
Makassar, Inspirasimakassar.com : Berkat gencarnya kampanye bebas plastik, banyak yang mulai sadar dan lebih banyak menggunakan sedotan dan bambu sebagai pengganti plastik tapi banyak yang tidak sadar bahwa ada limbah puntung rokok yang tidak muda terurai dan bisa menimbulkan kerugian bagi generasi kedepan, kondisi inilah yang membuat geram Ketua SAPMA PP Kota Makassar, Husnul Mubarak S.Kep, M.Kes, Jumat, 4 Agustus 2023.
Menurut Husnul, data puntung rokok menjadi benda yang paling banyak mengotori planet bumi, setidaknya ada dua pertiga dari total 5,6 triliun puntung rokok yang di hisap pertahun di buang sembarangan. Terkhusus di Sulawesi Selatan data puntung rokok jatuh di tanah ditaksir mencapai 15Ton/hari, sehingga ini menjadi atensi pemerintah Sulawesi Selatan yang harus cepat di atasi.
Dia juga meminta perusahaan rokok raksasa yang ada di Sulsel seperti Sampoerna, Djarum, Esse dan masih banyak lainnya mesti bertanggung jawab terkait lingkungan hidup karena dapat menjadi bahaya yang sangat besar bagi kelangsungan hidup di Sulsel, karena puntung rokok terdiri dari ribuan serat selulosa asetat, yang meskipun dapat terurai secara biologis, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Serat selulosa asetat, seperti mikroplastik lainnya, juga merupakan polutan umum yang ditemukan di ekosistem, bahkan terakumulasi di dasar laut dalam.
“Filter rokok bekas juga mengandung ribuan bahan kimia yang dapat membunuh tanaman, serangga, tikus, jamur, dan makhluk hidup lainnya. Bahkan, beberapa bahan kimia dalam filter rokok bekas dikenal sebagai karsinogen, senyawa penyebab kanker,” ujarnya.
Khusus habitat perkotaan memiliki risiko tinggi terpapar dari sampah puntung rokok. Berdasarkan survei yang kami lakukan di tiga wilayah panakukang kami menemukan rata-rata 2,6 puntung rokok permeter persegi dan maksimum 226 puntung rokok per meter persegi di jalanan itu baru di beberapa tempat di satu kecamatan di Makassar bagaimana jika di hitung dalam skala Sulawesi Selatan.
Sehingga alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini menganggap perlu ada sikap tegas terhadap perusahaan rokok besar di Sulawesi Selatan.
” Saya menawarkan beberapa solusi kepada perusahaan rokok di Sulawesi Selatan, buat system’ dimana setiap perokok yang mengembalikan puntung rokoknya diberikan hadiah untuk mengkanalisasi limbah puntung rokok yang dibuat sembarangan di jalan dan tempat nongkrong dan masih banyak solusi lainnya tergantung bagaimana sikap perusahaan rokok yang ada di Sulawesi Selatan,” tutupnya. (rls)