Ali Hakim. Titik penerima lainnya Jalan Baji Dakka, Jalan Tupai, Jalan Belibis, Borong Raya, dan Jalan Manurukki. Sedangkan tahap ketiga untuk 200 paket.
Seperti diketahui, KKM merupakan organisasi sosial, kekeluargaan, dan kekerabatan. Organisasi ini menghimpun masyarakat Maluku di perantauan, khususnya di Kota Makassar dan Sulawesi Selatan umumnya. Kehadiran organisasi ini tanpa membeda-bedakan suku, agama, warna kulit, jenis kelamin, maupun adat istiadat.
Organisasi yang digagas kelahirannya oleh pemuka Maluku yang bermukim di Makassar ini bertujuan, membangun kebersamaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai pela gandong, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan NKRI sebagai dasar berpijak.
Selain merupakan wadah pemersatu, KKM sekaligus menjadi pusat informasi antarsesama warga Maluku di perantauan. Termasuk, menghidupkan kebiasaan dan budaya orang Maluku yang cinta damai, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan, serta nilai nilai kebangsaan, dan penghormatan terhadap perbedaan. (din pattisahusiwa)